...
...
Lyla diam-diam menuju ke kamar Doni karena tidak bisa tidur, namun Doni tidak berada di kamarnya. Lyla pun mencari Doni ke seluruh bagian rumah.
"Dimana ya? Kok tidak ada dimana-mana sih?" pikir Lyla
"Apa di kamar Chyvelle?" pikir Lyla lagi
Lyla kemudian menuju ke kamar Chyvelle dan mendengar suara seseorang yang sedang bermain sesuatu. Lyla pun masuk ke kamar Chyvelle. Disana, Chyvelle sedang bermain monopoli dengan Doni.
"Kok malam-malam begini kalian belum tidur?" tanya Lyla
"Sabar. Kami sedang main duel maut." jawab Chyvelle
"Duel maut?" tanya Lyla
"Siapa yang kalah dalam permainan ini harus mentraktir jalan-jalan pada akhir pekan ini." jawab Chyvelle
"Wah sepertinya seru. Aku ikutan deh." balas Lyla
"Kalau begitu, mari kita mulai dari awal."
Permainan pun dimulai dari awal, setelah sekitar 30 menit, jumlah kekayaan ketiganya masih sama. Percakapan pun terjadi.
"Salah satu menyerah saja deh. Kalau begini tidak ada habisnya." ujar Chyvelle
"Wah tidak bisa begitu. Kalau seperti itu, nanti kalian menang dengan cuma-cuma." balas Doni
"Kalau begitu bagaimana kalau kita main tim saja?" tanya Lyla
"Maksudnya?" balas Doni
"Aku akan satu tim dengan Chyvelle, sementara kamu bebas mengambil tambahan uang sebesar milikku." ujar Lyla
"Oke cukup adil, baiklah kalau begitu." balas Doni
Pada akhirnya, permainan dilanjutkan sesuai kesepakatan. Setelah beberapa menit, Doni mulai terlihat kalah.
"Kena lahanku. Sekarang kamu bayar." ucap Lyla
"Berapa?" tanya Doni
"10.000" jawab Lyla
"Hutang dulu deh ya." ucap Doni
"Hehehe, sepertinya sudah mau kalah nih." balas Lyla
"Ki..ki..kita lihat saja nanti." ucap Doni panik
Permainan berlanjut dengan Doni semakin disudutkan, higga pada akhirnya sampai di suatu titik dimana keadaan berbalik.
"Kena! Kamu berada di lahanku, bayar sekarang." ucap Doni
"Be...berapa?" tanya Lyla
"500.000" jawab Doni dengan sedikit ekspresi senang
"Mahal sekali. Ini penipuan!" protes Lyla
"Hahaha, bilang saja kalau tak mampu bayar." balas Doni
"Ya sudah deh, apa boleh buat. Aku menyerah." ucap Lyla
"Nah kalau begitu sesuai perjanjian, kalian berdua harus mentraktirku akhir pekan nanti." balas Doni
"Wah kebetulan aku tidak bisa. Bagaimana kalau uangnya saja? Jadi kamu pergi sama Lyla saja." tanya Chyvelle
"Wah tidak adil itu, masa aku sendiri yang jalan sih." balas Lyla
Mendengar perkataan Lyla, Doni membalas,"Boleh deh, daripada tidak sama sekali."
Lyla tak mampu memutar balik keadaan dan hanya terdiam. Kemudian, Doni menuju kembali ke kamarnya untuk tidur. Sementara itu, Chyvelle meminta Lyla untuk tetap berada di kamar Chyvelle.
"Ada apa, bukankah permainannya sudah selesai?" tanya Lyla
"Ada yang ingin kubicarakan." jawab Chyvelle
"Apa?" tanya Lyla lagi
"Kamu kenal Elvina?" tanya Chyvelle
"Tentu saja kenal. Dia teman lamaku." jawab Lyla
"Ini terkait dengan kejadian sekitar satu tahun yang lalu. Kurasa kamu lebih mengetahuinya karena kamu yang mengantarkannya ke rumah sakit." ujar Chyvelle
"Lalu?" tanya Lyla
"Sebelum meninggal, Elvina menitipkan surat untukmu, namun aku lupa memberikannya padamu. Aku baru ingat sekarang saat membuka dokumen lama di lemari." jawab Chyvelle sambil memberikan sebuah kertas yang diikat pita
"Sebentar, aku baca dulu." ucap Lyla
Teman dekatmu Doni sangat baik ya. Ia menjengukku setiap hari selama aku dirawat. Namun sepertinya, sudah kenyataannya bahwa keadaanku terus menurun setiap harinya. Aku benar-benar senang saat ia selalu mengujungiku, walaupun aku bukan siapa-siapa baginya. Tak heran kamu begitu menyukainya, sampai ibunya pun tahu hal itu. Kamu akan menjadi adik angkatnya kan? Coba gunakan kesempatan itu untuk mendekatinya. Aku selalu mendukungmu kok. Lagipula sekarang ini kan juga sudah banyak adik angkat yang menikahi kakak angkatnya. Zaman sudah berubah loh.
-Elvina
"Dia mendukungku?" tanya Lyla
"Ya. Dia sepertinya mau kau dekat dengan kakakku. Kalau aku sih tak masalah, karena kakakku sebenarnya punya pengalaman pahit soal relasi dengan lawan jenis." jawab Chyvelle
"Pengalaman pahit?" tanya Lyla
"Dia pernah dekat dengan seorang perempuan, namun tragisnya perempuan tersebut hanya memanfaatkan dia." jawab Chyvelle
"Siapa orangnya?" tanya Lyla lagi
"Nah kalau itu, tanyakan saja ke orangnya langsung. Aku sudah berjanji untuk merahasiakan detailnya." jawab Chyvelle
"Ya sudah deh. Mungkin nanti kutanyakan." ucap Lyla
"Kalau begitu, aku mau tidur dulu. Kamu boleh kembali kalau mau, atau mungkin mau menonton TV dulu?" balas Chyvelle
"Aku juga mau tidur, sudah ngantuk soalnya." ucap Lyla
"Selamat malam." ucap Lyla sambil keluar dari kamar Chyvelle
"Selamat malam juga." balas Chyvelle
Beberapa hari kemudian, tibalah hari H. Lyla bangun pagi-pagi sekali dengan penuh persiapan untuk jalan-jalan. Ia memasak bekal secukupnya dan juga mengecek kembali susunan acara yang telah dibuatnya.
"Hari ini aku harus membuat kenangan tak terlupakan oleh Doni." pikir Lyla