Chereads / Sejuta Mimpi Calon Sang Pemimpin / Chapter 21 - Dua puluh satu

Chapter 21 - Dua puluh satu

Hari pun berganti dan berlalu. Kala masih dalam keadaan sakit dan pada siang hari, Ana meminta kepada Ayahnya untu mengantarkannya ke counter dengan tujuan membeli pulsa untuk persiapan ujian mandiri, sekitar 20 menit berlalu setelah ia pulang dari counter maka ujian pun dilaksanakan. Setelah melaksanakan ujian mandiri secara on-line, Ana langsung kembali beristirahat dengan berbaring di atas kasur. Dan setelah beberapa hari berlalu, saat Ana sedang menyeruput menikmati segelas teh hangat, terdengar bunyi notifikasi pesan masuk dari whatsapp, ternyata kakak tingkat yang mengirimkan pesan pemberitahuan informasi bahwa pengumuman kelolosan ujian mandiri telah dikirimkan melalui masing-masing email para peserta ujian mandiri, Ana pun bergegas membuka email dan ternyata ia berhasil lolos dalam ujian mandiri tersebut sekaligus lolos beasiswa. Jelas kebahagiaan menyelimuti dirinya, ia memberitahukan kepada Ibunya jika lolos ujian mandiri di Institut Transportasi dan Logistik Trisakti, Bu Deya pun merasa senang menerima kabar itu. Tibalah saat seleksi tahap akhir utuk penyaringan calon mahasiswa baru yang layak untuk diterima di Perguruan tinggi tersebut yakni proses wawancara, Ana mendapatkan jadwal wawancara di siang hari, namun ketika telah menjelang siang hari ia terlelap dalam tidurnya, kakak tingkat telah berulangkali menghubunginya melalui telpon dan mengirimkan pesan melalui whatsapp tetapi tak kunjung ada respon, akhirnya jadwal wawancara untuk Ana diganti pada sore hari. Tidak ada persiapan apapun yang ia lakukan agar dapat menjalani proses wawancara on-line dengan lancar, namun ketika wawancara dilaksanakan, ia dengan lancar dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh tim pewawancara. Beberapa hari kemudiannya lagi, dengan perasaan was-was Ana sedang duduk di sisi kasur sembari menunggu pengumuman kelolosan wawancara yang akan disampaikan pada siang harinya, namun ternyata pengumumannya ditunda dan akan disampaikan pada malam hari. Pada malam hari, Ana yang sedang rebahan di kasur sembari bermain HP untuk mengetahui apakah pengumumannya memang akan diberitahukan pada malam itu, namun hingga akan menjelang tengah malam tak kunjung ada pesan masuk di email tentang informasi kelolosan, kakak tingkat berasumsi jika pengumuman akan disampaikan pada besok hari, namun sekitar jam sebelas malam lebih beberapa menit, kakak tingkat yang sekaligus sebagai tim pemasaran mengirimkan dokumen yang berisi nama-nama calon mahasiswa baru yang berhasil lolos pada tahap wawancara. Ana kembali merasa bahagia mengetahui hal tersebut, setelahnya ia pun langsung bersiap tidur dan telah merasa lega.

***

Ana mempersiapkan diri untuk menjalani kehidupan yang ia anggap baru, menata kehidupan yang baru dan mulai berjalan secara perlahan untuk mengejar dan meraih cita-cita yang bukan kali pertama pernah ia impikan. Pencapaian ia percayai sebagai takdir tuhan, namun bukan dari hasil usaha, sekeras apapun usaha yang telah dilaksanakan namun ketika tuhan tidak menghendaki maka pencapaian tidak bisa didapatkan. Dan kebenaran yang tidak pernah bisa dielakkan adalah bahwa tuhan pasti mengganti sesuatu yang baru atas sesuatu lain yang pernah hilang dari kita.

End