Dikamar terasa suasana begitu dingin. Dion yang tadi diluar terlihat tampan dan manis, kini terlihat begitu dingin dengan tatapan yang mengerikan seolah-olah ingin menelan Keysa hidup-hidup. Keysa melepas genggaman tangan dion, mundur beberapa langkah.
"Lihatlah dirimu ini,bahkan menjaga sikap saja tidak bisa, menyebut diri sebagai nyonya muda, tapi keluar menggunakan piyama minim juga menemui kakak ku" Dion berjalan mendekati Keysa.
"Aku terlalu menganggap mu polos, tanpa memperhatikan dengan jelas, mengapa kamu mencoba menggoda kakak ku, apa aku tidak cukup untuk mu?" bentak Dion.
"Aku-a-ku" Keysa bicara dengan gagap, dia masih kebingungan dengan yang terjadi.
"Ganti pakaianmu, aku akan menunggu dibawah, jangan terlalu lama, atau aku akan meninggalkan mu disini." Keysa hanya mengangguk.
Keysa mengambil baju nya yang terbungkus rapi, melihat nya dengan ragu.
"Memakai ini? ini terlalu berlebihan dan terbuka, tapi ya sudah lah dari pada aku dimakan hidup-hidup.
Keysa berjalan menuruni tangga, Keysa terlihat cantik mengenakan gaun pink muda panjang memiliki belahan sepaha.
Dengan rambut pirang yang diikat. Dion sempat tercengang melihat Keysa terlihat sexy.
"Dimana perhiasan nya?" Dion menghampiri Keysa.
"Ntah lah, hanya ini yang aku temukan disana," jawab Keysa menatap dion.
*Ternyata Dion benar-benar tampan, tak heran banyak wanita yang menyukai nya dicampus, bahkan pacar nya juga cantik. Dimana wanita itu, kenapa bukan dia saja yang menikahi Dion.
Dion melihat jam ditangan nya.
"Ayo pergi" mengajak Keysa pergi ke suatu tempat.
"Nanti disana perhatikan sikap mu, lakukan seperti sebelum nya." Dion pun masuk ke mobil.
"Sebelumnya?"Keysa menyusul Dion takut tertinggal ditempat menyeram kan ini.
"Andra nanti kita ketoko perhiasan dulu." Dion terlihat duduk dengan tenang, berbeda dengan Keysa yang merasa tidak nyaman.
"Baik tuan muda" mobil pun perlahan berjalan.
setibanya di toko perhiasan, Dion dan Keysa pun turun dari mobil. Kesya tampak kesusahan dengan gaun yang dipakai nya, melihat Keysa Dio merasa kasihan.
"Sini aku bantu" Dion menggandeng tangan Keysa berjalan masuk ketoko perhiasan.
"Selamat datang tuan muda" sambut pelayan ditoko.
"Mau cari perhiasan seperti apa tuan muda?" tanya nya lagi sambil menunjuk perhiasan.
"Tolong Carikan yang cocok dengan istri ku." jawab Dion.
"Baik tuan muda, mari nyonya muda ikut saya kita coba di dalam." pelayan mengarah kan Keysa.
Selesai membeli perhiasan, Keysa dan Dion pun kembali ke mobil.
"Kenapa gak dipakai langsung?" Dion menatap Keysa.
"Aku gak terbiasa terlalu dekat dengan orang asing, jadi aku pakai disini aja" jawab Keysa membuka perhiasan nya.
"Sini aku pakaikan" Dion mengambil kalung yang ada di tangan Keysa, Keysa tidak membantah menandakan dia setuju.
*Kenapa deg-degan banget yah, duh Keysa tenang, jangan malu-malu in, Dion cuma pakein kalung*
"Gimana suka gak?" tanya Dion.
"Suka," jawab Keysa terlihat senang.
....
Suasana terlihat ramai, seperti ini ternyata perkumpulan orang kaya.
"Andra, kita dimana?" tanya Keysa sambil melihat sekeliling. "Kita dirumah nyonya besar, ini adalah acara pertemuan bisnis untuk memperkuat hubungan antara pembisnis dan klien.
"Oh gitu, mewah banget yah" Keysa terlihat seperti pertama kali nya, melihat acara seperti ini.
"Ayo temui mama," ajak Dion.
"Iya" Keysa berjalan bergandengan dengan Dion, terlihat sangat serasi.
Langkah mereka terhenti didepan pasangan yang juga serasi, pemandangan yang begitu indah.
"Kakak" sapa Dion.
*Vina kenapa dia bisa sama Angga, benar-benar teman yang tidak bisa menjaga perasaan satu sama lain*
"Hai key, gimana kabar kamu?" sapa Vina membuat Keysa tersadar dari lamunan nya
"Hah,aku baik, kamu gimana? Keysa menatap Angga. Vina memperhatikan tingkah Keysa, kemudian menarik tangan Keysa.
"Ayok, biarkan adek-kakak ini bebas mengobrol" berjalan menuju meja minuman.
"Eh key, ngapain tadi liatin Angga gitu, ketahuan Dion habis kmu," Vina menawar kan minuman ke Keysa.
Saat memegang minuman terlintas beberapa ingatan di kepala Keysa, itu membuat nya merasa sakit.
"Agh" Keysa langsung sempoyangan.
"Kenapa key?" tanya Vina kwartir.
"Enggak kok, aku gapapa." Keysa memegang kepala nya.
"Duduk dulu ayok," Vina menuntun keysa untuk duduk.
"Key, kamu kenapa kek orang bingung gitu?" Vina mulai mengintrogasi Keysa.
"Vina aku boleh nanya gak?" Keysa memegang tangan Vina.
"Tanya aja, kek ngomong ma orang lain aja, biasa nya juga langsung." jawab Vina.
"Kapan aku nikah sama dion?"
"Kamu ga ingat key" Vina heran.
"Angga juga tuh, sifat nya dingin banget gak kek biasa nya" Keysa mulai banyak bertanya.
"Ih masih aja nanya Angga, Dion tu urusin" ketus Vina.
"Udah sepuluh tahun nikah masih aja ingat ma Angga,"
"Hah sepuluh tahun?" Keysa kaget, menatap Vina menunggu jawaban dari banyak nya pertanyaan di pikiran nya.
"Iya" Vina menjawab sambil minum.
"Vina, kmu jangan ngada-ngada deh, sepuluh tahun apaan, orang aku masih pacar nya Angga, ya kali sepuluh tahun ga nikah-nikah.
"Gila kamu yah, hati-hati kamu di dengar Dion,"
"Kenapa?, emang nyata nya gitu"
"Dih, beneran gila nih anak, ngigo kamu key, gini yah key, aku gak tau kamu kenapa bisa gini, tapi sebagai teman kamu aku ingetin, kamu tu istri nya Dion, jadi mulai sekarang stop mikirin Angga, aku tau Angga cinta pertama kamu pasti sulit buat di lupain. Tapi nyata nya Dion yang suami kamu, lagian udah sepuluh tahun ga move on juga," ucap Vina.
"Udah ah, kamu jangan buat aku makin gila, aku aja gak tau kenapa bisa nikah sama dion, eh udah sepuluh tahun aja," Keysa menganggap nya sebagai candaan.
"Oh iya Vina, kamu liat mama- papa aku gak? kangen banget soal nya, tadi aku telpon gak aktif, kirim pesan juga ga ada balasan.(Vina kaget mendengar keysa)
"Key kamu beneran gak inget?"
"Ingat apa?"Keysa balik nanya.
"Mama-papa kamu udah meninggal, Vina rada ragu menjelas kan.
"Hah kapan" Keysa makin kaget.
"Aku ga ingat kapan nya tepat nya, yang jelas mama-pap kamu meninggal beberapa hari sebelum pernikahan kamu" Vina menatap Keysa berusaha meyakinkan.
Penglihatan Keysa pun mulai buram, benar saja Keysa pingsan.
"Key, bangun key, kamu kenapa?" Vina pun berteriak memanggil Dion, Angga yang melihat nya langsung menghampiri. seperti nya Dion tidak ada di aula ini. Angga dan Vina pun langsung bergegas menuju rumah sakit, sengaja tidak memberi tahu Dion, takut nya mengganggu pekerjaan di pertemuan penting ini.
....
Dion tampak berbincang dengan klien, sesosok wanita cantik berjalan mendekati Dion. "hai" sapa nya. "hai dir" balas Dion. (Benar dia sekretaris Dion, juga merupakan mantan pacar Dion dicampus, dengar-dengar putus nya sebab Dion memilih menikahi Keysa. Nadira masih saja mengejar Dion sampai saat ini)
"Buat kamu" Nadira memberikan dion segelas miniman., Dion mengambil nya. Mereka minum bersama juga tertawa sambil mengobrol, mereka terlihat bahagia.(Tentu Nadira berhasil mengalihkan perhatian Dion ke Keysa, Nadira pun merasa senang).
....
Disisi lain, Keysa sadar dari pingsan nya menyadari Angga ada di dekat nya, Keysa bangun dan langsung memeluk Angga, kebetulan hanya ada mereka berdua. Sedang kan Vina keluar membeli makan.
Angga diam saja saat dipeluk Keysa, mereka tak berbicara satu kata pun, seakan hati nya sudah terhubung, saling berpelukan membuat mereka merasa tenang dan nyaman. Perlahan terdengar suara pintu terbuka. Keysa sontak melepas kan pelukan nya.