Jiang Yu yang melihat ular disamping Feng Yuan sangat terkejut dan merasa tekanan besar menghampirinya. Tapi yang membuatnya paling terkejut adalah aura suram dan dingin ular itu saling melengkapi dan melindungi dengan aura Feng Yuan yang cerah dan hangat, seperti langit dan jurang berdiri berdampingan atau seperti matahari dan bulan yang saling bergantian tapi saling melengkapi.
Melihat mata emas yang bersinar dengan semangat pertarungan didepannya, Jiang Yu mengabaikan perasaannya dan hanya ingin bertarung dengan orang yang didepannya yang hampir saja mengalahkan dipertarungan sebelumnya.
Wasit yang melihat keduanya ingin segera bertarung dia hanya bisa menggelengkan kepalanya lalu mulai bersiap untuk mulai.
"Siswa Feng apakah kamu sudah siap?"
"Ya!" Feng Yuan yang bersemangat karena ini pertama kalinya dia berpartisipasi menjawab dengan tegas dan ceria.
"Siswa Jiang apakah kamu sudah siap?"
"Ya!" Jiang Yu hanya berkata dengan bersemangat.
"Kalau begitu mulai!" Setelah wasit mengatakan itu dia menghilang.
Disaat bersamaan Feng Yuan dan Jiang Yu menghilang ditempat, lalu terdengar suara cambuk dan pedang bertabrakan.
"Tebasan 4 Musim!"
"Cambuk penghancur!"
Dengan suara Feng Yuan dan Jiang Yu terdengar suara cambuk yang menghantam udara karena Feng Yuan menghindar dari cambuknya yang akan mengenai tubuh nya. Feng Yuan melirik tempat yang terkena cambuk dan tertegun sejenak karena lingkungan yang terkena cambuk mulai terdistorsi dan retak yang terbukti seberapa kuat kekuatan yang ada dicambuk itu, lalu Feng Yuan semakin bersemangat karena berarti kekuatan Jiang Yu telah bertambah kuat dari sebelumnya.
Dan Jiang Yu yang disisi lain menghindari qi pedang dari pedang yang ditebas oleh Feng Yuan langsung terdengar suara ledakan tanah yang retak dan mulai terbentuk lubang sebesar sepuluh meter ditanah yang membuat jantungnya berdetak kencang, lalu dia berteriak dengan semangat.
"Lagi! Lagi! Feng Yuan ayo!"
Setelah itu dia berlari menuju Feng Yuan dengan kecepatan dan gerakan kaki yang aneh yang membuatnya berlari semakin cepat hingga tidak bisa terlihat oleh tingkat kekuatan yang masih dibawahnya.
"Guru Yu, gerakan apa yang dilakukan oleh Jiang Yu?" Guru Wang bertanya dengan bingung karena gerakan yang dilakukan Jiang Yu tidak terlihat seperti tahun lalu.
"Gerakan seribu bayangan, gerakan itu membuatnya bisa berlari sangat cepat seperti hantu dan sulit terdeteksi yang membuat lawannya mungkin akan kesulitan tapi kelemahannya adalah gerakan ini yang mengeluarkan kekuatan yang banyak dan harus bisa mengoperasikannya dengan lancar dan tepat jika tidak gerakan ini tidak akan bisa dipraktekkan. Untuk kekuatan yang lebih lemah darinya akan merasa sangat kesulitan tapi untuk kekuatan yang sedikit lebih baik darinya hanya merasa kesulitan untuk mendeteksi serangan lanjutan yang akan menyerangnya. Dan untuk Feng Yuan.... Aku tidak tahu."
Sambil menggelengkan kepalanya Guru Yu melihat Jiang Yu yang mulai menyerang Feng Yuan dengan keras dan cepat dengan serius lalu menganalisisnya setelah menganalisisnya dia mengeluarkan suara yang ragu untuk Feng Yuan karena dia jarangnya berpartisipasi dalam pertandingan hanya tahun lalu dia hampir saja memenangkan pertandingan tanpa binatang jiwa dengan Jiang Yu.
"Ya, jenius keluarga Feng sangat sulit untuk dihadapi karena serangannya juga sangat cepat, tajam, dan ganas berbeda dengan kepribadiannya yang lembut, ceria, dan hangatnya" Sebuah suara dingin yang terkejut terdengar ditelinga Guru Yu dan Guru Wang. Setelah mengatakan itu Shen JingYan menggelengkan kepalanya sambil tertawa kecil.
"Guru Shen!" Guru Yu dan Guru Wang terkejut karena Shen JingYan ini jarang melihat kelas pertandingan karena Feng Yuan jarang berpartisipasi dalam kelas pertarungan. Ya, Shen JingYan adalah paman kecil Feng Yuan jadi dia hanya datang saat keponakan kecilnya ikut berpartisipasi.
"Ya." Shen JingYan menemukan bangku untuk duduk dengan malas dan melihat pertandingan yang ada dilapangan dengan perhatian dimata hitamnya dan ekspresi serius diwajahnya yang tampan.
Guru Wang bertanya dengan bingung kepada Shen JingYan.
"Kenapa Guru Shen ada disini?"
"Aku mendengar dari siswa kelas tiga satu, A'Yuan akan bertanding dengan Jiang Yu. Aku ingin tahu apakah dia akan menang setelah dia mempunyai binatang jiwa. Dan aku penasaran seperti apa binatang jiwa yang membuatnya tetap mempertahankan telur yang dia rawat selama dua tahun dengan berbagai ramuan berharga." Shen JingYan menjawab dan tidak memalingkan wajahnya untuk sesaat dari lapangan. Tapi setelah melihat ular hitam dengan garis-garis emas dan pola abstrak ditubuhnya, dengan aura yang dingin dan suram dan mata merah membuatnya tercengang.
Guru Yu yang melihat Shen JingYan membeku disana membiarkannya merespon sejenak karena tadi dia juga merasa tercengang dengan binatang jiwa yang sangat kontras dengan kepribadian pemiliknya. Karena sangat jarang binatang jiwa atau praktisi yang akan memilih atau membuat kontrak dengan yang berkepribadian yang berbeda karena mereka akan selalu berselisih dengan alasan pemikiran yang tidak pernah sama.
Shen JingYan yang terbangun langsung menghancurkan citranya yang dingin dan menunjuk dengan jari gemetar kearah ular yang sedang bertarung dengan harimau putih dan dengan wajah pucat suara bergetar dia bertanya kepada Guru Yu yang ada disebelahnya.
"Itu... Ular itu... Dengan aura itu... Adalah Binatang Jiwa A'Yuan???"
Sudut mulut Guru Yu berkedut dan menjawab dengan tegas.
"Ya."
"Bagaimana bisa?! Dengan aura binatang jiwa itu dan aura A'Yuan bisa sangat serasi?!" Shen JingYan membelalakkan mata peachnya yang terbiasa menatap orang dengan dingin menjadi bulat dan membuat Shen JingYan terlihat sangat lucu dengan kontras sebelumnya.
Guru Wang yang ada disebelahnya juga menghela nafas dan berkomentar sambil menggelengkan kepalanya.
"Sungguh saat siswa Feng mengeluarkan binatang jiwanya aku merasa ketakutan dan terkejut karena aku tidak mengira orang seperti Feng Yuan akan mendapatkan binatang jiwa seperti ular dan ditambah auranya yang menakutkan disekelilingnya."
Shen JingYan yang mendengar itu hanya bisa terdiam dan menatap kembali kearah lapangan. Tapi dia tiba-tiba mendengar suara mendesis tajam disekelilingnya dan mengangkat alisnya bingung, setelah melihatnya dia juga menarik napas dingin.
-
-
-
-
[Sungguh mengejutan orang seperti Feng Yuan yang cerah dan hangat, dan memiliki aura yang selalu bisa membuat orang-orang disekitarnya aman akan memiliki Binatang Jiwa yang suram dan dingin yang akan menemaninya bertarung berdampingan. Yang membuatku sangat terkejut adalah betapa serasinya mereka dan dalamnya pengertian diam-diam yang mereka miliki meskipun ini pertama kalinya Feng Yuan dan Binatang Jiwanya berpartisipasi (dengan mata berbinar).] –– Jiang Yu.
[Bersambung....]