Nangong ZiXun yang melihat pangsit kecil itu mencium pipi YuanYuan-nya, merasa pikirannya tiba-tiba kosong dan mulai kehilangan kesadarannya, lalu keinginan tirani untuk menghancurkan menjadi lebih dan lebih kuat. Wajahnya pun menjadi pucat dan dingin dengan kecepatan telanjang dan napas yang dia keluarkan menjadi tertahankan dengan bau kematian dan kegilaan. Yang ada dipikiran Nangong ZiXun adalah ingatan yang terus berputar saat Yan Fei mencium pipi YuanYuan-nya.
Ah, bocah kecil itu...
Berani sekali, aku akan...membunuhmu dengan membagi tubuhmu menjadi delapan bagian, menguras kekuatanmu, mencambuk jiwamu, membagi kesadaranmu, dan membuang tubuhmu untuk diberi makan ikan.
YuanYuan hanya milikku, tidak ada yang bisa menyentuh dan memiliki pikiran untuknya. Itu milikku, semua tentang dirinya hanya milikku...
YuanYuan lihat aku oke? Aku ingin....
Nangong ZiXun yang kesadarannya masih kacau tidak melihat bahwa pola yang ada diekornya mulai bergerak tidak beraturan dan mulai memancarkan aura suram yang dingin mengelilingi ruangan dengan perlahan.
Yan Fei yang pertama bereaksi karena dia merasakan bahaya yang akan datang dan merasa pikiran, tubuh dan detak jantungnya berpacu cepat untuk melarikan diri, tapi dia bahkan tidak bisa menggerakkan ujung jarinya dan tetap terpaku ditempat mulai melebarkan matanya dengan ngeri saat sesuatu mengelilingi leher, tangan, kaki, dan tubuhnya, mulai menggerakkan matanya dengan liar untuk melihat Feng Yuan.
Apa yang terjadi pada orang 'itu'?! Kenapa aura yang ada padanya menjadi sangat aneh dan menakutkan!
Feng Yuan juga langsung bereaksi cepat lalu melihat ular kecilnya dengan ketakutan dan menekan reaksinya untuk berlari sejauh mungkin dari ular kecilnya saat ini, tapi dia tidak melakukannya karena dia merasa krisis yang akan datang jika dia berlari jadi dia mulai mendekati A'Xun-nya untuk membangunkannya karena ular kecilnya yang saat ini dalam keadaan yang salah.
"A'Xun! Bangun! Apa yang kamu lakukan?!" Feng Yuan mulai memeluk ular kecilnya ketakutan, tapi yang dia peluk seperti bongkahan es yang tidak pernah mencair membuatnya menggigil kedinginan.
Nangong ZiXun yang dalam keadaan kacau mulai tersadar dan melihat tubuh YuanYuan-nya bergetar sambil memeluk tubuhnya yang dingin langsung melepaskan diri dan menjauh dari Feng Yuan dan mulai merasakan ketakutan dan gelisah karena dia melihat ketakutan melintas dimata YuanYuan-nya.
"Yuan.... YuanYuan maafkan aku... Aku... aku hanya tidak nyaman saat kamu bersama orang lain... Aku hanya..." Tidak ingin seseorang menyentuh dan mendekatimu, karena kamu milikku. Nangong ZiXun tidak mengatakan ini karena dia tahu jika dia mengatakan ini Feng Yuan akan marah dan menjauh darinya jadi Nangong ZiXun menurunkan matanya dan bulu matanya bergetar karena gugup untuk menyembunyikan paronia dan keinginan mengendalikan yang kuat dimatanya.
Feng Yuan yang mendengar alasan itu hanya bisa melunakkan hatinya dan membuang ketakutan yang ada padanya dan menjawab dengan tersendat yang lembut.
"Tidak apa-apa A'Xun, tapi jangan lakukan itu lagi oke? Aku merasa ketakutan dan ingin melarikan diri sejauh mungkin darimu, tapi aku tidak tahu kenapa aku bereaksi seperti itu?." Feng Yuan mulai mengeluh dengan sedih dan bingung.
Nangong ZiXun yang masih gugup disana mulai melupakan kegugupannya dan memeluk Feng Yuan dengan erat dan menjawab dengan cepat.
"Tidak! Tidak, tidak, jangan tinggalkan aku oke? Aku...aku tidak akan melakukan ini lagi, jadi jangan lari ya?" Mata Nangong ZiXun mulai memancarkan kebingungan dan ketakutan karena jika Feng Yuan benar-benar melarikan diri dia tidak tahu apa yang akan dia lakukan pada YuanYuan-nya, bagaimana jika apa yang dia lakukan membuat YuanYuan membencinya, dia tidak akan pernah mengijinkan itu terjadi.
Feng Yuan hanya bisa memeluk kembali A'Xun-nya dan mengangguk dengan lembut. Melihat ini, Nangong ZiXun melirik Yan Fei yang masih bergetar ketakutan dan melepaskannya dengan enggan. Lalu menundukkan kepalanya dengan dahi bertumpu dibahu kekasihnya. Nangong ZiXun menurunkan kelopak matanya dengan lembut dan membuat bayangan kipas kecil dengan bulu matanya yang tebal untuk menutupi cahaya gelap yang melintas dimatanya.
Suasana seperti ini berlanjut hanya beberapa menit, lalu Feng Yuan memecahkan suasana ini dengan berkata kepada XiaoFei yang masih ada.
"XiaoFei, pilih kamar mana yang kamu inginkan lalu aku akan membereskannya dan membawamu untuk membeli baju untukmu oke?"
"Oke, oke Saudara Yuan." Yan Fei yang baru lolos dari bahaya menghela nafas panjang dan langsung berlari untuk mencari kamar yang cocok untuknya dan meninggalkan Feng Yuan dengan Nangong ZiXun.
Feng Yuan hanya bisa melepaskan Nangong ZiXun dan mengangkat tangannya untuk menggosok kepalanya dengan pelan dan berkata dengan lembut.
"A'Xun aku akan istirahat dulu, dan biarkan aku sendiri untuk sehari ini oke?"
"Hmm."
Nangong ZiXun merasakan hatinya mulai berkedut hanya bisa menjawab dengan lembut untuk menutupi keanehannya.
Setelah mendengar jawaban Nangong ZiXun, Feng Yuan melarikan diri untuk kembali ke kamarnya untuk mendapatkan rasa aman meskipun hanya sedikit.
Nangong ZiXun yang berdiri diam disana hanya bisa melihat YuanYuan-nya melarikan diri dengan mata gelap, dan mulai mematahkan tangannya untuk membuat kesadarannya tetap terjaga agar tidak menghancurkan barang-barang yang ada dirumah YuanYuan-nya.
-
-
-
-
[A'Xun, hari ini kamu membuatku takut untuk menghadapimu dan berbicara denganmu. Tapi saat aku memikirkannya dengan cermat dia merasakan ada yang salah dengan A'Xun-nya karena dia hanya melihatku dimatanya dan tidak pernah menganggap semua yang ada disekitarnya tidak ada, jadi aku harus membuatnya bisa merasakan dunia dengan matanya sendiri dan menemaninya daripada melihat dirinya sebagai pusat dunianya, meskipun itu membuatku sangat senang tapi dia tidak ingin A'Xun-nya terbelenggu untuk ini.] –– Feng Yuan.
[Bersambung....]