Chapter 8 - Delapan

Kala itu, Ana berganti menduduki bangku kelas 11 SMK, karena kesadarannya maka dia lebih menggiatkan belajarnya agar dapat memperoleh prestasi di kelas. Beberapa informasi seperti lamanya waktu yang dibutuhkan untuk kuliah kedokteran, coass (pendidikan profesi), biaya kuliah kedokteran, beasiswa kedokteran, kampus terbaik dengan jurusan kedokteran, semua ia cari tau melalui internet. Ia tidak rutin menjelajahi informasi tentang kuliah kedokteran, namun ketika ada inisiatif yang sontak timbul untuk mencari informasi tersebut, makai a sangatlah giat sekali. Dia juga mulai berlatih mempelajari soal ujian seleksi masuk kedokteran. Bahan materi berbentuk artikel mengenai bidang kedokteran terkadang dia pelajari dengan sendirinya. Semakin ia ingin suka mempelajari materi bidang kedokteran, maka ia menjadi semakin suka dengan bidang medis. Jadi, bukan hanya materi yang dipelajari saat di sekolah saja, namun seluruh materi yang ada kaitannya dengan bidang kedokteran, ia pelajari sebagai referensi untuk mengetahui dasar ilmu kedokteran.

Seiring waktu berlalu, Ibunya Ana semakin merasa sadar dan peduli akan cita-cita yang diinginkan oleh anaknya, ia berniat untuk mendukung keputusan dan merasa tidak bisa menghalangi anaknya yang sangat teguh untuk meraih cita-citanya. Ibunya juga berpikir bahwa cita-cita yang ingin diraih oleh anaknya, akan membuat anaknya menjadi orang sukses, mengubah nasib dan martabat keluarga. Maka dari itu secara perlahan ia mulai membuka hati untuk ikhlas dan lapang dada serta mengizinkan anaknya kuliah di kedokteran.

Saat itu Ana akan pergi ke luar kota untuk menjalani kegiatan magang. Seminggu sebelum berangkat magang, Ana sempat menyampaikan suatu hal kepada Ibunya.

"Ibu serius kan, mengizinkan aku untuk kuliah di kedokteran" ucap Ana.

"kalau itu keinginan kamu. Tapi, kamu harus belajar dengan bersungguh-sungguh ya, agar mendapatkan prestasi dan memperoleh beasiswa kuliah" sahut Ibunya.

"baik Bu, aku usahakan untuk lebih giat dalam belajar" tutut Ana dengan senyuman tipis.

Kegiatan selama magang yang ia laksanakan tidak selalu berjalan dengan mulus, ada begitu banyak rintangan dan halangan yang harus Ana terjang demi dia dapat menyelesaikan magangnya dengan sempurna. Terkadang berangkat dan pulang dari magang dengan keadaan pakaian basah akibat kehujanan, tidak memiliki waktu tidur yang cukup karena malam harinya digunakan untuk menghafal tentang ilmu obat-obatan secara maraton. Kelelahan fisik dan mental pasti ia rasakan, bahkan ketika dirinya dalam keadaan sakit namun masih menyempatkan diri untuk tetap pergi magang. Meskipun banyak tekanan yang dialaminya ketika magang, namun dia tetap berusaha bertahan supaya lebih banyak mendapatkan ilmu tentang bidang kesehatan.