Chereads / Terjebak dinovel yang kutulis sendiri / Chapter 3 - Bab 3 : Kenyataan yang menyakitkan

Chapter 3 - Bab 3 : Kenyataan yang menyakitkan

"Sayang, kamu sudah sadar," Dion berjalan mendekati Keysa, memeluk Keysa dengan penuh perhatian. Vina ikut berjalan masuk bersamaan dengan sesosok wanita yang menatap tajam Keysa.

"Nyonya muda , bagaimana keadaanmu?" tanya Nadira sembari meletakkan bawaan nya di meja(Keysa hanya diam).

"Keysa masih belum pulih harap kamu memaklumi sikap nya," sahut Angga yang duduk didekat ranjang Keysa.

"Iya, seperti nya Keysa sangat bingung" sambung Dion memegang tangan Keysa dengan hangat.(Keysa merasa Dion sangat berbeda saat berada diluar, tidak seperti diruma yang sangat dingin, tapi itu tidak terlalu dipikirkan keysa. Keysa masih memikirkan bagaimana mungkin orang tua nya sudah meninggal, ini benar-benar menyakitkan. Bahkan Keysa tidak sempat mengucapkan selamat tinggal. Perlahan Keysa mulai menangis, dan itu disadari Dion.

"Sayang, kenapa? kamu sangat takut ya" Dion memeluk Keysa agar Keysa merasa tenang. Justru Keysa semakin sedih memikirkan diri nya yang begitu mencintai Angga malah menikah dengan dion. bahkan Angga terlihat begitu berbeda. Keysa masih saja menangis di pelukan Dion, tanpa sadar ia tertidur.

....

"Bangun sayang, kita harus pulang, sore hari suasana rumah sakit terlihat sepi, Keysa pun terbangun dari tidur lelap yang membuat nya melupakan masalah nya untuk sejenak.

KEDIAMAN TUAN MUDA DION ANGGARA, terlihat begitu mewah, suasana nya sangat tentram dan damai, Keysa turun dari mobil dibantu oleh Dion. Dion menggendong Keysa hingga sampai di kamar. Dion menatap Keysa dengan dingin, seolah memiliki arti tersembunyi, tanpa bicara satu kata pun meninggal kan Keysa sendiri dikamar.

Keysa duduk ditepi tempat tidur(ranjang), mencoba mengingat-ingat kejadian yang sempat ia lupakan.

----------------

Suasana bar sangat ramai, duduk sesosok gadis remaja, dengan gelas bir ditangannya. tatapan yang kosong, mata yang sayu, Keysa terus bergumam tidak jelas.

Jalanan tampak sepi, diterangi sedikit lampu redup jalanan. Keysa berjalan sempoyongan, menyebrangi jalan tanpa melihat arah. Seketika jalan menjadi sangat terang, tubuh Keysa terpental. kecelakaan terjadi di jalan gelap tersebut. Keysa yang setengah sadar merasa dirinya basah penuh genangan air, melihat dirinya dikerumuni banyak orang, hingga memejamkan mata nya.

----------------

Pagi hari DIKEDIAMAN TUAN MUDA DION ANGGARA , suasana kamar yang hangat. Keysa terbangun lantaran pelayan yang membuka gorden jendela.

"Nyonya muda, sarapan sudah disiap dibawah sesuai dengan menu kesukaan nyonya muda, tuan muda sedang menunggu nyonya muda di meja makan." pelayan pun pergi meninggal kan kamar.

Keysa turun menuju meja makan. Tampak Dion yang sudah rapi dengan setelan jas milik nya.keysa duduk dan mulai sarapan, kedua nya seperti orang asing yang tidak saling mengenali. suasana yang dingin dan mencekam.

"Baca dan pahami kembali kontrak nya, tambahan perhatikan sikap mu sebagai nyonya muda Dion anggara." Dion memberikan lampiran kertas kepada Keysa kemudian beranjak menuju garasi.

"Kontrak pernikahan? pertanyaan kemarin saja belum terjawab , ini sudah datang banyak pertanyaan di otak ku, ini benar-benar membuat gila sepenuh nya."

~Angin yang berhembus~ terdengar suara ponsel milik Keysa.

"Hallo vin," Keysa berjalan meninggalkan ruang makan.

"Turun key, aku ada dibawah, sekalian kamu siap-siap kita shopping bareng."Vina menutup telpon.

"Tapi Vi, aku- - yah ditutup, ya udah lah, siap-siap aja, sekalian nanya-nanya ntar ma Vina."

....

Vina dan Keysa duduk di sebuah restoran yang cukup terkenal.

"capek juga yah, habis shopping, padahal cuma jalan di mall aja." Vina tampak kelelahan.

Keysa masih terdiam dengan tatapan kosong(akhir-akhir ini Keysa memang sering melamun).

"Diam aja dari tadi, lagi ada masalah ma Dion yah"

Keysa masih belum merespon Vina masih dengan tatapan yang sama.

"key, kamu kenapa?, dah valid ni lagi marahan ma Dion, ga biasa nya kamu gini" Vina menatap Keysa membuat nya tersadar.

"Hah, kamu barusan ngomong apa, maaf aku gak dengar" Keysa tertawa kecil. "ah kamu key" Vina sibuk bergulir layar ponsel nya. "vin, yang dirumah sakit maren mantan nya Dion yah, iya gak sih?" tanya Keysa.

"Iya, dia tu juga sekretaris nya Dion sekarang." Vina menjelas kan. "beneran?" Keysa tampak semangat membahas nya.

"Wah parah kamu key, itu aja gak tau,. bisa-bisa suami kamu nikah lagi kamu gak tau" ledek Vina sembari tertawa kecil.

"Dih, ma teman aja gitu" Keysa menunjukkan ekspresi seolah sedang di tindas.

"Haha becanda kok, temenin aku yok, besok ada acara pertemuan, aku mau beli perhiasan, tadi lupa, Nandi aku beliin buat kamu juga". menatap Keysa seolah memohon.

"Ya udah ayok"

"Mbak minta bil nya" Vina melambai kearah pelayan.

----------------

Terlihat begitu banyak perhiasan, tersusun rapi di barisannya. indah dan berkilau, tentu harga nya tidak perlu diragukan lagi.

"key, kalung kamu kemarin bagus, beli dimana?" Vina bertanya sambil melihat-lihat perhiasan.

"Itu dibeliin Dion," Keysa juga melihat-lihat perhiasan,

"Wah di beliin tuh" goda Vina.

"Terlihat cocok dengan mu, kamu suka?" (suara itu terdengar tidak asing bagi Keysa. tentu saja Keysa tau suara itu. Keysa menoleh, benar saja, itu Dion dan juga sekretaris cantiknya sekaligus mantan pacar nya)

"Sayang kamu disini, kenapa gak bilang, kan bisa aku temenin" Dion memegang tangan Keysa.

"Iya" Keysa menatap Nadira,(Nadira tentu merasa senang beranggapan Keysa akan cemburu dan bertengkar dengan Dion, memberikan nya kesempatan untuk masuk di antara celah).

"Ayok Vin," menarik tangan Vina keluar dari toko perhiasan.

"Tapi key, aku belum sempat beli" Vina merasa dirugikan akibat Dion.

"Lain waktu aku beli banyak buat kamu".

*Ternyata dia membeli perhiasan bukan hanya untuk aku, tapi mantan nya juga, apa beda nya aku dengannya, hanya istri di atas kertas.* batin Keysa.

....

"Kamu beli sendiri yah, aku ada urusan." Dion meninggalkan Nadira.

"Tapi-- tuan muda--"Dion sudah menjauh membuat Nadira merasa kesal.

"Sayang tunggu" Dion menghampiri Keysa. tentu Dion merasa bersalah dengan istrinya, pergi dengan sekretaris diluar jam kerja bukanlah hal yang baik, lebih lagi itu adalah mantan nya. melihat respon Keysa tadi yang langsung pergi membuat Dion merasa semakin bersalah.

"Kenapa?" tanya Keysa.

"Pulang sama aku aja" Dion memegang tangan keysa.

"Ya udah key, aku duluan yah," Vina mengerti dengan maksud Dion, Vina beranjak berjalan menjauhi sepasang suami-istri yang mungkin menyiap kan perang.

Dion dan Keysa pun berjalan bergandengan, menjaga sikap saat diluar, takut nya mengundang mata publik yang menyebabkan gosip-gosip panas.

Sementara Nadira memperhatikan mereka dari kejauhan.

"Lihat saja, aku tidak akan membiarkannya dengan mudah, akan ku rebut yang seharus nya milik ku".

----------------

Keysa terbangun dengan keadaan lemah, memperhatikan sekeliling dengang penglihatan samar-samar.

"Rumah sakit?" Keysa mencoba bangun, namun terlalu sakit saat bergerak.

"Kamu sudah sadar" terdengar suara berat disamping Keysa. Keysa menoleh, melihat bahwa itu Angga membuatnya merasa senang.

"Kamu disini, aku sangat senang, aku kira kemarin terakhir kali nya melihatmu." Keysa tersenyum.

"Dokter menelpon ku, memberi tau ku kamu kecelakaan," Angga tampak menjaga jarak.

"Bagaimana bisa kamu melakukan ini, minum di tengah malam, pulang sendiri dalam keadaan mabuk.apa kamu tidak ingin hidup lagi,"(Keysa tertawa).

"Lihat lah, kamu begitu kwartir, aku baik-baik saja," Keysa memegang tangan Angga.

"Keysa sayang, kamu sudah sadar nak,"( seorang wanita paruh baya tiba-tiba memeluk keysa), Keysa tidak mengenal nya.

"Kamu pasti sangat takut, tak apa bibi ada disini" masih memeluk Keysa dengan hangat.

*Bibi*

"Mulai sekarang bibi akan menjaga mu seperti yang dilakukan papa-mama mu,"

*Untuk apa bibi ini menjaga ku, dimana papa-mama sekarang, mengapa tidak menjenguk ku*

"Dimana orang tua ku,?"Keysa tampak kebingungan dengan suasana ini.

Bibi itu menatap Keysa dengan tatapan kasihan.

"Kamu harus sabar nak, bibi tau ini sulit, tapi kamu harus menerima nya," ucapan bibi itu makin membuat Keysa bingung.

"Kenapa belum menjenguk ku?" Keysa tambah bertanya.

"Key, sayang, ma-ma-papa-- kamu -- sebenarnya--"bibi itu tampak ragu untuk berbicara.

"Sebenarnya apa bi?" Keysa menatap penuh pertanyaan dan menantikan jawaban.

"Sebenarnya-- mereka-- " terbata-bata dengan keraguan takut menyakiti Keysa, tapi dia harus mengatakan nya karna itu lah yang terjadi sebenarnya.

"Iya, sebenar nya apa bi?" memegang tangan bibi itu berharap jawaban.

"Sebenarnya mereka mengalami kecelakaan saat berusaha menghindari kamu" balas memegang tangan Keysa.

"Lalu dimana mereka? aku harus melihat nya." Keysa berusaha bangun dari ranjang nya, namun dicegah oleh Angga.(bibi itu memeluk Keysa).

----------------

Keysa terbangun dari tidur nya, ingatan kelam itu slalu saya menjadi mimpi buruk untuk Keysa. isak tangis nya mulai terdengar membuat Dion terbangun.

"Disa diam tidak, kenapa berisik sekali, kau ingin membuat terjaga sepanjang malam, besok ada pertemuan penting yang harus ku hadiri." Dion menatap Keysa yang merunduk.

Keysa hanya diam saja,tampak tersedu karna mencoba menahan tangis, dia sangat rapuh, hal menyedih kan terjadi begitu saja, melihat kondisi Keysa Dion langsung memeluk Keysa tanpa bertanya sama sekali.

"Menangis lah sepuas nya, hanya aku yang ada disini tak perlu ditahan." ucap Dion menenangkan Keysa.

Tangisan Keysa banjir diperlukan Dion.

Dion memang sosok yang dingin terhadap Keysa, tapi dibalik itu Dion banyak menunjukkan perhatian kepada keysa.

Wajar saja jika sikap nya seperti itu, menjalani pernikahan sepuluh tahun tanpa cinta bukanlah hal yang mudah.