Feng Yuan yang baru saja membuka pintu kelas terdengar bel yang menandakan kelas akan dimulai.
Teman-teman sekelas menatapnya dengan heran karena selama ini Feng Yuan tidak pernah datang terlambat.
"Ada apa? Kenapa kamu datang terlambat?" Suara magnetis dan lembut terdengar ditelinga Feng Yuan yang baru saja berbaring dimeja.
Feng Yuan melirik teman satu mejanya yang menatapnya dengan penasaran. Lalu membuang mukanya dan menjawab dengan lemah.
"Tidak, hanya saja aku melupakan waktu saat itu." Setelah menjawab Qin Zhao, dia memikirkan ular kecilnya yang lucu dengan wajah merah.
Qin Zhao yang melihat telinganya merah meliriknya dengan dalam lalu membuang muka.
"Dewa pembelajaran bisa melupakan waktunya, ini sangat lucu." Dengan tertawa kecil Qin Zhao membalasnya dengan nada lelucon.
Feng Yuan hanya bisa tersenyum malu, lalu menghela nafas.
"Ya, aku tidak tahu aku akan bisa melupakan waktu." Feng Yuan menjawab dengan serius yang membuat Qin Zhao disisi lain tersedak setelah mendengar jawabannya.
Saat Qin Zhao ingin mengatakan sesuatu, dia harus berhenti berbicara dengan Feng Yuan, karena guru datang saat jam kelas dengan buku teori binatang jiwa. Dan Feng Yuan mendengarkan dengan serius karena binatang jiwanya berbeda dengan yang lain, jadi dia harus merawatnya lebih berhati-hati.
Setelah jam pelajaran selesai. Semua siswa mulai bubar dari kelas untuk kekafeteria. Lalu sebuah suara keras yang sedih membuat siswa yang masih ada dikelas menghentikan kegiatan yang mereka lakukan dan menatapnya dengan aneh.
Ji Ling berlari menuju Feng Yuan dan memeluknya dengan sedih.
"A'Yuan! Maafkan saudaramu ini yang telah meragukanmu dan menyakiti perasaanmu~"
Feng Yuan membeku ketika Ji Ling memeluk dan membuat suara sedih panjang yang membuat orang yang akan melihatnya pasti akan salah paham. Lalu Feng•Tidak berperasaan•Marah•Yuan memukul kepala seseorang yang membuat suara aegyo.
Dan Feng Yuan melihat Qin Zhao yang mebatapnya dengan aneh merasa malu.
"Teman sekelas Qin, aku akan pergi dulu." Setelah itu dia membawa Ji Ling yang masih berdiri diam kesakitan.
Ji Ling melihat temannya akan marah dengan cepat mengatakan sesuatu yang yang membuat langkah kaki Feng Yuan berhenti lalu berjalan kembali.
"A'Yuan aku benar-benar melihatnya datang kerumahmu kemarin dan membawa orang tuanya."
Langkah kaki Feng Yuan menjadi tidak stabil yang membuatnya hampir terjatuh jika Ji Ling tidak membantunya.
"A'Yuan jangan marah. Orang tuamu pasti akan meminta pendapatmu terlebih dahulu, karena paman dan bibi sangat mencintaimu."
"Aku tahu, tapi ibu dan ayahku membiarkan aku kembali kerumah tua hari ini pasti ada hubungannya dengan ini." Feng Yuan menundukkan kepalanya dan menjawab dengan marah."
Ji Ling melihatnya seperti ini melebarkan matanya dan menatap teman baiknya dengan tidak percaya.
"Apakah kamu menyukai seseorang?!" Ji Ling hampir membuat suara keras jika tidak diingatkan oleh Feng Yuan.
"Ya" Feng Yuan menjawabnya dengan murah hati.
Ji Ling memikirkan siapa yang disukai teman baiknya. Seseorang terlintas dimatanya. Lalu menjawab dengan suara bergetar.
"Kamu–– tidak akan menyukai orang itukan?!"
Melihat temannya hanya tersenyum tipis dengan mata lembut Ji Ling hanya merasakan matanya gelap karena temannya benar-benar menyukai manusia-ular itu yang baru saja menetas dan tidak diketahui asalnya.
Feng Yuan melihat tubuh temannya bergetar hebat menepuk pundaknya, dan bertanya dengan prihatin dan cemas.
"A'Ling, apakah kamu baik-baik saja?"
"Tidak, tidak apa-apa, aku hanya memikirkan kenapa kamu meninggalkan aku anjing lajang ini sendiri~"
Dengan tangan melambai Ji Ling membuat lelucon yang lucu untuk meringankan suasananya.
Feng Yuan yang melihat temannya benar-benar baik-baik saja melepaskannya. Lalu dia menekukkan matanya dan tersenyum cerah.
"Ya~ aku akan meninggalkanmu dan membuat dunia dua orang dengan cintaku."
"A'Yuan, kamu sangat kejam setelah kamu mempunyai pasangan. Ah~ hatiku sakit memikirkannya karena sebelumnya kamu tidak seperti ini~" Ji Ling menyentuh hatinya dengan wajah kesakitan lalu tertawa terbahak-bahak.
Feng Yuan yang melihatnya seperti ini ikut juga tertawa.
Saat mereka pergi Qin Zhao yang bersembunyi dibalik pohon melihat kembali kearah kepergian mereka. Dan menundukkan kepalanya yang membuat wajahnya yang tertutup bayangan tidak bisa melihat ekspresinya.
Lalu Qin Zhao mulai tersenyum aneh lalu tertawa terbahak-bahak dengan ekspresi yang terdistorsi.
-
-
-
-
[Ah~ matahari kecil sudah punya pemiliknya. Tapi aku sangat menyukai matahari kecil~. Karena baru saja memulai hubungan, haruskah aku menghancurkannya dulu lalu membuat matahari kecil menyukaiku?] –– Qin Zhao.
[Bersambung....]