Chereads / WICKED: Bara Dendam Katrina / Chapter 12 - FRENZY

Chapter 12 - FRENZY

Selama beberapa hari ini setiap acara TV dan radio memberitakan soal Calum Young aktor keturunan Indonesia Prancis yang memenangkan Actor of The Year tahun lalu ternyata merupakan pria brengsek yang menyelingkuhi mantan kekasihnya bahkan memeras beberapa wanita. Media, fans, dan beberapa musuhnya di industri hiburan sudah mempertanyakan kenapa pria itu memilih sebuah agensi hiburan kecil seperti RECHANGE sebagai tempatnya bernaung dan ketika tweet Nona X menyebar, RECHANGE tak mengetahuinya sampai berita itu tersebar ke seluruh negeri menyebabkan brand-brand ternama yang menjadikan Calum BA memutuskan kontrak secara sepihak untuk menjaga citra mereka. Para sutradara dan penulis naskah yang menawari Calum proyek baru segera menghapuskan nama Calum dari kandidat yang dipertimbangkan.

Sayangnya pusat dari badai ini tidak terlihat dimanapun sejak dia tertangkap paparazzi mengunjungi gedung agensi barunya bersama asisten dan manajernya. Para paparazzi yang mengintai rumah Calum tak bisa mendekati kediaman pria itu karena walaupun membayar satpam kompleks mereka terus saja diganggu makhluk halus. Entah lensa kamera mereka tiba-tiba pecah atau kartu memori mereka hilang ketika mereka tak memperhatikan. Mereka juga tak bisa berkumpul di trotoar rumah Calum karena dua pria berwajah sangar camping disana, dilihat dari manapun juga mereka tahu keduanya adalah bodyguard Calum. Beberapa pesohor memang sering sengaja membuat skandal untuk menaikkan pamor mereka, tetapi untuk seseorang sekaliber Calum hal ini justru berdampak negatif dan publik semakin penasaran dengan kisah dibaliknya. Media tentu saja mengetahui kebutuhan konsumen tetapi pengamanan berlapis Calum tidak memungkinkan media mendapatkan kabar terbaru.

Karena itu begitu mendapatkan undangan press conference dari RECHANGE para wartawan segera memenuhi hall utama The Grand Wyatt.

Sebagai bos, Katrina tentu saja memantau dari balik layar. Dari side hall di lantai dua, Katrina mendapatkan full view lokasi press conference. Haris dan Kamala sebagai ketua tim hukum dan HUMAS sudah duduk di kursi mereka sementara dua kursi di tengah dengan nama Calum dan Miss X masih kosong.

Katrina yang memakai headset me-lipsync lirik Everyday milik Ariana Grande, menikmati musik dan pertunjukan yang akan terjadi. Namun seseorang menarik headset-nya kasar. Mendapati kabel headset-nya yang putus, senyuman di wajah Katrina musnah dan menatap dua wanita di depannya.

"Gue udah tahu kalo lo tuh cewek gak bener, ngapain lo disini?" Wanita dengan rambut pendek memelototi Katrina seolah ingin menelannya hidup-hidup.

"I michin yeoja mwoya.." Katrina meninggalkan ketiga wanita itu tetapi salah satu dari mereka menjambak rambut Katrina yang tentu saja wanita itu balas dengan melempar ipod di tangannya.

"Sinting ya lo!" wanita ketiga menghujatnya dan memeriksa wajah wanita tadi.

Memegang cepol rambutnya yang berantakan kali ini Katrina mengkonfrontasi mereka, "Kalian lepas dari RSJ mana sih? Teriak-teriak bilang orang sinting, jambak rambut orang sembarangan juga. Kalian tahu yang gila."

"Lo disini stalking Bang Jeff kan!"

Katrina tak kuasa menghela nafas, entah sebagai Hellraiser ataupun Jeff, pria itu selalu membawa drama bagi hidup Katrina. Ini mulai menyebalkan, "I'm not wasting my oxygen on you."

Kali ini tak ada yang menahan Katrina pergi, tetapi sebuah perasaan aneh belum sempat dia periksa ketika keseimbangannya hilang dan dia terpeleset melewati empat anak tangga sekaligus. Terselamatkan tangannya yang segera memegang pegangan tangga Katrina tidak mempermalukan dirinya dengan berguling di anak tangga.

"Bu Katrina!"

Para pegawainya yang mengekor Calum dan Dena segera memeriksa bos mereka.

"Aw!"

Kamala yang menyentuh kaki Katrina membuatnya meringis.

"Bu, sepertinya ibu keseleo, ini sebentar lagi pasti bengkak."

Haris yang menengok puncak anak tangga mendapati tiga wanita dengan tas bermerek dan beberapa perhiasan mewah, dia mengerutkan kening, "Kamala, kamu bawa Bu Katrina ke lobi. Aku mau memeriksa CCTV. Orang-orang diatas mencurigakan."

Kamala mengangguk dan dibantu para pegawai lain membawa bos mereka ke lobi hotel.

Para wartawan yang sedang dijamu tak bisa menyembunyikan rasa penasaran mereka. Konferensi pers hari ini sangat tenang dan formal. Nona X memberikan klarifikasi bahwa Calum dan dirinya masih berkencan namun ponsel yang dia pakai dengan akun twitter lamanya hilang sehingga ada oknum yang membuat rumor tidak jelas menggunakan foto yang memang asli. Para penuduh yang lain juga ternyata hanya orang yang ikut-ikutan demi panjat sosial, mereka bukan benar-benar korban pemerasan Calum ataupun pernah berhubungan cinta dengan aktor itu. Selain fakta kalau pihak yang berbohong telah dituntut dan tidak ada keringanan hukuman untuk mereka, skandal terbesar dalam hidup Calum yang menjadi hot topic berakhir tidak memuaskan.

Para hyena yang haus akan keributan ini tentu saja tak akan menyia-nyiakan drama yang bisa meningkatkan clickbait dan iklan.

"Tadi Tasya dari T Cosmetics bukan sih?"

"Gak tahu, tapi Rachel Tan sih aku lihat."

"Bukannya Silvia yang anak polisi itu?"

Para wartawan tak butuh bufet mahal ini, mereka butuh skandal baru untuk menggantikan masalah Calum dan Nona X. Mereka mengikuti ketua tim hukum RECHANGE - Haris yang berjalan bersama manajer hotel menuju control room CCTV.

Katrina belum tahu kalau pertemuannya dengan tiga wanita tadi akan menjadi berita besar yang membuatnya membuat langkah drastis demi mempertahankan rencana balas dendamnya.

"Bu, ini kompresnya."

Mengompres kakinya yang bengkak, Katrina mengutuk para pria yang memiliki hutang cinta dan membuat para wanita sengsara. Setelah nyeri di kepalanya mereda dia mengenali salah satu dari tiga wanita tadi, ada mantan tunangan Jeff yang dulu berselingkuh. Melihat bagaimana salah satu dari mereka bilang kalau dirinya stalker Jeff sepertinya si mantan berusaha menyulitkan Katrina.

Katrina masih mempertimbangkan apakah harus memberitahu Jeff atau tidak, tetapi pria itu muncul dengan para bodyguard-nya.

"Biar aku periksa."

Kamala yang terintimidasi Jeff dan para bodyguard-nya menyingkir, membiarkan Jeff mengambil alih kompres es sambil memeriksa luka gores di pelipis Katrina.

"Luka ini cuma goresan, ini gak akan berbekas. Tapi kamu gak bakal bisa jalan untuk beberapa hari, malam ini kamu nginep sama aku aja."

"HAH?"

Para pegawai Katrina bereaksi lebih cepat darinya, tetapi Katrina belum bisa membuka mulut sebelum Jeff menggendongnya menuju Suite lift.

"Ki.. kita gak lihat apa-apa," Kamala memelototi para pegawai mereka satu per satu. Kita gak berurusan dengan urusan Bos kita dan kita gak melihat apapun hari ini. Paham?"

Anggukan par pegawai menjadi pledge of loyalty yang Katrina tak ketahui.

Wanita itu mengamati Jeff yang memeriksa suhu air di bathtub, "Tuan Jeff, aku cuma keseleo bukan habis kecelakaan motor."

"Kepala kamu juga terbentur kan, siapa tahu kamu berubah bodoh dan membuat rencana kita gagal."

Menggigit ujung lidahnya, Katrina mengulang pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 agar tak kelepasan menghujat pria itu.

"Katanya kamu dicegat Silvia, dia yang mendorongmu kan?"

"Entahlah, tapi salah satu dari mereka menjambak- shit! My iPod!"

Katrina yang terseok-seok menuju pintu kamar membuat Jeff menariknya, "Aku akan mencarinya, jangan khawatir."

"Thanks for the offer tapi iPod itu penting banget untukku. Lepas! Hei!"

Tak menuruti Katrina, Jeff justru mendorongnya yang masih berpakaian lengkap ke bathtub. Membuat air membanjiri lantai kamar mandi dan pakaian Jeff.

"Nǐ fēngle ma?"

"I thought you only speak Korean."

"Itu tidak penting Tuan Jeff, aku perlu menemukan iPod-ku." Berusaha bangkit dari bathtub, Jeff menahan bahu Katrina.

"Udah aku bilang aku akan menemukannya kan," Jeff menutup pintu kamar mandi, dia tak mempedulikan panggilan Katrina dibelakangnya.

"Tuan Jeff! Tuan Jeff!"