Chereads / Writer Transmigration / Chapter 2 - CHAPTER 1

Chapter 2 - CHAPTER 1

1. Eloise penulis indigo

Plop

"Jadi bagaimana?"

Eloise menghela nafas sejenak,lalu menatap sosok melayang yang tiba tiba muncul di hadapannya.

"Bisakah kau datang dengan lebih wajar? Aku bisa terkena serangan jantung kalau seperti ini terus"

Menghela nafas lagi, lalu tangan lentik nya menari di atas keyboard.

"Tapi aku hantu, bukan kah ini yang paling wajar? Kalau aku mengetuk pintu bukan kah itu mengerikan?"

Hantu tersebut memberikan senyuman yang cukup seram, terlalu lebar.

Eloise tersenyum pasrah, dia lupa kalau Narasumber nya adalah hantu, mana mungkin bisa mengetuk, yang ada dia keburu menembus pintu.

"Buku itu, laris di pasaran, seperti biasa. Tapi awalnya buku tersebut sempat di tolak penerbit, karena judul nya yang terlalu aneh, berbeda dari isi cerita"

Eloise menatap hantu di depan nya

"Penerbit menginginkan untuk judul nya di ganti, tentu aku menolak, itu judul yang kau berikan untuk kisah mu ini, walaupun aku yang menulis, aku tetap saja tidak punya kewenangan untuk mengganti"

Hantu tersebut mulai menatapnya, melayang berpindah posisi.

"Tapi tadi aku lihat, buku tersebut terbit dengan judul yang ku berikan"

Eloise mengangguk singkat.

"Ada beberapa orang yang membantu ku, beberapa diantaranya mengenal ku sebagai penulis indigo, mereka adalah orang orang yang berkaitan dengan narasumber hantu ku yang lain"

"Berkaitan? Maksudnya?" Hantu tersebut mendekat

"Ha, seperti ku wawancara tentang bagaimana hidup mu, lalu kau menceritakan tentang suatu tempat yang menjadi saksi hidup mu, lalu aku kesana dan biasanya saat aku ketempat tersebut, ada orang yang berkaitan dengan Narasumber ku, baik itu pihak keluarga ataupun 'tokoh tokoh' yang ada di cerita"

"Setelah itu, mereka biasanya akan mencurigai ku, saat buku nya terbit, aku bisa saja menjadi buronan mereka, itu mengapa saat ada hantu yang ingin menulis kembali hidupnya harus mengikuti beberapa syarat dari ku, salah satu nya menjamin aku selamat" Eloise menyengir lebar saat mengatakan kalimat terakhir.

Hantu tersebut menganggukkan kepalanya, terlalu cepat, membuat Eloise menahan nafas ngeri.

"Tapi apakah dari pihak ku juga ada yang seperti itu?"

Eloise menaikan sebelah alisnya, lalu matanya menerawang, mencoba mengingat.

Brak

"ADAAA" Eloise berseru heboh

"Aku bersumpah tidak akan mau bertemu dengannya lagi, dia laki laki entah jumlah nya berapa, dia eum mereka maksudku, memborong ku dengan banyak pertanyaan, terlalu banyak hingga membuat ku mual"

"Karena tidak mendapat jawaban yang memuaskan, mereka menggertak ku, laptop ku hampir cosplay menjadi ikan, DAN KAU TAUU?! AKU HAMPIR MATI TERTABRAK MOTOOOR"

Eloise terengah-engah mengingat hal tersebut.

"Kalau kau pikir hanya satu motor yang ingin menabrak ku, kau salah, yang ku ingat dari mereka semua, yang tidak berniat menabrak ku hanya dua orang, sisa nya menyalakan motor mereka dan mengendarai dengan cepat ke arah ku, aku seperti berada di antara hujan peluru"

Eloise mengacak rambutnya, hal tersebut adalah hal gila, sebenernya dia pernah yang lebih dari itu, cuma dia agak syok hampir di tabrak banyak motor dalam satu waktu.

"Siapa para laki laki itu?" Hantu tersebut melayang layang di kamarnya.

"Kau menanyakan padaku? Seharusnya aku yang menanyakan ituuu" Eloise bersandar di kursi nya

Hantu itu mendekat ke arahnya, melayang di sampingnya. Mencoba mengingat.

"Apakah mereka tampan?"

Eloise menoleh, mengangguk sekilas

"Percuma tampan kalau iblis"

"Apakah mereka menggunakan jaket maroon tanpa kerah?"

"Hmm"

"Apa salah satu di antara mereka menggunakan lingkar lengan berwarna Dongker dengan tulisan IYD?"

"Yaa"

Hantu tersebut mengangguk, tangannya menyentuh dahi lalu turun ke leher.

"Mereka yang membunuh ku"

Bruk

Eloise terjungkal kebelakang karena syok.

"Membunuh mu?"

"Iyaaa, mereka awalnya menyerempet ku, kalau apa yang kau bilang adalah orang yang sama, berarti dua orang yang tidak berminat menabrak mu, mereka berdua yang memukul dahi ku dengan tongkat baseball, lalu saat aku tak berdaya, beberapa di antara mereka melindas leher ku"

Hantu tersebut terdiam, Eloise pun menahan nafas ngeri.

"Seharusnya kau sudah tau bagaimana aku di bunuh"

Eloise menggeleng ribut

"Kau tidak memberi tau dengan detail, kau hanya memberi tau, kau mati karena tertabrak"

Eloise meraup muka nya kasar, dia pusing, lelah, letih, lesu.