Beberapa menit yang lalu.
Nangong ZiXun yang melihat Feng Yuan saling bertarung dengan semangat hanya bisa mendesis kesal lalu melirik harimau putih yang menggeram padanya.
Dan harimau putih yang melihat ular itu hanya meliriknya dengan dingin merasa marah meskipun ular itu memiliki aura yang membuatnya takut tapi melihatnya seperti ini membuat harimau putih itu merasa terhina lalu berlari kedepan dengan cepat dan mengulurkan kakinya untuk mencarakar ular yang ada didepannya dan meraung marah.
"Roar!"
Nangong ZiXun yang melihat harimau putih itu seperti ini hanya merasa lucu dan menepuk dan mendorong kepala harimau putih itu yang sedang meraung marah dengan ekornya. Tapi Nangong ZiXun yang tidak bisa mengendalikan kekuatannya yang berlebihan hanya bisa melihat tak berdaya saat harimau putih terbanting beberapa meter kebelakang.
Lalu terdengarlah suara mendesis ketakutan, karena yang mereka lihat adalah ular hitam itu hanya mengulurkan ekornya dan menepuk kepala harimau putih dan mendorongnya beberapa meter kebelakang dan ular hitam itu belum juga bergerak dari tempatnya.
Harimau putih yang terbanting beberapa meter juga tercengang dan berdiri lagi dengan pusing sambil menggelengkan kepalanya.
"Xiao Hu!"
"Roar!"
Tapi saat dia akan berlari kembali kepada ular itu dia mendengar teriakan pemiliknya langsung mengubah arah berlarinya kearah Feng Yuan yang sedikit kewalahan oleh cambuk yang selalu berputar dengan fleksibel disekelilingnya yang membuat penjara dan dia harus melawan pasif dengan pedangnya untuk melawan cambuk yang akan mengenai tubuhnya dan memutar tubuhnya dengan gerakan aneh sambil menghindar.
Nangong ZiXun yang melihat dengan penuh minat harimau putih yang terbangun dengan amarahnya dan akan berlari kembali kesini tiba-tiba mengubah arahnya. Setelah melihat arah yang akan dituju harimau putih itu dia langsung mengubah wajahnya dan bergerak menuju harimau putih yang akan menghancurkan Feng Yuan yang sedang bertahan dengan pasif oleh cakar besar dan tajamnya yang membuat jantungnya berhenti berdetak dan hampir kehilangan kendali jika bukan karena suara Feng Yuan yang menghentikannya.
"A'Xun jaga tanganmu!"
[Peringatan! Peringatan! Binatang Jiwa (Kekasih) mu akan mulai menghitam dan kehilangan kendali! Tolong hentikan dia!]
Feng Yuan yang tiba-tiba melihat peringatan dilayar transparan hampir membuatnya berkeringat ketakutan dan saat dia melihat tanda peringatan merah itu membuat jantungnya berdetak tidak terkendali. Tapi saat melihat harimau putih yang akan datang padanya dan A'Xun-nya yang hampir kehilangan kendali membuatnya mengerti dan harus berteriak untuk membangunkannya.
Jiang Yu yang mendengar teriakan Feng Yuan tiba-tiba memiliki firasat buruk untuk Xiao Hu dan mulai mempercepat mencambuknya agar Feng Yuan melemah karena kelelahan, jika terus seperti ini mereka hanya bisa seri atau mungkin dirinya yang terkuras kelelahan melawan Feng Yuan untuk membantu Harimau Putihnya.
Shhhh~
Nangong ZiXun yang terbangun hanya bisa mendesis kesal karena marah lalu dia melirik harimau putih yang masih akan datang pada YuanYuan-nya dan mulai mencambuk tubuh harimau putih itu dengan ekornya yang membuat harimau putih itu terbanting ketanah dan hingga membuat lubang yang dalam ditanah yang hampir membuat arena lapangan rusak parah.
"Roar!" Harimau putih merasa kesakitan dipunggung nya hanya meraung keras dan mencoba melawannya kembali.
Nangong ZiXun yang melihat itu memukulnya lagi dan lagi dengan ekornya dan menjerat tubuh harimau putih itu dan mematahkan beberapa tulang rusuknya saat harimau putih mencoba melawannya kembali.
Dan Feng Yuan yang disana juga tidak tinggal diam untuk membiarkan ular kecilnya memukuli secara sepihak binatang jiwa Jiang Yu dengan mengerikan.
Jiang Yu yang mendengar ratapan kesakitan Xiao Hu tertegun sejenak lalu menghawatirkan harimau putihnya dan mulai menyerang kembali Feng Yuan dengan fokus.
Tapi Feng Yuan memanfaatkan waktu jeda saat lawannya menghawatirkan binatang jiwanya dan membuat tebasan pedang dengan matra petir di tubuh pedangnya. Yang membuat luka yang dalam pada lengan Jiang Yu dan menempelkan pedangnya di leher lawan.
Jiang Yu yang merasa sakit dibahunya dan rasa dingin dilehernya hanya bisa menghentikan serangannya. Dan mengatakannya dengan keras, lalu mulai menghawatirkan harimau putihnya.
"Aku kalah... Bisakah kamu menghentikan binatang jiwmu yang memukul binatang jiwaku" Dengan wajah pahit Jiang Yu hanya membuat permintaan kepada Feng Yuan untuk menghentikan binatang jiwanya yang memukul binatang jiwaku.
Feng Yuan yang mendengar itu menyingkirkan pedang yang ada dileher Jiang Yu dan mulai mengangkat sudut bibirnya untuk membentuk senyum yang sangat cerah dan tertawa bahagia.
"A'Xun berhenti! Aku menang. Hahahah~"
Nangong ZiXun yang mendengar suara tawa bahagia Feng Yuan menghentikan perilakunya yang memukuli
Binatang Jiwa yang lain dengan sangat menyedihkan dan menghampiri Feng Yuan setelah membuat tubuhnya mengecil dan kembali bersembunyi di pergelangan tangannya.
Jiang Yu berlari menuju Xiao Hu yang tubuhnya telah mengecil berbaring tergeletak tak sadarkan diri didalam lubang yang dalam, dia mengambil tubuhnya yang sudah lemah untuk cepat-cepat diberikan perawatan.
Wasit yang masih tertegun mengatakan hasil pemenangnya
"Pemenangnya adalah Feng Yuan dari kelas tiga satu yang membuat lawannya mengaku kalah!"
Setelah itu sorakan yang sangat memekakkan telinga terdengar pinggiran lapangan.
"Wow ––!"
"Luar biasa!"
"Feng Yuan! Feng Yuan!"
"Senior Yuan!"
"Wow! Aku mencintaimu!!"
"Saudara Yuan sangat tampan!!"
"Keren!"
"Sangat indah!"
Feng Yuan yang merasa senang, diujung matanya dia melihat paman kecilnya duduk dibarisan pertama bangku Guru dan menatapnya dengan bangga.
Setelah melihat paman kecilnya dia membuang mukanya dan keluar dari lapangan setengah hancur untuk datang kebelakang sekolah dan berkata dengan gembira untuk membagikan dan melampiaskan kebahagiaannya kepada A'Xun keluarganya.
-
-
-
-
[Bersambung...]