Chereads / Nanairo no Tenmondai / 七色 の 天文台 [Re-Published] / Chapter 55 - Chapter 7 (Estella): Situasi yang Berubah

Chapter 55 - Chapter 7 (Estella): Situasi yang Berubah

Sementara itu, Himeka yang sejak awal berhasil menjatuhkan banyak spaceship teman-temannya sendiri melihat Florel mengejarnya. Ia tidak sedikitpun menjawab komunikasi dari Florel. Sebaliknya, ia malah mulai menyerang Florel dengan spaceship nya.

"Hentikan, Himeka! Kamu ini kenapa sih? Otakmu geser ya?" kata Florel.

"..."

"Awas dibelakangmu!" ujar Caleyn dari kapal induk.

Beberapa kapal asing milik perompak satu persatu datang dan ikut membantu Himeka. Setelah beberapa menit saling adu tembak, spaceship yang dikendarai oleh Florel jatuh dan mengarah ke planet Ceryx. Leonardo dan beberapa pilot yang lain ikut mengejar Florel menuju ke planet Ceryx. Di sana, mereka berhasil menemukan tempat pendaratan Florel. Ia berhasil selamat dari kejadian tersebut, namun tak sadarkan diri. Saat akan ditolong oleh Leonardo, Himeka dan beberapa orang perompak datang mengelilingi mereka. Himeka kemudian membawa Florel dan yang lainnya ke sebuah ruang rapat. Dalam perjalanan ke sana, Himeka menyelipkan sebuah alat untuk membuka gembok di kerah baju milik Florel.

Sesampainya di sana, Leonardo sempat berusaha untuk menghubungi bala bantuan, namun upayanya tak membuahkan hasil. Himeka kemudian menekan suatu tombol kecil pada alat yang ia bawa. Dalam sekejap, terlihat pada layar tampilan pusat komunikasi Fortalia meledak.

"Hahaha, tidak akan ada bantuan untuk kalian," kata si pemimpin perompak

"Tak ada bantuan yang akan datang. Kalian harus menyadari bahwa kalian sudah ... Terjebak," ujar Himeka.

"Aku akan mengurus teman-teman kalian, jadi tunggu saja di sini. Tidak akan ada tawanan ataupun tahanan. Semuanya akan berakhir di sini," kata si pemimpin perompak.

Pemimpin perompak tersebut kemudian keluar dari ruang tahanan bersama Himeka dan yang lainnya. Sementara itu, beberapa perompak membawa Florel dan yang lainnya ke sebuah penjara dan pergi begitu saja. Beberapa jam kemudian, Florel akhirnya sadar.

"Sial! Aku harus mencari cara untuk melarikan diri dari tempat ini," kata Florel.

Florel lalu mencoba untuk membuka gembok penjara dengan menggunakan alat yang ada setelah mencari-cari untuk beberapa saat. Setelah beberapa kali mencoba, usahanya berhasil. Ia kemudian mencoba untuk mencari yang lainnya. Tak disangka, ia bertemu dengan Suzu yang saat itu sedang mencoba membuka gembok penjara Leonardo.

"Florel, di mana yang lain?" tanya Leonardo.

"Entahlah. Aku juga baru sampai di sini," jawab Florel.

"Sepertinya kita tidak bisa menyelamatkan teman-temanmu. Para perompak itu sudah menjaganya. Kalian beruntung masih bisa kabur dari sini," kata Suzu.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Florel.

"Ya aku di sini untuk menyelamatkan kalian. Aku dapat pesan darurat dari Himeka dan pesan itu mengarah ke sini," jawab Suzu.

"Bukankah kamu bersekutu dengan Himeka? Dia yang dari tadi mencoba menyerang kami lho!" kata Florel.

"Simpan penjelasannya untuk lain waktu. Sekarang kita harus keluar dari sini. Aku sudah membawa sebuah kapal induk yang dapat mengantar kita keluar dari sini. Ayo kita berangkat," balas Suzu.

"Tetapi bagaimana dengan yang lain?" tanya Leonardo.

"Pilihannya hanya dua. Kamu mau ikut binasa di sini atau pergi," jawab Suzu.

"Baiklah. Ayo kita pergi," kata Florel.

Di sisi lain, Estella bersama dengan Hans akhirnya sampai di Galaksi Tundra dan mendapati banyak spaceship rusak yang sudah menjadi bangkai angkasa.

"Apa yang terjadi di sini? Apakah terjadi perang antara republik dan persatuan dagang?" kata Estella.

"Entahlah. Tetapi yang pasti kita harus berhati-hati. Kita tidak tahu apa yang ada di hadapan kita," balas Hans.

"Baiklah. Tujuan selanjutnya adalah Planet Ceryx. Berdasarkan keterangan Himeka beberapa waktu lalu, ia sudah berada di sana dan akan mengambil artefaknya," ujar Estella.

"Tunggu! Itu di depan kita ada beberapa spaceship asing. Sebaiknya kita tidak langsung ke sana," balas Hans.

"Terlambat! Mereka sepertinya sudah melihat kita," kata Estella.

Setelah mengatakan hal itu, beberapa kapal induk datang mengarah dan mulai menembak ke arah Estella.

"Kita tidak bisa melawannya, mereka menggunakan kapal induk," kata Hans.

"Lihat! Itu spaceship milik Himeka," balas Estella beberapa saat setelah melihat spaceship milik Himeka sedang terbang di sekitaran Planet Ceryx.

"Hati-hati! Dia sepertinya akan mulai menyerang," kata Hans.

Mendengar peringatan Hans, Estella langsung memutar balik spaceship miliknya dan berkata,"Tolong tahan dia sebentar. Aku harus mencari yang lain terlebih dahulu."

"Baiklah. Jika aku berhasil, aku akan langsung menuju ke planet Ceryx," balas Hans.

Estella kemudian mengarah ke Planet Ceryx dan mendarat di sana. Ia lalu berjalan sembunyi-sembunyi ke penjara tempat Caleyn dan beberapa orang lainnya berada. Saat ia sampai, sesuatu terjadi. Sebuah pintu kaca telah terpasang di depan matanya dan di depannya, beberapa orang perompak telah berdiri di depan sebuah meja yang diatasnya sudah disiapkan berbagai senjata. Estella mencoba untuk memecahkan kaca tersebut, namun tidak berhasil.

Salah satu perompak kemudian mengambil sebuah senjata api dan menembakannya kepada beberapa orang yang merupakan kru kapal Estella. Satu persatu dari mereka tergeletak jatuh tak berdaya. Perompak tersebut lalu mengambil sebuah kapak yang berukuran cukup besar dan berjalan menuju ke arah seorang gadis yang ada di ujung ruangan, dia adalah Caleyn. Estella lalu berteriak histeris dan semakin berusaha keras untuk memasuki ruangan tersebut. Di sisi lain, perompak tersebut kemudian memukulkan kapak tersebut ke arah Caleyn, membuat bagian atas dan bawah tubunya terpisah. Perompak tersebut kemudian keluar dan pintu pun dibuka.

Estella lalu menghampiri Caleyn yang sudah setengah tak sadar.

"Cari ... Florel ..." kata Caleyn. Ia kemudian menghembuskan napas terakhirnya.

Estella terdiam. Air mata mengalir memenuhi wajahnya. Ia kemudian menguburkan jasad Caleyn dan semua kru kapal. Ia lalu naik ke spaceship nya dengan amarah terpendam dan menembak jatuh semua perompak yang ia temui. Setelah bersusah payah, ia akhirnya bertemu dengan Himeka. Tanpa banyak basa-basi lagi, Estella langsung mengejar spaceship milik Himeka dan terjadi adu tembak selama beberapa menit. Dengan tekadnya yang tinggi, Estella akhirnya berhasil menembak jatuh spaceship Himeka. Ia merasa sedih, namun juga lega karena ia sudah melepaskan amarah yang ia pendam karena Himeka dan para perompak menghabisi teman-teman dan sahabatnya. Tak punya arah tujuan, Estella mengarahkan spaceship nya menuju ke Retina Park untuk bertemu dengan sahabat lamanya, Sylviane.