Feng Yuan yang telah selesai berkultivasi membuka matanya dengan kegembiraan yang belum surut dimata emasnya karena dia menerobos Raja Binatang Jiwa tahap akhir.
Tapi saat dia akan menghela nafas karena semuanya baik-baik saja tiba-tiba dia merasakan perbedaan lautan kesadarannya karena dia melihat cahaya emas seperti matahari dan galaksi yang mengelilingi matahari dilautan kesadarannya dalam keadaan nyata.
Feng Yuan merasa sedikit khawatir karena sebelumnya meskipun mereka ada mereka hanya dalam keadaan virtual dan dia juga melihat dibuku khusus untuk lautan kesadaran bahwa jika seseorang memiliki lautan kesadaran yang terbentuk dalam keadaan nyata dan bukan virtual keadaan kultivasinya akan lebih lama dari yang lain, tapi jika ada keadaan khusus mereka lebih cepat daripada yang lain.
Feng Yuan yang mengkhawatirkan ini hanya bisa dilupakan dulu karena dia akan terus menjelajah mereka termasuk siapa dirinya sebenarnya.
Nangong ZiXun yang masih tertidur melihat Feng Yuan telah membuka matanya hanya bisa menatap karena pemuda itu masih dalam keadaan perenungan.
Feng Yuan yang tersadar akan tatapan panas yang jatuh ditubuhnya pasti itu hanya akan ada Nangong ZiXun langsung menerkam kepelukan Nangong ZiXun dan berkata dengan gembira bahkan pemikiran sebelumnya dengan cepat dilupakan.
"A'Xun! Kekuatanku telah meningkat pesat. Dengan begitu kompetisi satu tahun yang akan datang aku akan menjadi juara!"
"YuanYuan luar biasa!"
Ekspresi bahagia diwajah Feng Yuan terpantul dimata merahnya, Nangong ZiXun memiliki senyum dimatanya dan berkata dengan lembut.
Feng Yuan yang kegembiraannya telah surut merasakan tubuhnya yang tidak nyaman dan lengket yang membuatnya bertanya dengan ragu.
"A'Xun berapa lama aku berkultivasi?"
Nangong ZiXun menjawab tanpa ragu dan mulai bertanya dengan bingung.
"Lima hari, ada apa?"
"!!!"
Feng Yuan dengan cepat mengeluarkan ponselnya, tapi yang dia lihat adalah ponselnya yang mati.
"A'Xun ayo kembali dulu, aku merasa tidak nyaman setelah lima hari tidak mandi."
"Ya."
Feng Yuan tiba-tiba teringat dia melupakan sesuatu tapi dia lupa apa yang dia lupakan dan bertanya pada Nangong ZiXun dengan bingung.
"A'Xun apa kita melupakan sesuatu?"
"Tidak."
Nangong ZiXun sebenarnya tahu siapa yang mereka lupakan tapi dia tidak akan mengingatkan Feng Yuan seseorang telah terlupakan.
"Kalau begitu ayo cepat."
*
*
Nangong ZiXun yang sedang menonton melihat fluktuasi diudara dan berkata dengan dingin.
"Apa?"
"Kalian melupakanku!"
Pangsit kecil keluar dari udara dan berkata dengan marah, siapa lagi kalau bukan Yan Fei.
"Lalu?" Nangong ZiXun hanya melirik dengan santai dan mulai memakan es krim yang ada ditangannya.
"Kamu––!" Setelah itu Yan Fei menarik napas dalam-dalam dan bertanya sambil mengerutkan keningnya.
"Dimana Dewa Dewa?"
"....Dewa Dewa??"
"Jangan katakan Dewa Dewa, panggil Saudara Yuan seperti biasa bocah kecil." Nangong ZiXun melirik dengan dingin kearah Yan Fei dan berkata dengan muram.
"Kenapa?!" Yan Fei menatap marah pada pria didepannya.
Nangong ZiXun menatap dengan makna yang dalam dimata merah dengan pupil vertikalnya. Yan Fei yang ditatap merasa kedinginan dan mulai menatap dengan aneh pada pria yang sedang menatapnya.
"???"
Nangong ZiXun yang melihatnya gemetar tapi mulai menatapnya dengan ragu mulai tersenyum dengan dingin dan suram dimatanya lalu tertawa terbahak-bahak. Setelah tertawa dia mulai mendekati Yan Fei dan mulai menatapnya dengan sedikit kebencian dimatanya.
Yan Fei merasakan tekanan berat yang menimpanya dan tatapan kebencian yang tidak disamarkan dari Nangong ZiXun membuat wajahnya menjadi pucat dan mundur beberapa langkah.
"Apa, apa?"
"Kamu adalah *serigala bermata putih, bocah kecil. Jadi jangan mencoba seolah-olah itu tidak pernah terjadi ya~"
*Serigala bermata putih artinya adalah orang yang tidak tahu berterima kasih pada dermawannya dan setelah itu mereka akan membalas pada dermawan nya.
Tubuh Yan Fei mulai membeku dan pupil dimata hijaunya mulai melebar. Wajahnya yang sudah pucat menjadi semakin tak berdarah setelah mendengar arti dari perkataan Nangong ZiXun.
"...Apa maksudmu?" Mata Yan Fei mulai berkeliaran disekelilingnya dan tidak berani menatap mata Nangong ZiXun. Nangong ZiXun melihat itu hanya mendengus lalu dia berdiri dan berpikir bahwa dia akan tidur dengan Feng Yuan dan berkata dengan ringan karena suasana hatinya yang baik.
"Kamu tahu apa yang aku maksud. Jangan berpikir kamu bisa memanfaat YuanYuan karena ingatan tersegel setelah beberapa kehidupan. Meskipun aku memulihkan ingatanku itu hanya saat aku meledakkan tempat yang menjijikan itu, aku pasti akan mengembalikan apa yang seharusnya menjadi miliknya. Kamu tidak perlu selalu ikut campur dalam hidupnya, itu menjijikan kamu pikir kamu siapa?"
Setelah mengatakan itu Nangong ZiXun meninggalkan Yan Fei yang tubuhnya bergetar dan wajahnya yang pucat.
*
*
*
*
[Bersambung....]