Pada bulan Juni tahun 2021. Dari pagi hingga menjelang malam, Ana menghabiskan waktu di dalam kamar tidur dengan mencari-cari kampus dan memilih jurusan untuk pendaftaran kuliah pada jalur mandiri, Ibunya bolak-balik melewati kamar dan sesekali bertanya apakah ia telah menemukan kampus dan memilih jurusan, namun Ana masih kebingungan dan tak kunjung menetapkan ingin mendaftar kuliah dimana, siang akan menjelang sore hari Ibunya kembali melewati kamar tidurnya
"apakah kamu sudah mencari kampusnya dan mendaftar di jurusan apa?" tanya oleh Bu Deya.
"Sudah Bu, aku daftar di Universitas Padjajaran dan mengambil jurusan Statistika" jawab Ana.
Sore menjelang malam hari, aku mulai makan karena dari pagi hari perutku belum terisi oleh makanan apapun.
Tiba hari ketika seleksi mandiri masuk Universitas Padjajarran secara on-line akan dimulai,. Pada pagi hari, ketika Ana sedang merebahkan tubuhnya di atas kasur sembari menyalakan HP lalu ia menerima pemberitahuan bahwa kemarin hari telah diadakan simulasi ujian, kala itu Ana tidak mengikuti simulasi ujian, karena ia memang tidak membaca informasi secara detail bahwa akan diadakan simulasi ujian tepat sebelum keesokan harinya ujian sesungguhnya akan dilaksanakan. Ana mengirimkan pesan melalui Whatsapp kepada temannya Nia yaitu Adit.
"Dit, Ujiannya harus memakai laptop atau bisa pakai HP?" Tanya oleh Ana melalui pesan.
"sepertinya sih harus pakai laptop, dan memang tidak bisa jika memakai HP" jawab Adit. Mengetahui hal tersebut, Ana langsung hilang semangat untuk mengikuti ujian mandiri karena ia tidak memiliki laptop dan itulah yang menjadi kendalanya untuk mengerjakan soal ujian nanti. Pada siang harinya, Bu Deya menghampiri Ana yang sedang duduk sambil menonton TV
"katanya hari ini kamu akan mengikuti ujian mandiri" ucap Bu Deya kepada Ana.
"Ujiannya harus pakai laptop, sedangkan aku kan tidak punya laptop, jadi aku gak bisa mengikuti ujian mandiri. Dan aku baru mengetahui hal tersebut hari ini" jawab Ana dengan wajah lesu.
"lalu, kamu harus bagaimana?" tanya Bu Deya.
"lain waktu, aku akan mendaftar di kampus lain saja deh Bu" jawab Ana.
"ya sudah deh kalau kamu mau seperti itu" ujar Bu Deya dengan sikap pasrah terhadap pilihan dan keputusan anaknya.
Ana telah beberapa kali mengirimkan pesan tentang permintaan informasi pendaftaran mahasiswa baru kepada tim Penerimaan Mahasiswa Baru di beberapa kampus melalui email, dari beberapa tim PMB/Penerimaan Mahasiswa Baru juga menjawab dengan alasan yang sama yakni pendaftaran Mahasiswa baru dan pendaftaran jalur beasiswa KIP-K telah ditutup. Ana mencoba mendaftar di Universitas Islam Indonesia dan Universitas Esa Unggul tetapi tidak lolos pada seleksi administrasi/pemberkasan. Mengetahui informasi melalui media sosial bahwa Universitas Muhammadiyah Surakarta masih membuka pendaftaran Mahasiswa baru, maka ana segera membuka portal website KIP kuliah untuk terlebih dahulu mendaftarkan diri melalui jalur beasiswa KIP-K, namun saat ingin mengisi jurusan yang diminati, pada kolom prmilihan jurusan tidak tersedia apapun jurusan yang ada, pikirnya karena mungkin terjadi error teknis maka ia segera melaporkan kendala tersebut kepada tim PMB melalui email, sedangkan tim PMB menjawab dengan memberikan pernyataan bahwa alasan timbul kendala tersebut mungkin akibat adanya penutupan pendaftaran gelombang kedua untuk pelaksanaan kegiatan seleksi dan sedangkan gelombang ketiga akan dibuka dalam beberapa minggu ke depan, maka Tim PMB menyarankan kepada Ana agar bersedia menunggu dalam beberapa waktu hingga sistemnya kembali normal. Hal itu membuat Ana merasa gelisah atas saran yang diberikan oleh tim PMB karena kuota beasiswa KIP-K hanya tersedia untuk 3 orang pada jurusan manajemen, yang dia takutkan ialah kemungkinan ada pendaftar lain yang lebih dulu mengambil kuota tersebut daripada ia sendiri setelah pendaftaran gelombang ketiga kembali dibuka.