Ketika Ana bersama Ibunya sedang asyik menonton sinetron bertajuk "badai pasti berlalu" yang salah satu episode menceritakan Joni sedang di drop out oleh kampus karena melalukan suatu pelanggaran, dan saat itulah mereka berdua mulai saling berbincang-bincang.
"apakah kamu mengetahui tentang drop out? Ibu pengen tau apa itu arti drop out" tanya dan ungkap oleh Bu Deya kepada Ana.
"drop out itu semacam surat pengeluaran mahasiswa dari kampus, kalau ada mahasiswa yang melakukan pelanggaran atas kebijakan dan peraturan yang telah ditentukan kampus, maka mahasiswa akan dikeluarkan dari kampus, dan informasi pengeluaran akan disampaikan melalui surat pemberitahuan maupun langsung secara lisan" jawab Ana.
"oh, begitu toh" sahut Bu Deya. "ya jika nanti saat kamu kuliah, maka jangan melanggar peraturan-peraturan dari kampus agar tidak di drop out seperti Joni" lanjut tutur dari Bu Deya.
"lalu, bagaimana dengan rencana mu untuk mendaftar beasiswa, hal itu sudah pernah kamu bicarakan ke Ibu" ungkap alihan pembicaraan dari Bu Deya.
"nantinya cukup ditunggu saja Bu, tetapi aku sudah daftar KIP-K" jawab oleh Ana.
"aku ingin menyampaikan sesuatu Bu, entah itu kuliah melalui jalur SNMPTN, SBMPTN tetapi jika mendapatkan beasiswa, maka sama halnya seperti kuliah gratisan" tutur alihan oomngan dari Ana agar Ibunya tidak terus khawatir dan menanyakan kabar tentang beasiswa yang pernah dijanjikan oleh anaknya.
"ya nanti jika kamu telah kuliah, maka harus pintar dan giat belajar agar beasiswanya tetap bisa dipertahankan". Sahut Bu Deya.
"di zaman sekarang jika ada mahasiswa bodoh, maka akan dikucilkan oleh teman sesama mahasiswa" ungkap Ana.
"memangnya kamu tahu darimana?" tanya oleh Bu Deya.
"logikanya ialah, dimana ada orang yang ingin berteman dengan orang bodoh, karena semua orang pasti ingin berteman hanya dengan orang pintar dan cerdas, istilahnya jika orang bodoh malah akan membuat repot saja, dan itu sudah menjadi prinsip kehidupan" jawab oleh Ana.
"kembali lagi terkait dengan pesan Ibu tadi, kamu juga harus menjadi orang pintar agar mempunyai teman" tutur oleh Bu Deya.
"pendapat aku, kepintaran dimiliki bukan sekedar untuk mendapatkan teman saja, supaya juga menjadi manfaat bagi kehidupan diri sendiri maupun kehidupan orang lain" ungkap oleh Ana.
"iya kamu memang benar, Ibu setuju dengan pemikiranmu" sahut Bu Deya.