Suara Dek Dharma membangkitkan semangat Nia kembali untuk melawan dan bangkit. Nia mulai merasakan ada sinar hangat yang menyinarinya dan kekuatannya kembali. Nia mengenggam tangan Andra dan menyerang kembali mereka bertiga. Pak Steven juga menggenggam tangan Nia. Tiga lawan tiga dengan kekuatan yang hampir sama. Pak Rizal duduk didepan Nia sekarang pingsan karena merasakan kekuatan serangan mereka yang ditransfer Nia ke Pak Rizal.
Mami Bella tiba - tiba datang, pertempuran kami langsung berhenti.
" Bella kau tak perlu ikut campur " kata kakek itu kepada Mami Bella
Mami Bella mengeluarkan token emas berbentuk kotak yang membuat kakek terdiam.
" kalian sudah kelewatan dan menghancurkan keseimbangan " saatnya kalian dihukum
Dalam dunia selalu ada pihak yang menjaga keseimbangan agar berjalan dan kehidupan damai, Mami Bella adalah salah satu penjaga keseimbangan itu karena kekuatannya perisai cermin yang tak bisa menyakiti dan hidunya yang selalu lurus.
Token yang dibawa Mami Bella yang didapat dari Tetua Pulau ini sebagai tanda restu dan persetujuan mengembalikan keseimbangan kembali.
Biasanya ketika Token tersebut keluar maka akan ada perang kegelapan melawan terang. Pihak kegelapan akan dihukum dengan menghancurkan kekuatannya sehingga mereka tidak bisa lagi menggunakan kekuatannya untuk mencelaki orang lain. Ketika kekuatan dihancurkan tidak menyebabkan kematian pada orang tersebut biasanya hanya mengalami kelumpuhan. Energi dalam tubuh yang menopang kehidupan bersinergi membentuk kekuatan yang kita miliki jika sumber energi yang dihancurkan maka tubuh masih tetap bisa hidup. Mami Bella spesialis menghancurkan kekuatan karena kekuatannya perisai cermin dan kehidupannya yang lurus sehingga terpilih.
" kita tidak mau diperbudak lagi oleh orang lain, saatnya kita berkuasa " kata kakek tersebut dan menyerang Mami Bella.
Mami Bella yang tiba - tiba diserang tiga kekuatan langsung membuatnya kewalahan, Andra langsung berlari membantu Mami Bella dengan dibantu Andra kekuatan menjadi imbang.
Nia juga membantu menyerang mereka bertiga sehingga sekarang tiga lawan empat. Kekuatan kami lebih unggul. Nia memfokuskan menyerang kakek didepannya dan Nia melihat kelemahannya di dada kanan tepat dijantungnya. Pak Steven menggenggam tangan Nia dan Nia memfokuskan kekuatannya untuk menyerang jantung kakek tersebut.
Andra melihat serangan Nia yang berfokus pada jantung kakek dan Andrapun mulai menyerang jantung kakek tersebut.
Mendapat serangan bertubi - tubi akhirnya kami bisa menembus pertahanan kakek tersebut dan menghancurkan jantung kakek.
Kakek pemimpin sesak nafas dan mami Bella menyerang kakek dan menghancurkan kekuatan dasarnya terdengar gemertak tulang patah saat Mami Bella menghancurkan sumber energi kakek tersebut. Kakek tua itu memberikan ekspresi kesakitan dan mulutnya memuntahkan darah hitam.
Ketika pemimpin mereka tumbang dua orang dibelakangnya sudah bersiap untuk melarikan diri namun di depan pintu sudah ada sepuluh orang dengan seragam warna hitam memakai jubah sampai lutut dan wajahnya dari rambut tertutup masker yang kelihatan hanya matanya saja dan didadanya terdapat lambang trisula emas diatas bunga teratai. Dengan gerakan gesit mereka menangkap dua orang tersebut dengan mudah tanpa terpengaruh kekuatan lawannya.
Gerakan mereka begitu cepat dan efisien langsung terdengar gemertak tulang patah dan jeritan yang melengking yang hanya sesaat terdengar kemudian ruangan begitu sunyi kembali. Lima orang langsung dibawa petugas tersebut. Bu Rima, Body guard, kakek tua, dua orang pengikutnya.
Diruangan hanya tertinggal Pak Rizal, ia tidak dibawa karena manusia normal yang tidak punya kekuatan hanya menggunakan dan memanfaatkan pendukung - pendukungnya untuk melancarkan bisnisnya dan membuat dia berkuasa.
Kemudian masuklah Eyang Putri dan Dek Dharma yang duduk dikursi roda. Pak Steven datang terakhir untuk membawa Eyang dan Dek Dharma. Saat Pak Rizal mulai sadar Nia langsung menyentuh kepala Pak Rizal dengan tangan kirinya dan tangan kanannya menyentuh tangan Dek Dharma. Kekuatan gelap yang menyelimuti tubuh Dek Dharma bengangsur - angsur pindahke tubuh Pak Rizal.
Tubuh Dek Dharma sudah bersih dan Nia melihat tangan Dek Dharma bergerak pelan dan menggenggam tangan Nia.
Nia begitu bahagia melihat Dek Dharmanya kembali pulih tanpa ia sadari Nia memeluk dan menangis dipelukan Dek Dharma.
" Mba Nia.....jangan menangis lagi " kata Dek Dharma
" Mba ga nangis dek....Mba bahagia Dek Dharma sehat lagi " balas Nia
" maaf mba...dharma selalu buat mba nangis " tangis dek dharma
" Bukan salah Adek.....Mba yang belum kuat sehingga tidak bisa melindungi adek, mba janji mba akan tumbuh dan berkembang menjadi kuat yang bisa melindungi adek dan eyang putri " Janji Nia