Chapter 4 - Empat

Setahun berlalu, Ana menduduki bangku kelas 9 SMP/Sekolah Menengah Pertama. Saat telah menjelang akhir semester dan memasuki ujian praktek sebagai syarat kelulusan, Ana ijin tidak mengikuti ujian tersebut. Pada waktu itu dia sedang menghadiri perayaan wisuda TPQ yang diadakan di aula masjid Agung Gresik, Jawa Timur. Di acara wisuda, santriwan dan santriwati yang berprestasi akan dipersilahkan untuk menaiki panggung untuk menerima penyerahan piala penghargaan dan memberikan kesan atas prestasi yang diraih. Salah satu santriwati berprestasi bernama Rara diberikan pertanyaan oleh kepala atau pimpinan TPQ cabang Gresik tentang cita-cita yang ingin ia raih ketika telah dirinya beranjak menjadi dewasa nanti.

"kamu kalau sudah besar, inginnya jadi apa?" tanya oleh bapak Ahnan sekaligus merupakan ketua TPQ cabang Gresik.

"ingin jadi pengusaha" jawab Rara.

"wow!. bagus sekali ya cita-citanya, sangat bagus jika ingin menjadi pengusaha" sahut bapak Ahnan.

"apa alasannya kamu ingin jadi pengusaha?" tanya kembali oleh bapak Ahnan.

"karena ingin jadi orang sukses" jawab Rara sambil tersenyum malu.

"hehehe. Tidak apa-apa, memang semua orang berhak memilih dan mewujudkan cita-citanya" tutur bapak Ahnan.

Ana dibuat tersenyum sendiri oleh pembicaraan antara Rara dengan bapak Ahnan. Dia membayangkan betapa senangnya jika dirinyalah yang ditanya mengenai hal itu didepan banyak orang yang menyaksikan acara wisuda tersebut. Sepulangnya dari acara wisuda sekitar jam 8 malam, ia langsung mandi dan sholat isya' lalu bergegas masuk ke kamar tidur dan mengambil buku diary miliknya dan menuangkan segala keinginannya di dalam buku diary tersebut.