Chereads / Pria Besar, Kekasihmu Mengacau Lagi! (BL) / Chapter 26 - Bab. 25 Bagaimana aku bisa melepaskan kesempatan yang langka untuk menghancurkan mereka saat YuanYuan tidak sadarkan diri?

Chapter 26 - Bab. 25 Bagaimana aku bisa melepaskan kesempatan yang langka untuk menghancurkan mereka saat YuanYuan tidak sadarkan diri?

Wajah Feng Yuan menjadi pucat tak berdarah, jantungnya merasa sakit seperti seribu pisau menusuknya dan seribu semut menggigitnya yang membuat tubuhnya mulai bergetar dan pusing melandanya yang membuatnya pingsan. Sebelum Feng Yuan pingsan dia mendengar panggilan panik dari Nangong ZiXun.

"YuanYuan...."

Nangong ZiXun melihat Feng Yuan yang pingsan menegang sejenak setelah memeriksanya tidak terjadi apa-apa, Nangong ZiXun menghela napas lega.

Ingatan?

Melihat Feng Yuan diperlukannya Nangong ZiXun kembali kekamar dan menidurkan Feng Yuan di tempat tidur. Pria muda dengan wajah tampan dan cantik kini dengan wajah pucat terbaring di tempat tidur, mata emasnya yang selalu bersinar dengan terang dan percaya diri kini tertutup yang membuat Nangong ZiXun yang baru mendapatkan sedikit ingatan saat jiwanya hancur merasa sedikit tertekan, takut dan gugup membuat aura disekelilingnya menjadi suram bahkan wajahnya yang menabjukkan menjadi dingin dan keras.

Yan Fei yang baru saja kembali karena merasa bersalah melihat Dewa Dewa terbaring pucat ditempat tidur membuatnya ketakutan dan dengan cepat menghampiri Feng Yuan dan mencoba mengulurkan tangannya tapi dengan cepat ditepis oleh Nangong ZiXun, karena saat ini keadaan Nangong ZiXun yang buruk membuatnya tidak bisa mengontrol kekuatannya hingga suara tulang yang patah terdengar diruangan yang tadinya sunyi.

Yan Fei menatap tangannya yang patah dengan tercengang lalu menatap pria didepannya dengan terkejut.

"Jangan. Sentuh."

Sebelum Yan Fei mengatakan sesuatu sebuah fluktuasi terjadi disebelah mereka yang membuat Nangong ZiXun dan Yan Fei menatap retakan spasial didepannya.

Sebuah tangan pucat dan ramping keluar dari retakan spasial, jubah biru-putih panjang dengan sosok luar biasa terpampang dimata mereka berdua. Dengan wajah kecil yang sangat cantik, mata bulat dan jernih, hidung tinggi dan kecil, bibir pink yang lembab dengan temperamen lembut.

Feng Yue yang baru datang ke dunia fana melirik Feng Yuan dengan kekhawatiran yang jelas dimatanya yang jernih dan cerah dan mulai menghampiri pria muda yang terbaring di tempat tidur mengabaikan Nangong ZiXun dan Yan Fei yang ada diruangan itu.

"Ibu Dewa!"

Yan Fei melihat ibu Dewa yang tidak pernah datang kedunia fana kini datang tertegun sejenak. Karena selama puluhan ribu tahun sejak Feng Yuan membubarkan jiwa dan kekuatannya demi berinkarnasi untuk menemukan dewa jurang dia tidak pernah datang kedunia fana.

Nangong ZiXun mengatupkan bibirnya sambil menyipitkan mata merahnya dengan berbahaya dan  menatap wanita yang sangat cantik didepannya dengan dingin dan mulai menghalangi jalan Feng Yue yang akan menuju Feng Yuan yang masih terbaring dengan wajah pucat ditempat tidur.

"Jangan pernah mencoba mendekat."

Feng Yue yang akan menghampiri Feng Yuan tertegun sejenak lalu mengangkat kepalanya untuk melihat pria didepannya. Setelah melihat pria didepannya Feng Yue mengecilkan pupil matanya karena terkejut, takut, dan marah mulai muncul diwajahnya yang cantik.

Kenapa tidak marah jika anaknya yang dia besarkan sepenuh hati yang selalu menghormatinya dan tidak pernah membantahnya mulai membantah dan selalu membela pria didepannya. Dan tentu saja dia takut pada pria didepannya yang selalu ada dijurang dan merosot dalam diam bisa menghancurkan setengah Alam Dewa yang membuat puluhan ribu tahun agar bisa diperbaiki meskipun tidak bisa sama seperti sebelumnya bahkan jiwanya tidak sepenuhnya hancur hanya tersebar diberbagai tempat dan dunia.

Feng Yue menarik kembali matanya dan berkata dengan dingin.

"Minggir."

"Tidak."

Nangong ZiXun yang melihatnya keras kepala mengernyitkan alisnya karena kesal melihatnya selalu ingin menghampiri kekasihnya. Feng Yue menatap Nangong ZiXun dengan tatapan dingin dan merendahkan.

"Nangong ZiXun, aku sudah mengatakannya berkali-kali untuk tidak pernah bersama anakku. Kamu harus tahu dimana posisimu, A'Yuan akan selalu berada diatas dan selalu dihormati, dicintai, dan dikagumi oleh dunia dia juga orang yang sangat suci yang tidak bisa dipikirkan oleh mu. Lihat lagi posisimu sebagai Dewa Jurang yang merosot disana, sendirian didalam gelap tidak pernah bisa melihat cahaya, iblis-iblis yang selalu merusak dan suka menghancurkan akan selalu mematuhi mu. Dan..."

"Kalian yang ditakuti dan dibenci oleh dunia selalu ingin meraih kami yang selalu ada diatas kalian dan merusaknya seperti mainan. Kalian yang selalu berperilaku ekstrim dalam perilaku terlalu menjijikan. Apalagi kamu yang selalu mendambakan A'Yuan dan menjeratnya atas perilaku cinta, itu hanya kepemilikan belaka bukan?"

"Kalian yang pikirannya terdistorsi memiliki pikiran hati tentang cinta, jangan membuat lelucon yang lucu."

Nangong ZiXun mengepalkan tangannya dengan erat, suasana hatinya yang buruk semakin memburuk karena wanita didepannya mengatakan bahwa dia Nangong ZiXun tidak pernah mencintai YuanYuan-nya?! Dan perilakunya hanya sebatas kepemilikan?! Tapi! Dia, Nangong ZiXun sangat mencintai Feng Yuan bahkan kepemilikan yang kuat hanya ada karena dia sangat mencintainya dan dia juga menjadi paranoid hanya untuk YuanYuan-nya yang bisa menjadi cahaya dan kehangatan yang muncul dalam hidup tergelapnya, dia juga selalu menghormati pilihan Feng Yuan dan tidak pernah mengganggunya saat berhubungan dengan pria tampan dan wanita cantik disekelilingnya saat bertugas bahkan jika dia merasa tidak nyaman karena kepemilikannya yang kuat dia hanya bisa menanggungnya.

Jika dia tidak mencintai Feng Yuan lalu semua perilakunya apa?!

Selalu saja menghalangi....

Hancurkan...

Hancurkan...

Jika... Semuanya tidak ada... Tidak akan pernah ada yang menghalanginya lagi bukan?

Aura suram, dingin dan kegilaan mulai mengalir diudara.

Feng Yue menatap pria didepannya yang sedang menundukkan kepalanya dan mengangkat sudut bibirnya penuh kemenangan saat dia akan menuju Feng Yuan dan membawanya kembali ke Alam Dewa, Feng Yue merasakan bahaya yang mendekat dan menghindar hembusan angin dingin yang melewati lehernya.

Gila!

Feng Yue menatap bangunan hancur didepannya dengan ketakutan dimatanya. Jika saja dia tidak menghindar dengan cepat dia benar-benar akan mati, tapi bagaimana ini mungkin! Kekuatan Nangong ZiXun seharusnya tidak seperti ini meski hanya sedikit jiwa yang terkumpul, apalagi dia dalam keadaan tidak lengkap.

"Siapa?!"

Tapi saat Feng Yue memalingkan kepalanya yang kini dia lihat membuatnya ketakutan setengah mati dan membelalakkan matanya tidak percaya.

Nangong ZiXun yang masih dalam keadaan  menundukkan kepalanya mengulurkan tangannya dan Feng Yuan yang masih terbaring di tempat tidur mulai menghilang dan Nangong ZiXun mengangkat kepalanya untuk melihat wanita didepannya dengan mata kosong yang suram dan dingin. Yang membuat Feng Yue semakin ketakutan adalah mata pria didepannya yang semula memiliki sedikit cahaya mulai redup dan menutup matanya tidak peduli dan mulai melihat dunia dengan tatapan mata kosong, suram dan dingin seolah tidak akan pernah peduli lagi dengan ini.

Yan Fei yang melihat keadaan aura Nangong ZiXun pada dunia semakin tipis dan tipis bahkan mulai menunjukan ketidakpedulian yang hampir menjadi subtansi mulai ketakutan dan berteriak pada Feng Yue dengan suara gemetar.

"Ibu Dewa pergi!"

Feng Yue menatap Yan Fei dengan bingung tapi memikirkan bahwa dia adalah alam dengan kesadaran diri dan memikirkan atributnya yang lebih peka terhadap sesuatu mulai mengerti dan mencoba melarikan diri ke Alam Dewa.

Nangong ZiXun mengangkat sudut bibirnya dengan jahat dan sembrono lalu berbisik dengan pelan.

"Bagaimana mungkin aku melepaskan kesempatan ini?"

Yan Fei yang mendengar ini langsung merasakan merinding naik dilengannya dan tubuhnya yang merespon bahaya besar yang akan terjadi pada dunia mulai bergetar karena dia tidak bisa kembali kebentuk ketiadaan, lalu dia melihat Ibu Dewa terlempar ratusan meter dan rumah-rumah besar itu mulai runtuh dengan kecepatan tinggi.

"Ah! Apa yang terjadi?!"

"Siapa itu?!"

"Bukankah itu dimulai dari anak keluarga Feng?"

"Tidak mungkin anak dari keluarga Feng memiliki kekuatan seperti ini!"

"Seseorang bertarung!"

"Sial! Rumah hancur!"

Orang-orang mulai melarikan diri dengan panik karena fluktuasi dan tekanan yang besar saat pertarungan sudah bisa menjelaskan orang seperti apa yang bertarung.

Ji Ling yang datang bersama Shen JingYan melihat arah pertempuran besar berasal, tapi setelah mereka melihatnya mereka saling memandang dengan kejutan, keheranan, dan ketakutan dengan cepat menuju rumah Feng Yuan.

"Nangong ZiXun, pergilah ke neraka!"

"Kumohon berhenti!"

Suara wanita dan anak kecil yang keluar saat bersamaan membuat Ji Ling dan Shen JingYan mempercepat langkahnya.

-

-

-

-

[Bersambung...]