Chereads / Bunga Kertas / Chapter 14 - Tetap pada rencana awal

Chapter 14 - Tetap pada rencana awal

Hari baru telah mulai. Matahari bersinar hangat di pagi hari membuat semangat menjalani hari, itulah yang dirasakan Nia sekarang. Nia biasanya pergi ke kantor bersama indah naik motor matic bersama. Naik motor lebih cepat dan praktis bagi mereka berdua. Setelah bekerja dengan Pak Steven, Nia diberi fasilitas rumah dinas yang cukup besar jika hanya Nia dan nenek yang tinggal, jadi Indah ikut tinggal bersama kami. Rumah ini lokasinya ditengah - tengah antara rumh sakit tempat dek Dharma dirawat dan kantor Pak Steven. Kelebihan dan kelemahannya rumah initerletak satu komplek dengan Pak Steven jadi kalau hari libur kantor, Pak Steven akan selalu mengganggu Nia.

Hari ini Pak Steven sudah menjelaskan kalau akan ada misi lagi. Bidang perencanaan Pak steven, selain ahli Pak Steven juga teliti dan detail. Siang hari Pak Steven memanggil Nia ke kantornya, disana sudah ada Pak Andra yang duduk menghadap Pak Steven.

" Nia, misi ini lebih berat dari kemarin, misi kemarin berhasil kita tinggalmenunggu hasilnya selamat, kerja sama kalian patut diajungi jempol. "

" kita harus kerja cepat dalam seminggu inikita harus terus bergerak agar mereka tidak menyadarinya jadi kita harus saling mendukung dan lebih meningkatkan kerjasama kita "

" misi hari ini kita akan datang ke rumah pejabat koruptor yang kebal hukum "

" Nia misi hari ini kalian harus saling menopang karena Andra tidak bisa berada disampingmu, Andra akan mencari dan mengumpulkan bukti korupsi dan kejahatan, Jadi jika Andra belum bisa menemukan buat kalian datang lagi dua hari kemudian"

" Kalian harus saling melindungi jangan sampai mereka curiga "

" Nia hati - hati dengan pendukung nya "

penjelasan panjang dari Pak Steven untuk bekal misi hari ini.

Ya seperti kemarin Andra menjemputku dan aku masih sama memki penyamaran emak - emak subur.

" Nia....kau tetap cantik " gombalan Andra saat menjemputku

" Iya Pak Andra, saya tahu Pak Andra seleranya emak - emak " jawabku sambil cengngeesan

" cuss kita berangkat...lets go "

Kami sampai ketujuan seperti biasa rumah mewah dengan pagar besar tinggi taman yang luas dengan tanaman bonsai indah yang tertata rapi ditengah terdapat tanaman kurma yang membuat halaman menjadi teduh. Desain rumah mewah Eropa megah dan terlihat tinggi. Atap model limas yang dibuat curam dan memiliki balkon. Ketika kami masuk kedalam ruangan yang didesain victorian menonjolkan mewah dan megah dengan lukisan lukisan dan lampu gantung yang mewah.

Kami diantar ke lantai dua yang juga setiap ruangannya mewah. Kami menuju ruangan besar dan mewah bahkan perabotannya pun juga mewah. Ruangan ini seperti digunakan untuk santai yang dapat melihat pemandangan tanaman bonsai yang diletakkan rapi di samping ruangan seperti rumah kaca. Duduk bapak yang tak asing bagi kita karena wajahnya sering bersliwar - sliwer di televisi. Bapak tersebut duduk dikursi roda dengan wajah miring, dia terkena stroke. Disampingnya ada suster yang selalu siap sedia siaga menjaga dan mengawasi agar pasiennya merasa nyaman. Tangannya yang cekatan selalu lebih dulu merawat pasiennya. Dari kami meninjakkan kaki kami kerumah ini kami selalu diikuti oleh pengawal. Setelah kami bertemu empunya rumah ini baru pengawal meninggalkan kami bersama Andra. Andra meminta ijin untuk kebelakang, sehingga diruangan ini hanya ada Nia, suster dan bapak stoke. Nia tidak dapat merasakan adanya kehadiran pendukung sehingga Nia memutuskan untuk mencarinya dahulu.

" maaf bapak, bolehkah saya kebelakang sebentar untuk membersihkan tubuh saya dahulu dan untuk sementara bapak bisa rileks dulu, biar saya nyalakan lilin terapi ini agar bdan bapak rileks dan nafas anda teratur " kata Nia " setelah bapak rileks kita akan memulai penyembuhannya dengan berbaring ya pak "

Nia menjelajahi lantai dua karena tadi saat masuk Nia tidak merasakan energi lainnya dilantai satu bahkan Nia merasakan bahwa dilantai satu tidak ada orang, hanya ruangan ruangan kosong untuk aktivitas sehari - hari.

Nia mencium bau dupa dan mengikuti bau tersebut berasal dari balik ruangan. Nia membuka pintu ruangan tersebut

" siapa kau ? kenapa kau masuk keruangan ini ? siapa yang memberimu ijin ? " tiba - tiba ada suara keras, membentak seakan - akan dalam suaranya itu bisa langsung menghancurkan orang yang diajak bicara. ketika Nia menengok ke sumber suaranya ada sosok wanita berusia 50 tahunan dengan rambut dikucir kuda klimis rapi, mempunyai mata yang tajam dan mulut hitam, perawakan tubuh yang kurus namun aura yang diciptakannya menakutkan. Dia mendekatiku dan menatapku dengan tajam " maafkan saya Bu, saya mau kebelakang tapi tersesat karena disini banyak pintu jadi saya buka pintu satu - satu " jawabku sambil menggenggam tangannya dan menaruh dikeningku yang sambil menunduk sebagai tanda hormat dan perminta maaf.

" saya Sumi Bu, saya ditugaskan mijit bapak, tapi saya kebelet jadi harus kebelakang dulu ", " maafkan saya jika saya mengganggu anda, orang besar seperti anda tidak akan perhitungan terhadap saya yang salah masuk ini " omong Nia agar bisa berlama - lama menggenggam tangannya.

Ibunya mengibaskan tanganku dan menyuruhku keluar dengan tangannya.

" terima kasih Bu, saya akan keluar sekarang " kata Nia sambil keluar dari ruangan tersebut.

kemudian Nia membuka pintu sebelahnya disana ruang kerja yang sangat besar dan mewah perabotannya juga kelihatan mahal. Kemudian ada suara yang keras mengatakan " terus belok kanan pintu kedua " suara keras dari ruangan yang baru saja didatangi Nia.

" Iya bu, terima kasih " jawab Nia dengan pelan.

Saat menyentuh tangannya pendukung tadi ternyata dia mempunyai kekuatan mengirim kutukan dan energi negatif pada lawan politiknya atau pada orang yang berani mengusik dia. Sehingga pejabat menjadi arogan dan rakus terhadap kekuasaan, harta, kenikmatan. Pejabat ini menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keinginannya sudah banyak korban kekejiannya dan arogansinya.

Saat sampai di kamar mandi Nia tak lupa mengirimkan informasi letak kantor pejabat disamping pendukung.

Saat Nia sudah sampai keruangan tempat pejabat tadi, pejabatnya sekarang sudah tiduran disofa disampingnya ada suster dan didepannya ada pendukungnya.

Nia menuju penjabat tersebut untuk memulai penyembuhannya. Pejabat ini sumber energi di daerah kemaluannya terlihat lemah sekali mungkin karena perbuatan mesumnya yang kemudian menyerang energi disekitar pusar dan naik keatas bagian dada atas. Nia sangat jijik jika harus memijat daerah sekitar kemaluannya pada orang mesum seperti dia. Nia memijat bagian punggung, kaki, tangan dan dadanya saja kemudian dilnjutkan wajahnya yang sedikit miring.

Setelah dipijat, pejabat merasakan badannya lebih enak sehingga dia bisa duduk sendiri dan berdiri pelan - pelan, wajahnya pun kelihatan sudah mulainormal lagi. Pendukung yang duduk didepannya terlihat tersenyum melihat kesembuhan tuannya.

"ini bapak banyak pikiran jadinya seperti ini, masih beruntung pembuluh darah di jantung belum pecah, tolong jaga pola makannya ya Pak biar bapak cepat sembuh dan bekerja lagi " kata Nia saat memijat untuk mencairkan suasana yang super sepi dan sunyi sampai nyamuk terbangpun terdengar.

" Bu....jika bapak ini merasakan tak enak atau sakit tolong anda pijat dibagian sini " kata Nia menarik tangan pendukung dan mengajarinya memijat dibagian yang ditunjuk Nia dan saat itu Nia mentransfer semua sakit yang diderita tuannya ke pendukungnya. Kelemahan pendukung yang suka mengirim kutukan dan energi jahat pada orang lain adalah tangannya terutama jarinya yang melakukan tindakan keji dan tanganmulah yang menjadi kelemahanmu tanganmu itulah yang akan menerima semua kutukan yang telah kau kirimkan kepada orang lain bersama dengan bunganya. Pejabat saat memijat dada kanannya Nia mengikat energi yang mengalir kejantung saat dia merasakan jantungnya berdetak keras karena rangsangan energi bagian kemaluan tali itu akan lepas dan akan lumpuh pejabat itu. Nia menyelesaikan pijatan setelah diberi tanda bahwa Andra berhasil menemukan bukti - bukti yang dibutuhkan.

" bapak kalau sudah bisa beraktifitas lagi jangan lupakan saya ya, ini bapak sudahmulai enakan tinggal dilatih dan makan sehat saja " kata Nia mengakhiri sesi pemijatan

" Iya mbok sumi " kata pejabat yang sudah mulai jelas lagi.

Kami keluar dari rumah diantar oleh ibu pendukung sampai keluar rumah.

" Sumi " panggil Bu pendukung " apa kau tidak bosan dengan cara kerjamu seperti ini " tanya nya

" Bu, menolong orang adalah panggiln hidupku, biarpun dibayar seiklasnya saya sudah bersyukur " jawab Nia

Saat sudah masuk mobil Andra langsung berkata " udah deg deg an aku ini, kenapa si dukun memanggilmu, aku pikir kamuketahuan ", " tadi aku mau narik kamu dan langsung berlari , seperti orang kawin lari " kata andra dengan muka serius.

" kekuatan yang dimiliki seseorang jarang sekali bisa terdeksi oleh orang lain kecuali orang itu mempunyai kekuatan mengetahui orang yang mempuyai kekuatan " kataku menjelaskan pada Andra

" seperti Pak Steven, dia tidak bisa tahu kekuatan orang lain namun dia bisa melihat aura orang lain dan menebak dari warna yang muncul " jelasku

" oke....kalau begitu, bagaimana selanjutnya, apa kita akan jalan - jalan dulu, mungkin makan malam ? " tanya Andra

" Ah tidak mungkin Nia pergi dengan penyamaran seperti ini nanti dikira emak momong anaknya "

" oke kita ganti baju dulu, apa Nia membawa ganti baju ? " tanya Pak Andra

" tidak ''

" kita akan mampir ke toko baju sebentar sekitar sini ya, apa ke mall sekalian ?"

" terlalu mencolok kalau ke Mall "

Akhirnya kita membeli baju di toko baju yang ada dipingir jalan dan berganti baju ditoilet umum demi keamana bersama. Setelah itu Nia dan Andra menikmati jalan - jalan malam dan makan malam bersama