Pak Steven mengenal mama Nia namanya Angela sudah lama sekali sejak mereka masih remaja dan tumbuh bersama. Angela dan Steven anak panti asuhan yang dirawat di yayasan harapan kasih. Steven sejak kecil sudah tinggal di panti asuhan tersebut dan tidak ada yang mau mengadopsinya karena wajahnya yang seratus persen turunan keliatan sekali. Kebanyakan anak berwajah lokal atau campuran yang cepat diadopsi. Sehingga Steven menjadi penunggu tetap di panti asuhan tersebut dan setiap kali adiknya diadopsi dia akan merasakan sedih karena Steven sebagai kakak selalu membantu menjaga adik - adiknya. Satu demi satu adik - adiknya yang dia rawat harus dibawa pergi tanpa tahu dia akan bertemu lagi atau tidak.
Suatu hari datang gadis kecil usia dibawah Steven sedikit yang mempunyai darah campuran datang ke panti asuhan dengan wajah putus asa dan sedih. Steven mengetahui dari mama suster kalau kedua orangtuanya meninggal karena perampokan dia melihat sendiri kedua orangtuanya dibunuh didepannya dan di pengadilan karena dia masih kecil tidak diperhitungkan dalam pengadilan sehingga menjadi kasus yang tidak terselesaikan. Padahal kedua orangtua gadis tersebut orang kaya yang berpengaruh. Saat kedua orangtuanya meninggal gadis tersebut menjadi tidak memiliki apapun dan ditaruh di panti asuhan. Dari seorang putri di istana menjadi anak yatim piatu yang tak memiliki apapun kecuali bajunya yang dipakai dan boneka beruang coklat yang tingginya separuh badannya berwarna coklat muda dengan ekpresi tersenyum dan di kepalanya terdapat dua pita pink yang menghiasi.
Namanya Angela Crisnadi umur sepuluh tahun dan aku Steven berumur dua belas tahun. Awal datang sampai seminggu Angela hanya diam dan menyendiri bahkan makanpun jarang tubuhnya menjadi kurus terdapat lingkar hitam dibawah matanya, setiap hari hanya duduk dibawah pohon ditaman memeluk boneka beruangnya. Angela diberikan kamar sendiri karena setiap malam akan bermimpi buruk yang membuatnya menjerit kemudian ia tidak akan tidur lagi sampai pagi.
Biasanya ada suster yang mendampinginya tidur agar tidak ketakutan. Suster Anna selalu memberikan perhatian yang lebih terhadap Angel dan Angel pun mulai dekat dengan suster Anna namun kemudian Suster Anna pindah tugas dan Angela pun kembali kebentuk batu lagi hari demi hari. Pada hari menjelang Natal setiap anak menulis di kertas apa yang diingkannya karena sudah menjadi anak yang baik dan menurut. Steven tak sengaja membaca kertas yang dituliskan oleh Angela disaana tertulis dia ingin bersama mama dan papanya. Saat itu Steven merasakan kesedihan yang dialami Angela dan mulai mendekati secara perlahan - lahan.
Steven mulai mendekati Angel dengan selalu disekitarnya tapi berjarak dua meteran. Saat Angela duduk dibawah pohon maka Steven akan duduk dibalik pohon sambil membaca buku. Disitu Steven mendengar isak tangis Angel pelan sekali mungkin takut terdengar orang lain. Steven kemudian menyisipkan permen coklat di bawah akar menonjol dipermukaan sehingga mudah ditemukan oleh Angel saat menunduk.
Hari pertama Angel tidak menemukan permen coklat yang ditaruh Steven sehingga Steven menambah pita merah diikat diakar tersebut agar lebih menonjol dan menambah jumlah permen tersebut.
Hari kedua Angel juga tidak mengambil permen dibawah akar yang menonjol tersebut sehingga Steven menambahkan ikatan pita merahnya dan menambahkan jumlah permennya.
Hari ketiga Angel juga tidak mengambil permennya sehingga Steven juga masih sama menambah pita merah untuk diikatkan di akar tersebut dan menambah permennya sampai hari ke tujuh.
Hari ke delapan saat Steven melihat bahwa tidak ada permen yang diambil namun terdapat tulisan "saya tidak suka coklat". Lalu Steven menulis "Apa yang kau suka" dan menaruh tulisannya kembali dibawah akar dan mengambil semua permennya untuk dibagikan ke adik - adik lainnya. Hari berikutnya ada tulisan " yogurt ". Saat itu Steven merasa senang dan setiap hari dia menyisihkan uang sakunya untuk membeli yogurt dan siangnya diletakkan dibawah akar. Saat membaca dibalik pohon dan mendengar Angela meminum yogurtnya Steven merasa bahagia dan Steven sudah mulai tidak mendengarkan isak tangisnya lagi.
Selama seminggu Steven selalu memberikan yogurt dibawah akar dan membaca buku di belakang pohon.
" terima kasih kak " kata lembut dan lemah yang hampir tidak terdengar oleh Steven
" maukah kau menjadi adikku " kata Steven dibalik pohon
" aku akan menjadi keluargamu sekarang " kata Steven kemudian
Steven menunggu suara dibalik pohon dengan meningkatkan indera pendengarannya agar dia dapat mendengar suara lemah dari orang yang ada dibalik pohon ini.
Karena tidak mendengar suara jawabannya Steven memberanikan diri melangkah menuju dibalik pohon sehingga bisa bertatap muka dan melihat ekspresi wajahnya.
Namun yang dilihat Steven diluar dugannya gadis tersebut menolak sambil menggelengkan kepalanya kemudian pergi meninggalkannya.
Saat makan malam bersama Steven duduk didepannya dan makan malam bersama, saat waktu belajarpun Steven sengaja duduk di dekat Angela dan memperbaiki pekerjaan rumah, tugas sekolah atau apa yang dikerjakan saat salah. Meski Angel menolak namun Steven tetap tulus membantu Angel dan selalu di sekeliling Angel seperti Angel adalah bumi dan Steven adalah bulannya yang selalu mengelilingi disekitar Angel. Saat Angel diganggu temannya maka Steven akan selalu membela dan melindungi Angel. Hubungan Steven dan Angel pun semakin membaik setiap harinya semakin akrab dan membaik. Mereka menjadi seperti saudara kandung yang tak terpisahkan. Ketika salah satu mau diadopsi mereka meminta bahwa mereka harus sepaket kalau tidak mereka tidak mau. Angel menjadi lebih ceria dan terbuka mulai mau mengasuh adek - adeknya, terlibat dalam kegiatan di panti asuhan. Steven selalu menunggu di depan pintu kamar Angel saat malam hari agar saat Angel mimpi buruk Steven dapat langsung menemaninya dan meyakinkannya bahwa dia tidak sendiri.
Suatu hari Angel mengajak Steven jalan - jalan sampai diatas bukit belakang panti asuhan disana Angel menunjukkan dirinya dapat menyerap energi angin yang bertiup di atas bukit kemudian kekuatan tersebut diarahkan ke pohon yang membuat pohonnya tumbang. Saat itu Steven merasa terkejut namun hanya sesaat karna kemudian Steven juga menunjukkan kekuatannya yang membuat daun yang disentuhnya menjadi layu atau kering.
Angel lebih terkejut melihat kekuatan yang diperlihatkan oleh Steven.
" kak apakah kita dikutuk " kata Angel kepada Steven
" tidak Angel kita diberkati dengan kelebihan kita untuk membantu sesama kita " kata Steven
" kekuatan kita masih lemah Angel kita harus berlatih agar kita lebih kuat dan saat kita keluar dari panti ini kita dapat menjaga diri kita, ingat kita tidak punya orangtua yang dapat melindungi kita " kata Steven pada Angel.
Steven adalah anak yang jenius baik dalam pelajaran maupun menyelesaikan masalah hidup. Sehingga dia dapat mengembangkan dirinya dan kekuatannya tanpa pedoman atau guru.
Dan mulai saat itu Angel dan Steven selalu bersama berlatih bersama sehingga mereka berkembang dan meningkatkan level mereka. Mereka dapat menggabungkan kekuatan mereka dengan dampak yang luar biasa.
Steven dan Angel akhirnya saling mengandalkan dan berkembang bersama.
Saat kekuatan mereka digabungkan Steven yang mempunyai kekuatan menyakiti dan membunuh hanya dengan menyentuh, dengan penggabungan kekuatan Angela yang dapat menyerap energi apapun dan meneruskan kembali pada sasaran membuat Steven tidak perlu menyentuh untuk mengirim energi negatif ke sasaran dan dampaknya lebih parah saat melewati tubuh Angel.
Angela dan Steven pun semakin dewasa dan akan memulai hidup mandiri di luar panti. Angela dan Steven tetap mengejar cita - citanya dengan pendidikan. Steven dan Angela kuliah satu Universitas dengan jurusan yang sama karena mereka ingin menjadi pengusaha yang sukses. Mereka mengambil pekerjaan bersama.
Suatu hari Angela mengungkapkan pada Steven bahwa ia ingin membalaskan dendam kematian orangtunya. Angela meminta bantuan Steven dan Iapun menyetujuinya.