Chereads / Sejuta Mimpi Calon Sang Pemimpin / Chapter 12 - Dua belas

Chapter 12 - Dua belas

Malam harinya, kala itu Ana sedang berada di dalam kamar tidurnya dan menyalakan HP, lalu membuka website KIP-K Kemendikbud untuk mendaftar program beasiswa KIP Kuliah. Setelah menyelesaikan pendaftarannya, lalu ia mengirimkan pesan kepada Ira melalui Whatsapp.

"Ira. Apakah kamu ingin membuat akun LTMPT untuk pendaftaran SNMPTN nanti?" ungkapnya melalui pesan Whatsapp.

"caranya bagaimana?, tolong ajarkan aku" tanya Ira

"sini, aku ajarkan melalui mimpi" gurau Ana dengan menyisipkan emoji tertawa

"apakah kita bisa mengadakan janji pertemuan?, lalu ajari aku cara membuat akun LTMPT" tanya Ira. "bisa saja, jika aku ada waktu luang" balas oleh Ana, "aku akan memberitahukanmu kapan aku bisa bertemu denganmu" lanjut balasnya.

Tiga hari sebelum penutupan pendaftaran SNMPTN, guru wali kelasnya Ana menghubunginya melalui telpon. "Halo, Ana. Mohon supaya kamu mengirimkan foto diri secara formal sebagai keperluan untuk mendaftar SNMPTN" ungkap guru wali kelas.

"baik Bu, besok saya pastikan untuk segera mengirimkan fotonya kepada Ibu" sahut Ana.

"baik, hanya itu saja yang saya minta, dan saya akhiri terlebih dulu percakapannya".

Lanjut keesokan harinya pada saat Ana sedang berada di sekolahan, hari itu sedang memasuki jam terakhir untuk kegiatan pembelajaran, namun pada saat itu guru pengajar sedang tidak masuk dan siswa-siswi hanya sibuk saling bermain HP. Ana dipanggil oleh wali kelasnya untuk datang ke kantor dan ia pun segera berjalan menuju kantor.

"Ibu, ada keperluan apa menyuruh saya untuk menghadap ke Ibu? Tanyanya kepada wali kelas.

"saya meminta kamu untuk memberitahukan password yang telah kamu buat untuk registrasi akun LTMPT agar saya bisa mengakses akunmu, dan nanti kamu beritahu saya mengenai jurusan apa yang kamu minati di pendaftaran SNMPTN, lalu saya akan membantu kamu untuk menyelesaikan proses pendaftaran, karena besok ialah waktu terakhir pendaftaran SNMPTN".

"saya ingin memilih jurusan kedokteran Bu" ungkapnya kepada wali kelasnya setelah akses ke akun LTMPT. "namun saya telah mendapatkan informasi bahwasannya untuk mendaftar di jurusan kedokteran harus berasal dari SMA/MA jurusan IPA" lanjutnya.

"jika seperti itu, mari kita cari bersama di kampus mana saja yang tidak menerapkan ketentuan seperti itu" tutur wali kelas.

Hingga membutuhkan waktu selama beberapa jam untuk mencari kampus yang menerima murid berasal dari SMK untuk mendaftar di jurusan kedokteran namun masih belum ditemukan. Waktu mulai menjelang siang, wali kelas memeberhentikan sementara proses pendaftaran dan meminta Ana kembali datang ke kator untuk melanjutkan pendaftarannya di keesokan hari.

Pada keesokan harinya, setelah kegiatan pembelajaran usai, Ana mendatangi kantor sekolahan dan menemui wali kelasnya dengan ditemani oleh Ira.

"Ibu, apakah kita bisa melanjutkan proses pendaftaran SNMPTN untuk saya?" tanyanya kepada wali kelas.

"ya, silahkan kamu duduk, dan mari kit acari kembali kampusnya" tutur wali kelas.

Setelah menghabiskan waktu bebrapa jam, akhirnya ketemulah kampus yang memperkenankan murid SMK untuk mendaftar pada jurusan kedokteran yakni Universitas Malikussaleh dan UIN Maulana Malik Ibrahim.

"tetapi An, Universitas Malikussaleh berada di Aceh, dan lokasinya sangat amat jauh dari tempat tiggalmu, apakah kamu yakin ingin melanjutkan untuk mendaftar di kampus tersebut? tutur oleh wali kelas. "iya Bu, tidak mengapa, yang penting saya mendaftar di jurusan kedokteran" jawab Ana dengan sangat yakin.

"aku doakan semoga kamu lolos" tutur Ira sembari tersenyum ke arah Ana.

Setelah menyelesaikan pendaftaran SNMPTN, Ana dan Ira keluar dari kantor, raut wajah bahagia terpampang di wajah Ana sembari ia bersorak-sorak untuk melampiaskan kebahagiannya.

Sepulang dari sekolahan, Ana langsung memberitahukan kepada Ibunya jika dia telah mendaftar SNMPTN dengan menunjukkan kartu peserta pendaftarannya. "Ibu. lihat ini, aku telah berhasil mendaftar SNMPTN di jurusan kedokteran".

"mendaftar di kampus mana?" tanya Ibunya

"Universitas Malikussaleh dan UIN Maulana Malik Ibrahim" jawab oleh Ana.

"kok jauh banget daftar di kampus yang berada di Aceh" ungkap Ibunya.

"iya Bu, karena yang memperkenankan murid yang berasal dari SMK untuk mendaftar di jurusan kedokteran hanya dua kampus itu" balas Ana.

"Ibu masih merasa cemas, karena Ibu belum mampu untuk membiayai kamu melanjutkan kuliah kedokteran" ungkap Ibunya.

" nanti aku akan mencari dan mendaftar beasiswa Bu, tolong doain aku agar bisa lolos SNMPTN" balasnya.

Saking bahagianya Ana karena diberikan kesempatan untuk mendaftar SNMPTN, dia sampai tidak fokus ketika sedang mengerjakan tugas belajar. Saat adzan Isya' berkumandang, dia bergegas untuk mengambil air wudhu, lalu sholat dan berdoa kepada tuhan supaya dia bisa lolos SNMPTN dan dapat mewujudkan cita-citanya menjadi dokter. Setiap harinya setelah selesai sholat, Ana selalu ada berdoa agar cita-citanya dapat dikabulkan oleh tuhan. Tak lupa pada tengah malam, dia juga menyempatkan waktu untuk sholat tahajud. Dia juga selalu meminta doa dan restu kepada orang tuanya.