Chereads / Bunga Kertas / Chapter 17 - Titik Terang

Chapter 17 - Titik Terang

Paginya kami bertiga Andra, Mami Bella dan Nia pergi pagi - pagi sekali karena perjalanan di butuhkan waktu dua jam untuk sampai tujuan. Sampai ditengah hutanada kampung yang seperti kuno hanya ada beberapa rumah disana dan rumahnya pun mempunyai bentuk dan luas yang hampir sama hanya satu yang merupakan bangunan induk berbentuk segi empat memanjang memakai atap model perisai. Kami datang kerumah induk tersebut terdapat hiasan atau asli kepala harimau. Mami Bella dan Nia memakai baju tertutup warna hitam dan syal sebagai penutup rambut kami dengan warna hitam begitu juga dengan Andra memakai baju casual celana kain dan hem panjang hitam.

Kami mengetuk pintu dan pintu secara otomatis terbuka, kami memasuki ruangan besar dengan sinar matahari yang masuk sekitar tiga puluh persen membuat ruangan redup karena tidah ada penyinaran lainnya selain sinar matahari yang menembus ventilasi diatas atap. Ada seseorang duduk bersila diatas seperti batu dengan rambut panjang dikepang dan seluruh tubuhnya seperti dirajah ( ditato dengan motif tertentu sampai pada wajahnya ). Karena cahaya yang redup Nia tidak bisa memperkirakan usia orang tersebut dan kekuatan Nia seakan memberontak ingin melawan ada kekuatan disekitar yang membuat kekuatan Nia semakin menggelora saat itu pula Nia merasakan tangan Mami Bella menggandeng tangan Nia yang membuat Nia merasakan tenang.

" Ulun datang untuk meminta izin Pian melanjutkan rencana Ulun " kata mami Bella

" kamu tak membutuhkan izinku jika buhan-nya sudah mengganggu keseimbangan, kau bisa melakukan tugasmu " kata orang tersebut, " aku tak akan ikut campur " tegasnya kemudian orang tersebut memberikan sesuatu kepada Mami Bella.

Kami mengundurkan diri dan melanjutkan perjalanan. Kami bertiga sampai perkampungan dengan rumah adat panggung yang tertata rapi di tengah perumahan terdapat rumah yang terlalu mencolok dan berbeda dari rumah disekitarnya baik bentuk ukuran, warna yang sudah kearah moderen. Jika disekitarnya masih rumah adat maka rumah modern yang besar dan megah. Didalam kami menemui seorang laki - laki berusia enam tahun lebih dengan perawakan tubuh tegap dan besar, diseluruh tubuhnya terdapat gambar tato yang berpola tapi tidak serumit orang yang kami temui pertama kali.

Nia dan Andra berakting mereka suami istri dari ibukota yang meminta tolong agar lawan bisnisnya menderita. Nia dan Andra sudah sudah membawa pesyaratan - persyaratan agar proses pengiriman kutukan dapat dilakukan sekarang.

Disaat Nia dapat menyentuh tangannya, Nia tau kelemahannya dimulutnya. Nia dan Andra sengaja meminta kutukan terkuat dengan mahar yang besar. Saat orang tersebut merapalkan kutukan, Nia menyentuh tangannya dan menyentuh tangan Mami Bella sehingga Mami Bella dapat membalikkan kutukan tersebut dan mengenai perapalnya itu sendiri.

Bagaimana rasanya saat senjatamu yang kau banggakan melukai dirimu sendiri. Nia sebagai media transfer kekuatan kutukan merasakan panas seperti terbakar dalam tubuhnya tapi hanya sesat. Nia melihat gambaran kehidupan perapal kutukan tersebut selalu mengirimkan kutukan pada orang - orang yang tidak dia kenal hanya sesuai dengan permintaan kliennya yang sanggup membayar berlebihan sesuai dengan permintaannya.

Korban menjadi sakit, tiba - tiba kecelakaan, mendapatkan kesialan- kesialan yang beruntun, penderitaan demi penderitaan hidup terus dikirimkan sampai sang klien puas dan yang perapal semakin kaya.

Nia mentransfer semua kekuatan yang keluar dari dirinya ke parapal mantra tanpa ia sadari karena kekuatannya telah ditahan oleh kekuatan mami bella dan lewat Nia ditransfer ke perapal kutukan kembali.

Setelah selesai barulah perapal kutukan merasakan panas dalam tubuhnya dan penderitaannya pun dimulai detik itu juga, semua kutukan - kutukan yang telah dikirimkan akan kembali pada pemiliknya sedikit demi sedikit, baik kembali ke perapal kutukan dan kliennya. Mereka akan merasakan menjadi korban - korbannya yang tidak mempunyai kekuatan apapun tiba - tiba menerima kutukan yang menggerogoti kehidupannya tanpa belas kasihan'

Nia, Andra dan Mami Bella meninggalkan rumah tersebut sudah sore hari saat orang - orang disekitar sibuk dengan kegiatan masing - masing.

" Nia, apa kau baik - baik saja ? apa masih ada rasa terbakar dalam tubuhmu ? " tanya Mami Bella

" tidak Mi....Nia sudah mentransfer semuanya tanpa ada sisa dalam tubuh Nia " jawab Nia

" bagus Nia kau sudah mulai ahli mentransfer tanpa melukai dirimu lagi " puji Mami Bella

Rasa sakit sesaat karena ada energi yang melalui dirimu sehingga kamu dapat merasakan tapi tidak mempengaruhi tubuhmu.

" terima kasih Mi atas pelatihannya selama ini, Nia semakin kuat "

" kau memang keren Nia " puji Andra, " sekarang apakah kita akan pulang ? " tanya Andra

" Iya.... Nia butuh istirahat karena masih ada misi kita selanjutnya " kata Mami Bella

Kami bertiga pulang ke rumah. Dalam perjalanan pulang Nia tertidur di dalam mobil dan sesampainya dirumah masih tidur sehingga Andra menggendong Nia sampai ke kamarnya.

Tengah malam Nia terbangun karena mimpi buruk, dalam mimpi orangtuanya meminta tolong saat kecelakaan terjadi. Saat itu Mami Bella masuk ke kamar Nia dan memeluk Nia

" Nia kau harus teguh dan kuat hari ini musuh kita bisa mengirimkan kekuatan yang membuat kita rapuh dipikiran kita " kata Mami Bella

" Jangan sampai kau jatuh dijebakan mereka, kau akan kalah Nia, ingat Dharma, semua itu hanya ilusi pikiran yang diciptakan mereka, kau harus lebih kuat " nasehat Mami Bella

Nia mulai memfokuskan pikirannya dan memperbaiki mood dalam dirinya kembali untuk siap bertempur. Nia berlatih sampai pagi hari dengan bimbingan Mami Bella.

" Nia ayo sarapan dulu, kau pasti sangat kelaparan karena kemarin kamu ga makan malam " kata Andra menyambut Nia di pagi hari dengan senyum cerahnya.

" ayo kita banyak- banyakan sarapannya, yang paling banyak menang dan pemenangnya bisa meminta apapun pada yang kalah, gimana apa kau takut Nia ? " tantang Andra

" siapa takut " tantang Nia yang memang merasakan lapar sekali dan Nia yakin pasti menang karena Andra kalau sarapan tidak pernah banyak.

Nia pun pemenangnya.....