Chereads / Pria Besar, Kekasihmu Mengacau Lagi! (BL) / Chapter 7 - Bab. 6 "A'Xun, aku juga menyukaimu."

Chapter 7 - Bab. 6 "A'Xun, aku juga menyukaimu."

"Hmmm..."

Pemuda yang ada ditempat tidur mengerut keningnya dan membuat bulu matanya yang lebat bergetar karena akan terbangun oleh suara keras yang terdengar ditelinganya.

Nangong ZiXun yang membeku disana berjalan menuju pemuda itu dan meluruskan kembali alisnya yang mengerut dan bernyanyi kecil untuk menenangkan Feng Yuan yang akan terbangun dari tidurnya.

Melihat pangsit kecil disana terlihat seperti boneka dengan mata bulat cerah dengan warna hijau kini penuh dengan air mata, hidung tinggi kecil, bibir merah yang terkatup rapat karena ketakutan, lengan dan kaki kecilnya yang gemuk, dan tubuh bergetar dipojok dengan jujur dan tidak mengeluarkan suara karena takut lidah dan suaranya akan menghilang.

Wuhuhuuu... Bu tugas yang kamu kirim sangatlah sulit dilakukan. Iblis besar itu menjaganya dengan erat dan tidak membiarkan siapapun mendekat. Hidup kecil anakmu ini bahkan bisa menghilang! Pangsit kecil hanya bisa mengeluh dan menangis dalam hatinya.

"Hmph, pergi."

Nangong ZiXun hanya mendengus dan berkata dengan malas sambil memeluk YuanYuan-nya dengan erat dan menjerat tubuhnya dengan ekor yang melilitnya.

Pangsit kecil yang jujur pergi dengan tergesa-gesa karena takut iblis besar itu tidak akan menepati janjinya.

Huh! Aku pasti akan kembali membalas dendam! Belum terlambat bagi seorang pria untuk menunggu sepuluh tahun balas dendam, akan aku pastikan Dewa Dewa melihat wajah asli iblis itu, hmph!

Nangong ZiXun hanya melirik dan membuang mukanya, lalu menutup mata untuk tidur dengan YuanYuan dan menyempurnakan jiwa mereka berdua agar menjadi satu.

Pagi.

06.40

Kringg...

Sebuah tangan terulur menekan jam weker yang selalu  berdering.

Feng Yuan membuka matanya dengan linglung, lalu terduduk karena merasa ada sesuatu yang salah. Suhu tubuh yang dingin membangunkannya dari linglung singkat. Feng Yuan menyipikan matanya dan melihat siapa yang begitu berani selama dia tidur.

Tapi saat melihat ekor hitam dengan garis emas dan pola abstrak melilit pinggangnya, dia tertegun sejenak lalu melihat wajah ular kecilnya yang masih tertidur lelap. Pada akhirnya dia menyerah memarahinya, Feng Yuan melepaskan ekor yang melilit pinggangnya lalu berjalan ke kamar mandi untuk bersiap berangkat sekolah.

Feng Yuan yang telah masuk kekamar mandi tidak menyadari bahwa ular kecilnya yang masih tertidur sudah membuka matanya yang dingin menjadi mata yang lembut dan mengangkat sudut mulutnya yang menarik keatas.

Nangong ZiXun sebenarnya tahu Feng Yuan terbangun saat jam weker berdering, jadi ular yang licik dan menghitam itu berpura-pura masih tertidur untuk melihat seperti apa reaksi YuanYuan-nya saat melihat seseorang ada kamar pribadinya dan tidur diranjang yang sama.

Tapi melihat Feng Yuan yang sempat marah tiba-tiba menghentikan amarahnya dan berkompromi membuatnya sangat senang tapi disaat yang sama dia sangat, sangat, sangat cemburu. Memikirkan orang itu yang berlari dengan tergesa-gesa kemarin atau mungkin keluarga nya pernah tidur diranjang yang sama dengan YuanYuan-nya.

Sangat cemburu, sangat, sangat hingga aku ingin membunuh dan menyiksanya.

"Hachu.." Ji Ling yang berada dirumah Ji bersin dengan keras

"A'Ling apa kamu sakit sayang?" Ibu Ji menghentikan dari pekerjaannya bertanya dengan prihatin.

"Tidak ada Bu, mungkin seseorang memarahiku." Memikirkan seseorang yang menatapnya dengan muram membuat seluruh tubuhnya bergetar karena ketakutan.

Melihat putranya yang mencoba menyembunyikan sesuatu hanya bisa menghela napas.

"Baiklah. Jika sesuatu terjadi, yang salah adalah kamu, kamu harus berani meminta maaf, tapi jika orang lain yang melakukan sesuatu yang salah maka maafkanlah dia. Tapi jangan menjadi *perawan yang selalu bisa memaafkan mereka semua."

* Perawan mewakili orang yang sangat baik, yang selalu memaafkan dan menolong orang yang membutuhkan, tapi saat mereka yang telah ditolong membenci orang baik itu, orang baik itu hanya bisa memaafkannya atau orang yang memiliki empati yang sangat tinggi hingga dia dengan mudah merasa kasihan hingga harus menanggung beban penderitaan mereka dipundaknya.

"Ya, ya." Melihat putranya yang hanya menjawab asal-asalan hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Dan Nangong ZiXun yang tidak mengetahui bahwa tidak pernah ada orang lain yang bisa berbagi ranjang dengan Feng Yuan meskipun itu hanya adiknya.

Jadi orang yang tidak mengetahui semuanya hanya bisa berguling-guling kesal dan ledakan tirani muncul kembali.

Feng Yuan yang baru saja keluar dengan rapi dan bersih melihat ular kecilnya berguling-guling membuat sudut bibirnya berkedut.

"Ada apa?"

Nangong•Dewa Jurang Ular Pemakan Dunia•Zi•Menghitam•Cemburu•Xun mencerut bibirnya dan berkata dengan rasa bersalah dan asam yang langka.

"YuanYuan, apakah kamu pernah tidur dengan orang lain?"

Feng Yuan mengangkat alisnya, sebuah cahaya licik melintas dimatanya dan mulai menggoda ular kecilnya.

Apakah ini cemburu? Karena saat pembelajaran tentang binatang jiwa dia pernah mendengar bahwa telur yang baru menetas memiliki rasa wilayah dan kepemilikan yang kuat. Ini sangat lucu~

Jika Ji Ling ada disini dia pasti akan mengguncang bahu Feng Yuan dan mengatakan bahwa ini bukan karena rasa wilayah atau kepemilikan yang kuat dari telur yang baru saja menetas. Ini adalah rasa asam cemburu karena kekasihnya pernah bersama orang lain.

"Ya~ apakah ada?~" Dengan menarik suaranya. Dia mulai menggodnya.

Yang Feng Yuan tidak terduga adalah ekor hitam dengan garis-garis emas dan memiliki pola abstrak benar-benar meledak. Yang membuatnya tercengang, dan Nangong ZiXun tidak membiarkan Feng Yuan merespon dia menariknya hingga membuat tubuh Feng Yuan bergoyang dan jatuh ketubuh Nangong ZiXun.

Dan membiarkan Nangong ZiXun memeluknya dengan sangat erat dan menundukkan kepalanya dan bertanya dengan suara serak yang penuh asam.

"YuanYuan, Apakah oke?" Suaranya yang sedih itu seperti anjing yang ditinggal oleh pemiliknya, membuatnya merasa bersalah.

Feng Yuan menepuk punggung ular kecilnya biarkan dia melepaskannya dan menjawab dengan rasa bersalah tapi juga lucu.

"Hahahaha~ itu tentu saja tidak pernah terjadi. Kenapa? Apakah kamu cemburu?"

Nangong ZiXun membeku sejenak lalu menurunkan matanya yang penuh keinginan tirani dan menjawabnya dengan serak dan lembut.

"Ya..."

Feng Yuan yang sedang minum air tersedak karena jawabannya yang lurus.

"Uhuk...uhuk..uhuk.." Feng Yuan menepuk dadanya karena terkejut dan melihat ular kecilnya menundukkan kepalanya. Lalu menghela napas panjang karena dia merasa tertipu oleh wajahnya yang dingin tapi sifatnya seperti *anak beruang.

* Anak beruang artinya adalah anak yang sangat nakal dan cerewet yang penuh dengan permintaan jika tidak terpenuhi akan selalu membuat masalah.

Mata emas Feng Yuan berputar mencari solusi terbaik untuk menghadapinya. Lalu mata emasnya mulai bersinar.

Lalu Feng Yuan berjalan menuju pemuda manusia-ular itu dan mengangkat tangannya dikepala pemuda manusia-ular itu lalu mengangkatkan kepalanya, tapi saat melihat mata merah pemuda manusia-ular itu hanya penuh dengan dirinya sendiri yang membuatnya tercengang lalu dengan telinga merah dia mencium bibir pemuda manusia-ular itu yang sangat terkejut hingga pupil vertikalnya membesar menjadi bulat dalam sekejap, setelah memberikan kecupan singkat pada pemuda manusia-ular itu dan berkata dengan rasa bersalah, lalu dengan lemah dan malu.

"Maafkan aku telah membohongimu. Dan ..." Feng Yuan menggigit bibirnya dan mengambil nafas panjang, berkata dengan lemah dan malu.

"Maafkan aku yang baru menyadarinya QAQ, A'Xun, aku juga menyukaimu." Dengan suara bergetar karena malu, dia memikirkan reaksinya saat berhadapan dengan ular kecilnya dengan IQ dan EQ yang tinggi, dia bisa tahu dan memahami perasaannya untuk ular kecil itu.

Toleransi yang berlebihan, Memanjakannya tanpa syarat, Dan Menyanginya dengan sepenuh hati dan jiwanya. Itu karena dia sudah menyukai A'Xun.

Ini mungkin yang disebut merka dengan cinta pada pandangan pertama.

-

-

-

-

[Menyayanginya sepenuh hati, Memanjakannya tanpa syarat, Mentoleransi semua kesalahannya apapun yang terjadi, Melindunginya sekuat yang aku bisa, Menjadi tempat pulangnya saat dia mengembara tanpa tujuan, Menemaninya selamanya dengan perasaan yang tetap sama, Memenuhi semua keinginannya yang tidak masuk akal, dan.... Aku akan mencoba menjadi sinar cahaya untukmu dalam kegelapan yang menemanimu sepanjang waktu meski hanya kecil, itu bisa membuatnya tetap hangat.] – Feng Yuan.

[Bersambung....]