Chereads / Nanairo no Tenmondai / 七色 の 天文台 [Re-Published] / Chapter 54 - Chapter 6: Blokade Tundra

Chapter 54 - Chapter 6: Blokade Tundra

Setelah beberapa saat menjelajah, Himeka akhirnya sampai di Galaksi Tundra, tempat artefak terakhir dapat ditemukan sekaligus lokasi Dimension Gate berada.

"Ya ampun, aku benci tempat ini. Asteroidnya terlalu banyak," pikir Himeka.

Himeka lalu menyalakan navigasi otomatis pada spaceship miliknya.

"Planet Ceryx ya ... Kuharap tempat itu masih kosong seperti saat awal perang galaksi," pikir Himeka.

Spaceship yang Himeka kendarai akhirnya sampai di orbit planet Ceryx dan melandas dengan aman berkat navigasi otomatis yang ia aktifkan. Sesuai kesepakatan, Himeka langsung memberikan koordinat planet Ceryx pada yang lainnya di Fortalia.

"Dingin sekali di sini. Aku harus cepat mengambil artefaknya atau aku bisa mati kedinginan," kata Himeka kepada dirinya sendiri.

Himeka pun langsung mencari kuil tempat artefak terakhir disimpan dan memasuki kuil tersebut. Suasana yang sunyi dan lukisan-lukisan kuno yang ada di sana menambah kesan menakutkan di kuil itu. Himeka yang sudah beberapa saat mencari artefak pun berhasil menemukannya di sebuah altar yang ada di lantai teratas kuil. Namun, sesuatu yang tak ia duga terjadi.

"Wah ... Lihat siapa yang ingin mengambil artefak di sini," ucap seseorang tak lama setelah Himeka memgambil artefak yang ada di altar ruangan tersebut.

Ketika Himeka melihat ke belakang, ternyata ia sudah dikepung oleh beberapa perompak yang berafiliasi dengan persatuan dagang. Himeka yang statusnya masih menjadi anggota dari persatuan dagang pun tak bisa berbuat apa-apa karena ia tahu bahwa jika ia bertindak gegabah, maka persatuan dagang akan menghabisi Suzu dan yang lainnya di kediaman Himeka. Salah satu perompak yang menyatakan diri sebagai pemimpin kemudian membawa Himeka ke sebuah ruangan interogasi tak jauh dari tempat artefak yang ia temukan.

"Himeka Seisshara ... Mengapa kau merendahkan harga dirimu dengan bergabung menjadi musuh pemerintah? Di mana loyalitasmu?" tanya si pemimpin.

"Loyalitasku hanya kepada instansi tempatku bekerja. Kalian tidak ada hubungannya dengan itu," jawab Himeka.

"Seperti yang kau tahu, anggota persatuan dagang harus saling membantu apapun kondisinya. Jadi, aku di sini akan memberikan kesempatan padamu untuk mengembalikan artefak yang telah kau kumpulkan kepada persatuan dagang untuk disimpan dengan aman. Anggap saja ini sebagai aksi heroik untuk persatuan dagang," kata si pemimpin.

"Persetan dengan kebijakan persatuan dagang. Kau dan semua orang di sini hanya penipu tak bermoral!" balas Himeka.

"Penipu? Apa kau tidak menyadari betapa berbahaya nya Dimension Gate? Kami hanya menjaga agar perang galaksi tidak semakin melebar," ucap si pemimpin.

"Kelakuanmu sudah cukup untuk membuktikan bahwa itu salah. Tidak ada seorangpun yang tahu apa isi dibalik gerbang itu. Pada dasarnya, kalian lah yang mencuri artefak itu dari planet ini dan gagal menyimpannya," balas Himeka.

"Sepertinya kau perlu mengetahui lebih dalam tentang gerbang ini," ujar si pemimpin

"Tipuanmu sudah berakhir. Cukup sekali saja berkat chip yang kau pasang di leherku," ujar Himeka.

"Hmm ... Kerja bagus karena kau telah berhasil melepas chip pengendali yang kupasangkan di lehermu sewaktu berada di Planet Alta. Memang benar ternyata kau adalah orang yang berbakat," kata si pemimpin.

"Tetapi sayang sekali, kali ini kau tidak memiliki hak untuk menolak ini semua," kata si pemimpin lagi.

Himeka lalu mengambil senjata api miliknya dan mengarahkannya pada si pemimpin.

"Arahkan senjata itu padaku dan semua temanmu akan mati dengan mengenaskan," ujar si pemimpin dengan santai.

"Aku tidak percaya dengan perkataanmu. Semua ini hanya gertakan semata," balas Himeka. Ia tetap waspada dan tidak melepas pandangan tajamnya dari si pemimpin perompak.

"Oh begitu ... Hei bocah! Nyalakan layar tampilannya," kata si pemimpin kepada salah satu anak buahnya.

Perompak tersebut kemudian menyalakan layar tampilan yang berada di depan Himeka. Di situ tampak Caleyn dan yang lainnya yang sedang mengobrol santai di dekat kapal induk tepat di pusat Fortalia. Namun satu hal yang mereka tak sadari adalah di seluruh badan kapal telah dipasangkan peledak yang berukuran kecil.

"Sekadar tambahan informasi, mata-mataku juga sudah memasang peledak itu di pakaian teman-temanmu. Satu kesalahan saja yang kamu perbuat, maka akan berakibat fatal untuk teman-temanmu," kata si pemimpin.

Pemimpin perompak tersebut kemudian mengalihkan pandangannya ke layar tampilan tersebut. Himeka memanfaatkan kesempatan kecil tersebut untuk meraih kantong roknya dan menekan sebuah tombol di alat komunikasi yang ia sembunyikan. Tiba-tiba, seorang perompak datang dan mengabari bahwa Caleyn dan yang lainnya sudah dalam perjalanan menuju ke Planet Ceryx.

Si pemimpin perompak lalu menarik kerah baju Himeka dan berkata,"Suruh teman-temanmu menyerah sekarang juga. Kalau mereka menolak, habisi mereka."

Himeka lalu pergi dari ruangan tersebut dan langsung menaiki spaceship miliknya.

Di saat bersamaan ...

"Ada apa ya tiba-tiba Himeka mengirimkan sinyal darurat, dari planet Ceryx pula? Itu kan daerah kosong. Ya sudahlah, sebaiknya aku ke sana saja. Siapa tahu dia perlu bantuan karena kalah perang," pikir Suzu.

Setelah menerima pesan dari Himeka dan membacanya, Suzu kemudian langsung pergi ke planet Ceryx dengan kapal induk miliknya. Ia membawa sebuah kapal induk yang punya kemampuan kamuflase untuk menghindari keributan. Ia juga membawa beberapa spaceship kecil untuk bala bantuan. Di sisi lain ...

"Semoga Suzu cepat datang ke sini. Aku sangat membutuhkan bantuannya," pikir Himeka.

Beberapa saat kemudian, sebuah transmisi masuk.

"Himeka? Bagaimana dengan negosiasinya, apakah berhasil?" tanya Florel.

"Emm ... Sepertinya ada yang tidak beres. Bagaimana kalau kita menghentikan penelitian ini saja," jawab Himeka.

"Lho kenapa? Kita kan sudah selangkah lagi untuk membuka Dimension Gate," kata Caleyn.

"Percuma saja, lagipula Estella tidak ada di sini," balas Himeka.

"Dia akan kembali. Aku yakin dengan hal itu. Memangnya ada masalah apa jika dia masih belum sampai di sini?" kata Florel.

"Cih, mengapa aku sangat payah dalam negosiasi? Ya sudahlah, sepertinya memang harus dengan sedikit kekerasan. Maafkan aku ya semuanya, tetapi aku harus melakukan hal ini," pikir Himeka.

"Himeka?" panggil Caleyn.

"Maafkan aku, tetapi kita sudah tidak sejalan lagi," kata Himeka.

Di saat yang bersamaan, Himeka mulai mengarahkan serangan kepada kapal induk yang dikendarai oleh Caleyn. Di ruang kendali kapal induk ...

"Pelindung kapal induk ini hanya dapat bertahan selama beberapa menit jika Himeka terus menyerang kita," kata Leonardo.

"Apa-apaan dia ini? Semuanya, naik ke spaceship kalian masing-masing. Kita punya sedikit musuh di sini," perintah Florel.

"Florel, kamu yakin dengan semua ini? Dia itu teman kita lho! Apa kamu masih ingin menyerangnya?" tanya Caleyn.

"Dia yang merupakan teman di masa lalu bisa saja menjadi musuh saat ini. Masa lalu telah mengajarkanku tentang hal itu," jawab Florel.

Ia kemudian keluar dari ruang kendali dan menuju ke spaceship miliknya.