Chereads / Terjebak dinovel yang kutulis sendiri / Chapter 8 - Bab 8 : Seorang teman lama

Chapter 8 - Bab 8 : Seorang teman lama

Keysa begitu senang, akhir nya dia bisa bekerja. selama ini Keysa sangat ingin bekerja, tapi tidak pernah memiliki kesempatan.

"aku akan menelpon Vina memberi tau kabar baik ini, tidak, sebaik nya aku berkunjung sekalian menjenguk mama nya vina," Keysa kemudian siap-siap.

Keysa tak menelpon Dion, Keysa hanya mengirimi pesan singkat, Keysa pergi sendirian tanpa sopir. dia mengenai mobil nya sendiri.

..........

SETIBANYA DIRUMAH VINA,

"hallo vin," Keysa menelpon Vina.

"iya key, ada apa?" tanya Vina.

"buka pintu Vin, aku udah di depan rumah kamu" jelas Keysa.

"oh iya, tunggu bentar" Vina menutup telpon, bergegas membukakan pintu.

Vina membuka pintu rumah nya.

"hai besti," sapa Keysa. mereka berpelukan.

"yuk masuk" ajak vina, Vina dan Keysa pun masuk, tampak mama Vina berbaring lemah di ranjang (tempat tidur).

"hai tan, gimana kabar nya?" sapa Keysa kemudian memegang tangan mama Vina.

"Tante baik kok, Keysa gimana kabar nya?" tanya mama Vina.

"Keysa baik tan" jawab Keysa.

"Keysa kesini bareng siapa,?"

"Keysa sendiri kesini tan"

"kenapa sendiri suami kamu mana?, ga baik wanita pergi jauh sendirian," mama Vina bicara dengan lembut.

"iya gan, suami Keysa lagi sibuk banget gan, kalo nungguin dia ga tau kapan bisa jenguk Tante," jawab keysa.

"oh ya sudah, lain kali pergi nya jangan sendirian lagi ya" mama Vina menasehati Keysa.

"iya tan,"

"key aku tinggal kedapur bentar ambil minum,"

"iya aku disini jagain mama kamu"

Keysa duduk disamping ranjang.

"Keysa tu yah Tan, kalo liat tente bawaan nya keinget mama nya keysa, kangen banget Keysa Tan" Keysa memijat tangan mama Vina.

"yang sabar ya nak, tuhan menyayangi orang yang sabar" tutur mama Vina

"iya tan, Keysa udah usaha ikhlas kok"

kedua nya saling mengobrol kemudian disusul Vina. mereka melupakan beban mereka untuk sesaat, kedatangan Keysa membawa kegembiraan bagi mereka.

..........

"Keysa pamit dulu yah tan, Vin" ujar Keysa.

"kamu hati-hati yah key, maaf ga bisa anter kamu, soal nya aku ga bisa ninggalin mama sendirian." ucap Vina menatap Keysa.

"iya Vin, aku paham kok, jagain Tante baik-baik yah, aku pulang dulu" Keysa tersenyum kemudian bergegas untuk pulang.

hari sudah sore dan mulai gelap, tentu saja tempat ini tidak asing bagi Keysa, karna dia dibesar kan disini, hanya hanya jalanan sangat gelap membuat nya sedikit takut.

jalanan juga tampak sepi, Keysa buru-buru mengendarai mobil milik nya. Keysa tak melihat seorang pun melewati jalan ini. sial nya mobil Keysa tiba-tiba mati,

"eh kok mati," Keysa mencoba menyalakan mobil nya.

"ga bisa nyala lagi, mana dah gelap banget, sial banget si aku" Keysa mengambi ponsel nya, langsung menelpon Dion.

"hallo"

"iya" jawab Dion (untung saja Dion mengangkat telpon nya)

"bisa tolong jemput aku gak? mobil aku Tiba-tiba mati," jelas Keysa.

"kamu dimana sekarang, sharelock aja"

"iya udah aku sharelock" jawab Keysa.

"ya udah kamu tunggu aku disana yah, 15 menit lagi aku sampai, aku usaha in lebih cepat, kamu tunggu disana jangan kemana-mana, apalagi turun dari mobil.

"iya-iya"

plakkk, kaca mobil Keysa pecah, seseorang telah memukul kaca mobil nya.

"turun!!" bentak pria itu,

"siapa kamu?" Keysa terlihat ketakutan.

pria itu langsung membuka pintu mobil Keysa.

"turun kamu!!" pria itu menarik paksa Keysa.

"enggak,,lepasin!!! tolong...." teriak Keysa.

"key, kamu kenapa? Keysa Jawab aku, Keysa, aku segera kesana bertahanlah." tanya Dion yang ternyata masih menelpon.

"lepasin!!!,, tolong... seseorang tolong aku,,,tolong...." Keysa berteriak semakin kencang.

tempat itu sangat sepi, sehingga tak ada yang menolong Keysa.

"percuma kamu teriak, ga ada yang akan nolongin kamu,, lebih baik kamu menurut saja, setidak nya aku bisa mengampuni nyawa mu," pria itu tertawa dengan kencang.

Keysa yang ketakutan berusaha keras untuk kabur.

hingga terpikir oleh nya, untuk menggigit tangan pria itu.

"agh" teriak pria itu.

Keysa berlari sekuat tenaga meninggalkan pria itu,

"aku tidak akan mengampuni mu" pria itu mengejar Keysa.

"Keysa terus berlari sambil berteriak-teriak minta tolong, tentu saja lari pria itu lebit cepat dari Keysa, hingga Keysa terkejar oleh nya. Keysa terus berlari berharap seseorang menolong nya. namun bukan nya mendapatkan pertolongan, Keysa malah terjatuh membuat diri nya terkejar sepenuh nya, Keysa berusaha untuk bangun, tapi sepertinya kaki Keysa terkilir.

Keysa sangat ketakutan, "tolong jangan bunuh aku,, aku bisa memberikan kamu uang, berapa yang kamu ingin kan, sebut sama nominal nya." Keysa mencoba membujuk pria itu,

pria itu tertawa, " aku menginginkan nayawa mu, berjalan perlahan dengan tongkat besi ditangan nya, mendekati Keysa yang terbaring di jalan, kemudian hendak memukul kepala Keysa dengan yongkat itu, (membunuh dengan sekali pukulan).

"aghh" teriak Keysa, brukk...

"hah, tak sakit sama sekali, apa itu tongkat mainan." Keysa membuka mata nya.

"terlihat sesosok tubuh tinggi didepan nya, sedangkan pria jahat tadi telah berbaring ditanah dibuat nya. ntah apa yang dilakukan oleh nya, Keysa tak melihat nya. tentu saja Keysa sangat bersyukur karna diselamatkan dari kejadian mengerikan tadi.

"Keysa,, kamu gapapa?" ternyata pria itu mengenal Keysa,

Keysa menatap pria misterius yang menolong nya itu,

"raja" ucap Keysa(ternyata itu teman Keysa saat SMA dulu).

"ayok, aku bantu," raja membantu Keysa duduk..

"kenapa kamu pergi sendiri malam-malam begini?" tanya raja.

Keysa tak menjawab sama sekali, kemudian perlahan menangis, tentu rasa takut nya sangat besar, ditambah Keysa hampir saja kehilangan nyawa nya.

melihat Keysa sangat ketakutan, raja pun memeluk keysa., berharap memberikan rasa tenang untuk Keysa.

*siapa yang menyangka key, kita akan bertemu disini, kamu tidak berubah sedikit pun, masih terlihat cantik seperti dulu* batin raja.

"tak apa jangan takut, kamu aman sekarang," raja menghapus air mata dipipi Keysa, menatap Keysa yang masih menangis.

Keysa hanya mengangguk saja.

"sayang" Dion langsung menghampiri Keysa. melihat kondisi Keysa yang sangat ketakutan Dion mulai marah.

"singkirkan tangan mu dari nya," Dion menepis tangan raja dari pipi Keysa.

"sayang," Dion menatap Keysa, namun pandangan Keysa begitu kosong.

"apa yang kamu lakukan pada nya," bentak Dion.

"tenang dulu, aku hanya mencoba menolong Keysa, lagian aku teman nya Keysa tak mungkin berani menyakiti nya." jelas raja.

Keysa tak bicara sama sekali, seperti nya akibat trauma yang hebat membuat nya tak mampu bicara saat ini.

"key," Dion memeluk tubuh Keysa, Dion merasa kasihan melihat Keysa selalu mengalami hal buruk. sedangkan Keysa masih dengan tatapan kosong nya.

"aku sangat kwartir, maaf sudah salah paham dengan mu, juga terimakasih karna menolong keysa." Dion tampak kwartir sekali terhadap Keysa.

"iya gapapa, mending sekarang bawa Keysa ketempat yang lebih aman, lama diam disini membuat nya semakin takut," raja memberi arahan.

"iya" jawab Dion.

"aku duluan" raja mengendarai motor milik nya, tentu saja raja lebih suka mengendarai motor dibanding kan mobil, meski mobil nya terbilang banyak, dia masih setia mengendarai motor nya. membawa mobil hanya saat penting saja, seperti kekantor.

"Andra, urus orang itu, cari tau siapa dibalik kejadian ini,"

Dion membawa Keysa pulang berharap Keysa akan baik-baik saja.