10 tahun kemudian...
"Doni, pengantin wanitanya sudah siap loh. Ayo bangun." ucap Chyvelle
"Sekarang jam berapa?" tanya Doni
"Jam sembilan pagi, sesuai jadwal." jawab Chyvelle
Hari ini merupakan hari pernikahan Doni dengan Lyla, yang akan dilaksanakan di dekat sekolah lama mereka. Saat sampai disana, rata-rata tamu undangan telah berkumpul di aula utama. Sementara itu...
"Wah tak terasa yah sudah sepuluh tahun sejak kita lulus SMA." ucap Emma
"Betul sekali. Benar benar tak terasa ya." balas Lyla
"Kamu yakin akan menikahi Doni? Kamu kan sudah menjadi adik angkatnya." tanya Emma
"Ya. Tentu saja, mana mungkin aku batalkan setelah semuanya siap." jawab Lyla
"Apa tidak ada masalah sama sekali?" tanya Emma lagi
"Kurasa tidak. Masyarakat zaman sekarang juga sudah lebih terbuka tentang pernikahan. Lagipula aku dan Doni tidak ada ikatan darah, jadi sah secara hukum. Aku hanya perlu membatalkan status adopsiku saja." jawab Lyla
"Okelah kalau begitu. Mari kita jalan." balas Emma
Keduanya pun menuju ke ruang aula utama tempat pernikahan dilangsungkan. Di aula utama, Lyla berjalan ke depan Altar bersama Doni untuk melangsungkan prosesi pernikahan. Proses tersebut berjalan dengan lancar sampai keseluruhan acara berakhir. Setelah semuanya selesai...
"Selamat ya." ucap Chyvelle
"Ada pasangan baru nih." ucap Emma
"Oh ya, dimana yang lainnya?" tanya Doni
"Di taman belakang sekolah. Kalian cepat kesana deh! Sebentar lagi acara foto kenang-kenangan akan dimulai." jawab Emma
"Kalau begitu kami duluan ya." ujar Chyvelle sambil meninggalkan ruangan bersama Emma
"Ayo kita cepat-cepat kesana." ucap Lyla
"Ayo."
Keduanya kemudian berkemas lalu menuju ke taman belakang sekolah untuk sesi pemotretan. Disana, mereka bertemu teman- teman lama mereka yang sudah lama tak berjumpa dengan mereka seperti Lya, Adi, dan Elna. Kebanyakan dari mereka sudah menikah dan punya anak dan memiliki kehidupan kerja yang layak.
"3..2..1.. OK." ucap fotografer sambil mengambil foto
7 tahun kemudian...
"Aku berangkat kerja dulu ya. Tolong jaga rumah sekalian." ucap Lyla
"Ya, hati-hati di jalan ya." balas Doni
"Kamu beruntung ya, kerja di rumah dapat uang jutaan. Aku juga mau." ucap Lyla sambil menuju ke luar
"Semangat ya kerjanya." balas Doni lagi
Lyla keluar dari rumah.
"Ayah, bagaimana pendapat ayah tentang bunda."
"Bagaimana ya, ibumu itu orang yang baik, pekerja keras, dan dapat diandalkan." balas Doni
"Bagaimana ayah bisa menikah dengan bunda?"
"Hmmm... Kita bahas lain kali saja ya, kamu kan belum saatnya untuk tahu. Sekarang, kamu fokus saja belajarnya ya." jawab Doni
"Baik ayah."
"Kamu harus bisa seperti ibumu ya, Elvie. Kau juga, Gavin." tutur Doni
Begitulah kehidupan Doni, Lyla, dan anak-anaknya berjalan dengan tenang dan bahagia. Namun saat kedua anak mereka telah beranjak remaja, Sesuatu yang besar terjadi. Pada suatu hari, Elvie menemukan petunjuk besar tentang keberadaan Elvina. Ia menciptakan sebuah mesin bernama Dimensionate dan berhasil membawa Elvina pulang. Mereka pun hidup bahagia sampai maut menjemput.