Chapter 25 - Chapter 19: Festival

"Tentang festival? Ada apa?" tanya Sheira

"Kami membuat grup band untuk tampil saat acara nanti. Kami perlu tambahan anggota. Mungkin kamu bersedia ikut." jawab Doni

"Yah bagaimana ya. Aku bukannya tidak mau, tapi aku kurang jago kalau soal musik." ujar Sheira

"Tidak apa-apa kok. Kan tampilnya juga hanya sekadar iseng-iseng saja." balas Lyla

"Ya sudah boleh deh. Nanti aku kabari lagi." ucap Sheira

Sheira kemudian berkata kepada Viella,"Bagaimana kalau kamu ikut juga?"

Viella membalas,"Eh, aku kan tak bisa musik sama sekali."

"Hahaha, jangan bohong deh. Waktu itu kan kamu pernah ikut band." ucap Sheira

"Lihat nanti deh. Kalau aku bisa akan aku kabari." balas Viella

"Terima kasih banyak ya." ucap Doni

"Tak masalah." balas Sheira sambil menuju kembali ke dapur

"Apa yang kita harus lakukan sekarang?" tanya Lyla

"Ya menunggu, nanti juga mereka pasti ikut." jawab Doni

"Oke deh." ucap Lyla

Setelah selesai dengan urusan band, mereka kembali ke rumah mereka. Keesokan harinya, Sheira dan Viella memutuskan untuk ikut dalam band dan seluruh anggota band pun mulai berlatih selama beberapa hari. Tanpa terasa, hari festival telah tiba. Di rumah Doni...

"Makanan sudah siap." teriak Chyvelle dari dapur

Lyla dan Doni yang sedang asyik berlatih kemudian berhenti sebentar dan menuju ke dapur untuk sarapan.

"Lyla, Doni, nanti kita tampil sekitar jam tujuh malam. Viella dan Sheira sudah kuberitahu." tutur Chyvelle

"Kalau begitu aku berangkat jam sembilan pagi. Kalian pergi duluan saja." balas Lyla

"Baiklah. Tapi jangan sampai terlambat ya. Pendaftaran ulang dimulai jam sepuluh sampai sebelas loh." ujar Chyvelle

"Ya, tenang saja." balas Lyla

Tiba-tiba, ibu datang ke dapur dengan pakaian rapi sambil berkata,"Hari ini ibu akan ada pekerjaan sampai malam. Kalian hati-hati ya."

Karena ibu pergi, Doni pun mengurungkan niatnya untuk pergi duluan bersama Chyvelle dan memilih untuk pergi bersamaan dengan Lyla. Chyvelle dan ibu lalu berangkat ke tempat tujuannya masing-masing. Sementara itu, Lyla dan Doni tetap tinggal dirumah. Lyla menonton televisi di ruang tamu, sementara Doni berada di kamarnya untuk mengerjakan sesuatu. Lyla kemudian menuju ke kamar Doni karena penasaran.

"Sedang apa?" tanya Lyla sambil membuka pintu kamar Doni

"Sedang main komputer. Sebentar, sudah hampir menang ini." jawab Doni sambil terus menatap monitor komputernya

"Duh, kamu ini kebanyakan main komputer. Tidak baik loh untuk kesehatan." tutur Lyla

"Tapi aku baru main 15 menit hari ini, lagipula aku tidak pernah main lebih dari tiga jam per hari kok." protes Doni

"Ya terserah deh. Pokoknya nanti jam setengah sembilan harus sudah siap ya." ucap Lyla lagi sambil meninggalkan ruangan kamar Doni

"Hampir saja ketahuan. Bisa gawat kalau Lyla tahu aku sedang mencari susunan acara kencan." pikir Doni

Tepat Pukul setengah sembilan, Doni menuju ke ruang tamu. Disana, Lyla sudah siap berangkat dengan seragamnya.

"Tidak pakai baju bebas?" tanya Doni

"Aku sudah membawanya kok, nanti kupakai saat acara sudah mau dimulai." jawab Lyla

"Ya sudah deh kalau begitu, aku juga pakai seragam dulu saja." ucap Doni

Doni lalu kembali ke kamarnya untuk berganti pakaian. Kemudian, ia berangkat ke sekolah bersama Lyla. Sesampainya di sekolah, mereka mendaftar ulang untuk tampil malam harinya. Setelah itu, Doni dan yang lainnya berpencar dan berkeliling di sekitar sekolah untuk melihat stan-stan yang ada disana. Saat sore hari telah tiba, semuanya berkumpul kembali di ruangan khusus yang telah disiapkan.

"Maaf aku terlambat." ucap Viella

"Tak apa." balas Lyla yang sudah menunggu

"Kamu cantik sekali, Lyla. Gaun yang kamu kenakan sangat pas denganmu." puji Viella

Tak lama setelahnya, Doni dan Chyvelle masuk.

"Ternyata Lyla cantik juga saat mengenakan gaun." pikir Doni

"Kalian dari mana?" tanya Sheira yang dari awal sudah berada di dalam ruangan

"Dari aula dua. Para guru nanti malam akan mengadakan pentas juga seperti kita." tutur Chyvelle

"Sepertinya seru ya. Sayang sekali kita tampil di aula satu yang posisinya agak jauh." balas Viella

"Yah walaupun kita bisa datang, kita juga tak akan bisa duduk. Kedua aula sudah penuh. Festival warna tahun ini tampaknya lebih ramai. Sepertinya karena ada banyak sponsor." jelas Sheira

"Ya juga ya." balas Viella

"Padahal acara sudah dilaksanakan di dua aula, tapi masih saja penuh. Tahun ini benar-benar wah pokoknya." ucap Lyla

"Ayo semuanya kita menuju ke aula." ujar Doni

Mereka semua lalu menuju ke aula untuk menunggu giliran mereka tampil. Di aula, terdapat banyak murid yang menampilkan kemampuannya, diantaranya adalah menggambar, sulap, dan tarian. Setelah beberapa penampilan selesai, sekarang giliran mereka untuk tampil. Semuanya tampil dengan menakjubkan. Di akhir penampilannya, dibuka sesi tanya jawab kecil.

"Terima kasih telah mendengarkan penampilan kami." ucap Lyla

"Kenalan dong!" sahut salah satu penonton yang akhirnya membuat penonton lain ikut-ikutan

"Nama saya Lyla, yang di sebelah kanan saya secara urut adalah Chyvelle dan Doni sebagai gitaris. Yang di sebelah kiri saya secara urut adalah Viella dan Sheira sebagai pianis dan drummer." tutur Lyla

"Kok laki-laki nya hanya satu?!" sahut penonton yang lain

"Bagaimana ya... Kita tanya langsung ke orangnya saja deh." balas Lyla sambil menyerahkan mikrofon ke Doni

"Karena sudah kenal saja sih." ucap Doni

"Katakan cinta ke salah satu cewek dong." sahut penonton lainnya lagi

"Setuju!" sahut beberapa penonton lain

Doni kemudian mendekati Lyla dan menyatakan cinta, "Maukah kamu menerima perasaan cintaku?"

"Bagaimana ya....Cukup dulu deh sesi tanya jawabnya. Terima kasih." ucap Lyla untuk mengalihkan pembicaraan

Semuanya kemudian kembali ke ruang tempat persiapan. Saat sampai di ruang persiapan, semuanya baru sadar kalau Lyla menghilang entah kemana.

"Ada yang lihat Lyla?" tanya Doni

"Tidak. Mungkin dia membeli minuman?" jawab Viella

"Aku mau mencarinya dulu deh. Bahaya kalau sudah malam begini dia pergi sendirian. Kalian silahkan istirahat." ucap Doni sambil keluar dari ruang persiapan

Saat menutup pintu ruang persiapan dan akan mencari Lyla, seseorang menarik tangan Doni.

Saat Doni akan berteriak, ia berkata, "ssh, diam. Ini aku, Lyla."

"Kamu kemana saja? Aku baru mau mencarimu." balas Doni

"Ikut aku dulu sebentar." paksa Lyla sambil menarik tangan Doni

Mereka berdua kemudian menuju ke lantai enam gedung sekolah. Disana, tampak sebuah ruangan yang sudah dihias rapi dan kursi lengkap dengan meja yang tersusun berhadap-hadapan.

"Apa ini?" tanya Doni

"Aku baru tahu siang ini, kalau di lantai enam ada stan khusus yang tak diberitahu ke siswa-siswi lainnya. Ini dia, stan kafe pasangan." jawab Lyla

"Kafe pasangan?" tanya Doni lagi

"Semacam kafe biasa. Hanya saja kita bebas mengambil makanan serta minuman dan membayar seikhlasnya. Tampaknya hanya ada sedikit yang tahu tempat ini, karena memang lantai enam itu hanya ruangan kosong bekas gudang." jawab Lyla

"Tapi siapa yang menghias ruangan ini bahkan sampai memutar lagu?" tanya Doni

"Entahlah." jawab Lyla

Mereka berdua masuk ke ruangan tersebut lalu mengambil makanan dan duduk.

"Jadi, apa yang tadi kamu katakan di panggung serius?" tanya Lyla

"Ya." jawab Doni

"Kalau begitu baiklah, sebenarnya aku juga mencintaimu." tutur Lyla

"Lalu tadi mengapa kamu menolakku?" tanya Doni

"Aku tidak menolakmu lho." jawab Lyla

Tiba-tiba dua orang datang mendekat.

"Semoga langgeng ya kalian berdua." ucap Adi dan Lala

"Kalian berdua sejak kapan berada disini?" tanya Doni

"Sebelum kalian masuk. Sekarang baru mau turun. Kami duluan ya." jawab Lala

Adi dan Lala meninggalkan ruangan. Sementara itu, Lyla dan Doni melanjutkan pembicaraan.

"Jadi, maukah kamu menjadi mahkota hatiku?" tanya Doni

"Hahaha, puitis sekali. Ya, aku mau." jawab Lyla

Mereka berdua pun mulai berpasangan sejak saat itu. Suka dan duka mereka lalui bersama dengan ikhlas dan sukarela. Tak disangka, hubungan mereka berjalan mulus sampai ke tingkat berikutnya.