Keysa duduk menatap makam orang tua nya, mengusap nisan kedua nya.
"ma-pa, kalian pergi begitu cepat dari yang ku bayangkan. aku bahkan tidak tau apa yang terjadi, mengapa seperti ini. bahkan aku tidak mengingat kapan kita terakhir bicara satu sama lain.
"Keysa kangen banget sama kalian, istirahat dengan tenang yah ma-pa," Keysa merasa sangat rapuh.
"Kesya pamit ma-pa" Keysa mengusap air mata nya, perlahan berjalan meninggalkan makam.
Keysa mengingat kisah Vina tadi pagi. meski berusaha sekuat tenaga mengingat kejadian yang sebenar nya, Keysa masih saja tidak mengingat nya. berpikir keras membuat kepala Keysa terasa sakit. Keysa hampir jatuh, ditahan oleh Angga, ntah dari mana asal Angga, tiba-tiba saja ada disini, memang tiba di waktu yan tepat.
"anggga" Keysa berusaha menguatkan tubuh nya.
"pelan-pelan saja" Angga membantu Keysa berjalan, Keysa menuruti Angga.
"ayok aku anta pulang" Angga dan Keysa pun bergegas pulang.
suasana di mobil begitu hening, tak ada yang mulai bicara.
tiba-tiba mobil berhenti.
"kenapa" Keysa bertanya.
"sepertinya ada masalah dengan mesinnya." Angga mencoba menyala kan mobil nya, namun tak kunjung menyala.
jalanan sore hari tampak sepi, Angga turun mengecek mesin mobil nya, benar saja ada yang rusak. Keysa pun ikut turun dari mobil.
"tunggu sebentar aku akan menelpon seseorang" Angga mengambil ponsel nya. "yah, tidak ada sinyal disini, kita harus mencari sinyal, takut nya keburu malam. Keysa mengiyakan Angga.
Angga dan Keysa berjalan mencari rumah warga sekitar, kali aja disana ada sinyal. sudah berjalan lumayan jauh, masih saja sangat sepi, tempat ini jauh dari kota. ntah bagaimana Dion bisa membiarkan Keysa pergi sendiri ketempat yang sangat jauh. untung saja Angga ada disini.
rintik hujan mulai berjatuhan, "kita harus berteduh" Keysa menarik tangan angga, berlari mencari tempat berteduh, tubuh mereka sudah basah kuyup akibat hujan yang mulai deras. seakan kembali kemasa remaja, mereka tampak serasi, hujan sore hari yang indah. Keysa dan Angga berteduh disebuah penginapan.
"ayok" ajak Keysa.
ternyata kamar nya tersisa satu, terpaksa mereka mengambil nya, lebih baik dari pada basah seperti ini, toh hanya menginap satu malam sampai ada yang menjemput.
ternyata kamar nya hanya memiliki satu ranjang, ruangan yang tidak terlalu besar. * ranjang nya hanya satu, bagai mana aku dan Angga akan tidur* ucap Keysa dalam hati. Angga mengambil handuk,
"mandi lah terlebih dahulu, takut nya nanti kamu sakit jika terus basah seperti ini" Angga memberikan handuk kepada Keysa.
"aku akan keluar mengambil kan selimut tambahan.
selesai mandi Keysa duduk di tepi ranjang, menatap arah jendela, terlihat hujan begitu deras diluar.dimana angga? dia belum kembali, sudah lama sekali, apa Angga meninggalkan Keysa disana? tempat ini begitu asing bagi Keysa.
Keysa melihat ponsel nya, masih belum ada sinyal. bagaimana dia akan memberi tau Dion , tentu Dion akan kwartir jika Keysa tidak pulang malam ini.
tiba-tiba lampu padam, Keysa sendirian dikamar, suasana berubah mencekam, hujan semakin deras serta angin kencang. terdengar langkah kaki mendekat, Keysa ketakutan.
"si-a-pa, ja-ngan mendekat," teriak Keysa. tak mendengar kan teriakan Keysa. terus mendekat kemudian memegang tangan Keysa.
"aa lepaskan aku" Keysa memberontak minta dilepas kan.
"keysa, tenang lah, ini aku, Angga" mendengar itu Keysa langsung diam, kemudian memeluk Angga.
"aku sangat takut disini."
"iya aku tau, karna mati lampu tiba-tiba, aku bergegas kembali, sebentar aku akan menyalakan lilin.
"iya" Keysa melepaskan pelukannya.
"akibat hujan deras, membuat listrik padam, ntah kapan diperbaiki nya, kita hanya perlu menunggu sampai pagi.
"mau minum teh?" tawar Angga.
Keysa mengiyakan.
kedua nya duduk mengobrol diruangan yang di terangi lilin, memberikan rasa hangat untuk kedua nya.
"sana tidur, kamu tidur di tempat tidur saja, aku akan tidur di sofa." Angga mengambil selimut nya di ranjang, berjalan kearah sofa.
malam pun berlalu...
.......
cahaya terang mulai memasuki celah ruangan, tampak Keysa yang masih tertidur lelap.
"kebiasaan nya tidak berubah bahkan setelah menikah, bagaimana dia akan menjadi seorang ibu jika seperti ini." Angga menatap dekat Keysa. Keysa terbangun membuat Angga sontak kaget,
"aku berniat membangunkan mu, ternyata kamu udah bangun duluan," Angga memecah kan suasana yang tampak canggung. Angga langsung mengalih kan pandangan.
Keysa menarik angga, membuat nya terjatuh menimpa tubuh Keysa.
"kenapa tidak berani menatap ku?" Keysa mengelus rambut Angga. pipi Angga memerah, perasaan campur aduk, detak jantung yang tidak stabil, tapi mencoba untuk tetap tenang.
"aku harus membeli sarapan" Angga langsung bangun dari tempat tidur,
"iya" Keysa tersenyum.
.......
Dion mengecek ponsel milik nya, tak ada panggilan masuk atau pesan dari Keysa.
"kenapa dia belum kembali, apa dia mencoba kabur lagi, sifat nya tidak pernah berubah, selalu membuat ku marah, meski hanya istri kontrak tetap saja harus menjaga sikap sebagai nyonya muda.
"tuan muda mobil sudah disiap kan" Andra memberitahu Dion.
"iya" Dion beranjak dari tempat duduk nya, sementara Keysa masih belum kembali.
.......
Keysa berjalan disekitar penginapan, suasana pagi yang indah. Keysa seakan melupakan kesedihan nya disini. rumput yang hijau bunga yang mulai mekar.
"tidak menyangka tempat ini begitu indah, semalam hanya terlihat biasa saja, mungkin karna hujan dan juga gelap.
"key, kamu disini, aku mencarimu dikamar, ternyata disini" Angga datang menghampiri.
"lihat bunga ini sangat cantik." Keysa tampak begitu senang.
"seandai nya kita memiliki rumah seperti ini, halaman yang luas, duduk bersama dibawah pohon yang sejuk, memiliki banyak waktu bersama, bermain bersama anak kita kelak, tertawa bersama keluarga kecil yang bahagia.
*dulu dan sekarang sangat berbeda Keysa, kamu adalah sesuatu yang tidak mungkin bisa ku gapai* batin Angga.
"kita harus pulang, asisten ku sudah menjemput, tidak baik membuat nya menunggu terlalu lama,Dion pasti kwartir juga, kamu tidak pulang semalam.
"iya" Keysa dan Angga pun pulang.
.......
Keysa terus mondar-mandir dikamar,
"aku harus mencari tau apa yang sebenarnya terjadi, pasti ada petunjuk disini, sesuatu yang bisa membantu ku mengingat.
Keysa terus mencari seisi kamar, membuka lemari satu demi satu, laci pun tak terkecuali.
"tidak ada apapun disini" Keysa tampak kelelahan duduk dilantai.
"huh, bagaimana aku bisa mengingat nya, aku sudah berusaha tapi tak satu pun yang aku ingat.." terus saja mengeluh.
"apa itu,?" Keysa melihat sesuatu dibawah ranjang, Keysa memeriksa nya. sebuah kotak yang sudah mulai berdebu.
"mungkin ada petunjuk disini" Keysa perlahan membuka nya, seperti nya barang Keysa sewaktu SMA,
"ada foto, Angga terlihat begitu manis," Keysa mengambil foto nya bersama Angga.
"buku apa ini?" Keysa memeriksa nya.
"novel yang ku tulis, kapan aku belajar menulis novel?" Keysa mencoba mengingat-ingat.
"aku ingat, ini novel yang kutulis 2019 lalu, dan ini foto ku dan Angga saat novel ini di terbitkan, waktu itu aku dan Angga masih berteman.(Keysa mengusap foto itu)
"tahun berapa sekarang? aku lupa memeriksa nya," Keysa mengambil ponsel nya.
"hah," Keysa kaget "sudah 2032, bagaimana bisa? seingat ku, aku masih kuliah semester dua, mengapa begitu cepat."
Keysa tidak habis pikir dengan keadaan ini, sangat membingungkan tentu nya tidak bisa di cerna akal.
"aku akan mencari tau semua nya, apa yang sebenar nya terjadi, mengapa aku ada disini," Keysa mulai membaca novel nya, berharap mendapat ingatan nya kembali.
"mengapa aku merasa cerita ini persis dengan yang terjadi saat ini, bagaimana bisa seperti ini, aku menulis ini untuk membuat pembaca merasa sedih dan simpati terharap tokoh wanita nya, lalu mengapa aku yang menjadi tokoh wanita nya, mengalami nasib yang menyedih kan ini. ini benar-benar membuat ku bingung.
----------------
Keysa merasa tubuh nya di basahi genangan air, tubuh nya terasa sakit, darah mengalir dikepala nya, melihat banyak orang mengerumuni nya.
"nak, apa kau bisa mendengar kan aku?"
"seseorang orang tolong panggil kan ambulance, terjadi kecelakaan disini."
"nona jangan tutup mata mu, ambulance akan segera datang."
"cepat panggil kan ambulance dia sangat kritis.
Keysa mendengarkan samar-samar,
"aku akan pergi jauh, kelak aku akan memiliki suami yang tampan dan juga kaya-raya, seseorang yang sangat berkuasa" perlahan Keysa menutup matanya.
----------------