Selepas berbincang dengan sanak yang bakal menjadi tetangga itu, Farid dan Gracia beranjak memasuki rumah gratis tersebut.
Kondisi pelataran rumah/halaman depan dan sekeliling kanan-kirinya banyak di tumbuhi rumput liar khas rumah yang tidak terawat nan lama tak di huni. Apalagi bagian dalamnya sangat kotor-berdebu tebal serta terdapat banyak sarang laba-laba di langit-langit rumah.
Begitu pasutri ini masuk, keduanya pun tercengang.
"Aeeh, apa pula ini! rumah apa kandang Babi sih!" Farid ngomel-ngomel sembari menendang kursi lapuk yang ada didalam sana.
"Kita kan bisa bereskan pelan-pelan bang." Gracia langsung menyeka debu pada kursi guna di peruntukkan menaruh si bayi.
"Aehh dasar babi orang kaya-raya itu, ngasih rumah gak layak huni macam ni!penghinaan kali!" Farid masih terus-menerus menggerutu seakan tidak tahu apa itu bersyukur!
"Udahlah bang gak usah bawel mulu! Mending kau bantu aku beberesin ini, sebentar lagi sudah petang loh bang ..."
Akhirnya mau tak mau meskipun Farid masih mengomel-ngomel dia tetap melakukannya dan berlanjut di kerjakan lagi pada pagi hari hingga menjadi layak untuk ditinggali.
____
Beberapa hari berselang Farid sudah mulai bekerja di rumah Pak Abisatya, sedangkan Gracia menyusul kesana juga hendak bekerja sebagai asisten rumah tangga.
"Apa kau sudah bisa kerja kak?" Tanya istrinya Abisatya bernama Mira sembari menggendong bayi miliknya sendiri.
"Iya, bisa bu" jawab Gracia sembari menundukkan kepala.
"Tap-tapi ..." Mira merasa heran saat melihat bayi milik Gracia benar-benar sama seperti usia bayi miliknya. Tapi kenapa Fisik Gracia tidak terlihat seperti ibu yang baru melahirkan seperti dirinya?
"Oh, yaudah kalau gitu" Akhirnya Mira tidak mau banyak tahu tentang itu dan mempersilahkan Gracia untuk mulai bekerja sesuai yang akan dia perintahkan.
Bebarapa jam kemudian, Mira mendekat pada bayi Gracia yang di taruh didekat kasur tak jauh dari letak Gracia berada (posisi Gracia sedang menyetrika pakaian)
"Anak kamu imut dan tampan sekali ya kak Grace" Mira sungguh kagum melihat fisik sempurna dari si bayi.
Gracia senyum-senyum mendapat pujian itu.
"Siapa nama jagoan kecilmu ini kak?" Lanjut Mira.
"Namanya Nathan Godhiba bu."
"Nathan? Wah ... namanya bagus sekali dan tampan sesuai wajah dia. Kamu sangat beruntung kak Grace" Puji Mira lagi.
"Hehe bisa saja ibu ini. Lalu Siapa nama anak ibu?" Tanya balik Gracia.
"Nama anak saya Vincent Abisatya kak Grace. Kelak mereka tumbuh besar bersama-sama dan sekolah bersama. Saya harap ... mereka bisa berteman baik dan bisa menjadi saudara" Mira berkata sembari menundukkan kepala nan tampak sedih pada ekspresi wajahnya kian membuat Gracia bertanya-tanya.
"Bu ... maaf kalau saya lancang, apakah ada masalah ya bu?"
"Ya kak Grace"
Mereka berdua lanjut berbincang tentang keluh kesah yang biasanya dirasakan oleh sesama wanita. Yakni, Mira berkata bahwa dia telah di vonis tidak akan bisa lagi memiliki keturunan lantaran ada suatu penyakit yang mengharuskan rahimnya di angkat. Alhasil, seumur hidup Mira hanya memiliki satu anak saja yang bernama Vincent Abisatya tersebut.
____
Tiga bulan kemudian ...
Selama tiga bulan berjalan sejak mereka pindah ke desa ini, ada sedikit perubahan dalam kehidupan sepasang suami istri ini, yang mana biasanya Farid mendapatkan uang hasil dari tindak kriminal, sekarang mendapatkan uang dari jalur yang baik, berupa upah dari keringatnya asli meski tentang tempramentalnya tetaplah sama, apalagi mengenai' bayi yang saat ini sudah masuk ke daftar Kartu keluarga, Farid tetap tidak menyukainya cenderung malah sangat membencinya.
Setiap kali Gracia berkata minta uang saat dia tidak punya uang untuk alasan membeli susu maupun membeli popok dan sebagainya, Farid samasekali tidak mau memberikan uang. Alhasil, Gracia berinisiatif sendiri dengan menabung sedikit demi sedikit untuk keperluan hidup si bayi.
Semua yang di jalani terasa lancar dan damai, mulai dari sudah tidak di bayang-bayangi oleh para debt collector yang mengancam hidup mereka, maupun tidak lagi pusing mengatur strategi untuk mencuri maupun mencopet. Keuangan pun lancar jaya hingga akhirnya Gracia juga berhasil hamil bakal anak kandungnya sendiri.
Semasih hamil, Gracia tidak bisa lagi ikut bekerja lantaran kehamilannya sangat-sangat menganggu aktifitasnya berupa sering muntah-muntah maupun badan lemas. Ia hanya di rumah saja merawat bayi malang yang sekarang menyandang nama sebagai Nathan Godhiba itu sambil menunggu anak kandungnya lahir ke dunia.
Setelah berjalan sembilan bulan ... Gracia berhasil melahirkan seorang bayi laki-laki melalui oprasi Caesar. Tentu saja setelah Gracia bersalin hutang Farid menumpuk untuk membiyayai persalinan itu, yang paling utama adalah hutang pada pak Abisatya karena selain beliau kaya raya, pak Abisatya terkenal tidak pelit.
___
Sejak Gracia memiliki bayi-nya sendiri dia sangat sibuk mengurus itu, lantaran bayi kandungnya sangat super rewel. Mulai pagi, siang, sore, hingga malam bayi itu sering nangis dan nangis benar-benar merepotkan!
Anak kandung Farid dan Gracia diberikan nama Juanda Godhiba. Juanda Godibha sifatnya Antonim dari Nathan bayi pungut yang Gracia temukan di sungai
Sejak pertama di temukan, Nathan sangat jarang menangis, jikapun menagis hanyalah saat sedang kelaparan sekali, jikapun badan meriang dia bukan rewel seperti bayi pada umumnya yang bisa rewel siang malam, melainkan diam. Hanya melalui feses yang encer sekaligus suhu badan terasa panas-lah baru bisa mengetahui kalau Nathan sedang sakit.
Ya, bayi Nathan sangat tidak membebani hidup Gracia dan Farid tetapi rasa kebencian Farid pada Nathan seperti sudah mendarah daging. Bahkan, sekarang ini Gracia sejak sibuk mengurus bayinya sendiri yang super rewel itu, dia menjadi sedikit acuh terhadap Nathan dan sering melampiaskan amarahnya akibat lelah mengurus Juanda Godhiba yang super rewel tersebut.
Bukan berarti Gracia tidak sayang lagi, melainkan menjadi acuh berupa kurang memperhatikan jam makan Nathan membuat Nathan sering kelaparan lalu menangis, dan saat Nathan menangis Gracia bukannya menenangkannya seperti saat dia menengangkan Juanda malahan Gracia membentak dan menjewernya sampai Nathan akhirnya diam dan membentuk karakter Nathan menjadi anak yang SUPER pendiam.