Chereads / WICKED: Bara Dendam Katrina / Chapter 9 - TOO MUCH HELP

Chapter 9 - TOO MUCH HELP

Hal pertama yang Jeff temukan adalah tumpukan kartu di nakas dekat pintu dan sebuah kartu di meja ruang tamu, sementara wanita yang semalam dia gendong ke kamar tamu sudah menghilang.

"Sam, cari tahu dimana Katrina."

Tak sampai lima menit sebuah link satelit sampai ke ponselnya, "Perempuan bodoh."

.

Seorang perwira kepolisian berlari ke kantor komisarisnya, mengabaikan para bawahannya yang memberi hormat. Mengetuk pintu dengan tergesa dan segera masuk setelah diberikan izin.

"Pak, VVIP menelepon."

Pria dengan seragam dengan pangkat tertinggi mengambil ponselnya.

"Pak Tua, saatnya kamu membayar hutangmu."

"Apa yang perlu saya bantu, Tuan Muda?"

Dalam hitungan detik belasan kendaraan militer keluar dari MABES POLRI. Setiap bus semi truck dengan 6 roda raksasa itu mengangkut puluhan prajurit elit bersenjata lengkap.

"Ini adalah situasi penculikan, prioritasnya adalah menyelamatkan korban. Tim sniper sudah siaga dan kita akan melakukan penyerangan darat. Lokasinya adalah bekas tempat pengolahan ikan jadi penyelam juga sudah sampai disana. Kita disini sebagai tim penyerang dan diperbolehkan menggunakan peluru asli. Mengerti?!"

"Siap!"

"Oh, satu lagi, korbannya yang memakai piyama. Jangan salah target. Selain itu kalian boleh menembak mereka jika melawan. Mengerti?!"

"Siap, Pak!"

Jeff berada di sebuah ruangan dengan monitor raksasa, di belakangnya belasan anak muda tengah mengamati monitor di depan mereka. Menunjukan body-cam para petugas kepolisian dan berbagai kamera dari setiap sudut tempat di sekitar lokasi penyekapan Katrina..

"Bos, salah satu kamera pengamat migrasi burung memiliki gambar paling jelas."

"Berikan padaku!" Perintah Sam segera dijalankan dan pria itu menyambungkan feed ke monitor besar untuk Jeff lihat.

Walaupun hanya berupa gambar berkualitas rendah, Jeff yakin itu Katrina karena bagaimanapun itu adalah baju tidur yang dia pakaikan untuk wanita itu. Tak ada audio yang terdengar tetapi perubahan sorot mata Katrina memberikan Jeff cukup informasi untuk menilai keadaan.

"Masuk sekarang!"

.

.

Menurut Katrina, jika dia terus dihadapkan pada situasi sulit maka dia pasti melakukan sebuah kesalahan. Cara mengatasinya tentu saja dengan mencari sumber masalah dan jika tak bisa menyelesaikannya maka dia bisa menghindarinya. Tetapi sumber masalah Katrina duduk di seberangnya, terlihat menikmati sarapan yang dibelikan anak buahnya yang berjaga 24 jam dalam 7 hari di depan ruang rawat Katrina.

"Tuan Jeff, sampai kapan Anda akan menginap disini?"

"Kenapa? Ada masalah? Jangan lupa aku penyelamatmu."

[Aku ada dalam situasi ini karenamu, sialan!]

Walaupun pernah menjadi gembong narkoba, Katrina adalah bos dibalik layar. Zeus dan teman-temannya menjaga keamanan Katrina hingga dia tak pernah bersentuhan langsung dengan siapapun di dunia bawah. Ketika memulai rencana untuk menjatuhkan Bara, wanita itu sudah memperhitungkan masalah yang mungkin muncul dan karenanya dia menggunakan pengawal keluarga Jovan dengan maksimal. Namun sejak bertemu Jeff dia sudah dua kali dalam bahaya, pertama tangannya sekarang kakinya.

Katrina berterima kasih karena Jeff menyelamatkannya tetapi bukan berarti dia mau terus berada dekat dengan pria itu. Jeff bukan hanya perwujudan dari bahaya tetapi juga magnet bagi masalah, Katrina takut nyawanya melayang sebelum dia bisa membalaskan dendam 128 arwah gentayangan di lautan.

"Tuan Jeff, aku rasa sebaiknya Tuan Jeff pergi. Kamu sudah menahan Rex untuk menemuiku selama sebulan dengan alasan perawatan medis. Rex bisa kesal dan menghancurkan semua rencana yang sudah disusun."

Menutup kotak bibimbab-nya, lelaki itu mengambil air botol di dekat Katrina; "Jangan katakan apapun selain terima kasih."

[Apa para bos dunia bawah selalu se- unreasonable ini? Kemarin Lola dan sekarang Jeff?]

Katrina rasa dia akan lebih dulu menggila sebelum berhasil menjatuhkan Bara.

"Tuan Jeff, kamu harus mempercayaiku kalau ingin segera membuat Sasongko menjadi milikmu. Ini rencanaku dan aku akan melakukannya dengan caraku. Tolong berhenti ikut campur dan biarkan aku bekerja. Aku bersumpah untuk memberikan hasil dalam satu tahun. Tolong tunggulah."

Entah bagian mana dari perkataannya yang membuat Jeff luluh yang pasti Katrina akhirnya dibebaskan dari rumah sakit. Katrina kira Rex akan membuat dirinya dalam kesulitan tapi nyatanya tidak.

"Jadi karena Lola tersingkir, para kliennya mendatangi Rex dan dia kini memonopoli pasar penjualan senjata ilegal domestik?"

"Benar, Nyonya."

Benar-benar, beberapa orang harus bekerja ekstra keras untuk mendapatkan pelanggan sementara Rex mendapatkan kesempatan emas begitu saja. Pantas ketika di rumah sakit Jeff bilang bahwa Rex juga terlalu sibuk mengurus pundi uangnya untuk menjenguk Katrina. Ternyata ini maksudnya.

"Lalu bagaimana dengan kontrak kita dengan Calum? Sampai mana persiapan promosinya? Kita sudah membuang-buang waktu karena penculikanku."

"Pemotretan untuk klinik sudah selesai tetapi Tuan Calum mulai tak sabar dengan rencana branding untuk audisi dengan DME."

"Kumpulkan semua tim besok, kita adakan rapat lagi."

"Baik, Nyonya."

Melihat Lena yang ragu-ragu untuk bicara, "Ada apa? Katakan saja."

"Tanah yang kita incar diambil alih seseorang. Informanku bilang mereka dihubungi seseorang dan bos mereka bahkan dengan senang hati memberikannya."

"Apa? Siapa?"

"Kita tidak tahu, tapi seminggu lalu pihak Keranjang juga memberikan undangan untuk acara mereka."

"Undangan? Undangan apa?"

"Katanya untuk berterima kasih, Nyonya."

Apa yang terjadi selama dirinya tak ada sih?

"Tuan Bara."

"Nyonya Katrina, aku senang sekali kita akhirnya bisa bertemu. Aku sempat khawatir karena asisten Anda bilang Anda sedang dirawat di rumah sakit. Apa Anda baik-baik saja?"

"Sekarang lebih baik."

Katrina menghubungi Bara untuk janji makan siang, Katrina harus tahu siapa yang membeli lahan itu dan memberikannya ke Bara atas nama Katrina. Tidak ada orang yang melakukan sesuatu secara gratis dan siapapun itu katrina harus bersiap membayarnya nanti.

"Aku selalu ingin bertemu dengan Anda sejak pertemuan kita di Bali. Anda sangat menginspirasi generasi muda."

"Ini semua tentang keyakinan dan kerja keras, Nyonya Jovan. Aku dengar Anda juga memiliki agensi hiburan, mungkin kita bisa bekerjasama nanti."

"Tentu saja."

Setelah menghabiskan makanan mereka Katrina tak mendapat petunjuk tentang siapa yang memberikan lahan itu, si sialan Bara justru terus memujinya karena berhasil mengontrak Calum dan memberikan lahan yang dia ingin beli. Semua ini sia-sia. Hanya semesta yang tahu berapa banyak self control yang Katrina perlukan untuk tak menusuk Bara menggunakan garpu atau pisau di meja.

Katrina tengah memasak ketika suara dua pria mendekat ke arah dapur.

"Benar, aku juga berpikir begitu."

"Aku tak tahu kamu tahu penggemar Pollock."

"Aku menjadi dokter karena tradisi, passion-ku selalu seni tapi kamu tahu seni tak membayar uang kuliah."

"Ya, para orang tua memang keras kepala."

Meletakkan piring lauk terakhir ke meja makan, Katrina mendapati tebakan atas identitas tamunya benar. Itu benar-benar Jeff.

"Dokter Jeff? What a pleasant surprise."

"Katrina, aku gak tahu kamu tinggal dengan Rex."

Rex yang lebih dulu duduk menyahut, "Dia sebenarnya istriku."

Jeff mengangkat sebelah alisnya, "Oh begitu."

"Apa yang Tuan lakuakn disini?" Katrina bertanya tanpa suara, dibelakang Rex.

Jeff mengambil kursi di sebelah kiri Rex, menerima piring yang diberikan padanya.

"Katrina, ayo kita makan."

Pertanyaannya diabaikan dan sekarang Katrina harus makan satu meja dengan dua pria yang dia ajak "bekerjasama".

Rex yang mendapat telepon pergi keluar ditengah makan malam mereka.

"Tuan Jeff, apa yang Anda lakukan disini?"

"Memeriksa partner-ku, aku tak tahu kamu menikah dengan Rex, kamu bilang kalian hanya kerabat."

"Kami juga bekerjasama, jadi kami menikah."

"Jadi kamu akan menikah juga denganku?"

"Tuan Jeff, berhenti main-main dan katakan apa yang Tuan inginkan?"

Setiap kali Katrina bertemu Jeff, hal buruk selalu menimpanya. Identitas rahasia Jeff terlalu berbahaya dan Katrina masih harus hidup panjang jika mau membalas dendam pada Bara.

"Katanya tadi siang kamu makan dengan Bara dari Keranjang."

"Lalu?"

"Bukankah kamu seharusnya berterima kasih?"

"Tuan Jeff yang memberikan lahan itu untuknya?" Tentu saja, kalau Hellraiser yang meminta lahan itu siapapun geng lokal itu tentu saja mereka dengan senang hati memberikannya daripada mati, apalagi kabar bahwa grup penjual senjata Lola dimusnahkan Hellraiser baru berlalu satu bulan, "Kenapa Tuan melakukan itu?"

"Bukankah kamu membutuhkannya untuk menarik dia ke pihakmu?"

"Tuan Jeff, aku mohon jangan bertindak sendiri. Ini urusanku, biarkan aku menjalankan rencanaku sendiri."

"Aku hanya membantumu untuk segera memberiku Sasongko."

"Tuan, aku tahu yang aku lakukan. Jangan campuri urusanku dan aku akan pastikan Sasongko menjadi bidakmu. Jaid tolong, jangan pernah lakukan apapun untuk membantuku lagi."

Obrolan keduanya terhenti ketika Rex kembali.

Katrina dan Jeff tak punya waktu lagi untuk bicara setelah makan malam. Dia memutuskan pergi dari mansion ke kantor.

Awalnya Katrina ingin mengubah lahan itu menjadi ladang ganja nya dan memonopoli pasar domestik untuk meningkatkan keuntungan, tetapi sepertinya sekarang itu tak memungkinkan. Katrina hanya bisa mengubah rencananya sekarang.