Chereads / Pusat Layanan Hantu / Chapter 11 - Bab 11 : Hantu Kecil

Chapter 11 - Bab 11 : Hantu Kecil

Setelah mengatasi perkelahian dua hantu itu, Tang Qian kembali duduk di kursinya dengan nyaman. Suasana yang tadinya riuh berubah menjadi sangat tenang dan tertib, Yu Ning sudah kembali ke meja kerjanya setelah berhasil memasang kepalanya sendiri dan Song Lin mengacungkan jempol memuji Tang Qian.

Tanpa terasa para hantu yang datang sudah habis, kini hanya menyisakan seorang hantu anak kecil dengan mata bulat jernih dan pipi besar yang membuatnya tampak menggemaskan. Mungkin jika tidak melihat wajah pucatnya, Tang Qian akan percaya bahwa hantu kecil ini adalah manusia biasa.

"Selamat datang di Pusat Layanan Hantu!" Tang Qian menyapanya, mendapatkan sapaan ramah seperti itu hantu kecil tersenyum senang. Bulu matanya lentik, ketika ia tersenyum maka matanya akan membentuk bulan sabit.

"Namaku Guo Caicai." Guo Caicai memperkenalkan diri dengan semangat.

"Cai-er¹, apa ada yang bisa kami bantu?"

"Uhm," Guo Caicai memainkan jari-jari gemuknya dengan sedikit cemas, ia menunduk dalam kemudian merogoh saku celana piyama dengan pola bintang. "Aku ingin membeli tiket ke dunia manusia." Guo Caicai mengeluarkan lima buah batu arwah dan meletakkannya di atas meja dengan hati-hati.

Tang Qian tampak terdiam selama beberapa saat, tiket ke dunia manusia seharga dua puluh batu arwah dan kekurangan Guo Caicai masih sangat banyak.

"Siapa yang ingin kau temui?" Tanya Tang Qian penasaran.

"Kakakku! Dia masih sangat bersedih setelah aku meninggal, aku ingin menghiburnya." Ucapnya polos, nada bicaranya setengah memohon. Tang Qian berpikir pasti rasanya cukup sulit bagi anak sekecil Guo Caicai yang masih membutuhkan keluarganya.

"Apa kau tinggal sendirian?" Tang Qian sempat melihat beberapa hantu yang membentuk keluarga, entah mereka menikah setelah menjadi hantu atau mereka memang sejak menjadi manusia memang sudah menikah.

Guo Caicai menggeleng dengan sedih. "Ayah ibu mungkin sudah ada di akhirat."

Jika Tang Qian masih bernafas, ia pasti menghela nafasnya sekarang. Tang Qian memang memiliki rasa belas kasih yang sangat tinggi untuk orang lain, ia tidak tega melihat seseorang berada dalam kesulitan.

"Cai-er, sejujurnya uangmu masih sangat kurang untuk pergi ke dunia manusia. Bagaimana jika melihat kakakmu melalui bioskop saja?" Tang Qian menawarkan opsi lain.

Guo Caicai menggeleng dengan gigih, anak ini benar-benar memiliki kemauan yang sangat keras. "Aku ingin melihat Jiejie²! Aku merasa dia tidak baik-baik saja."

Tang Qian melihat sekeliling, Yu Ning dan Song Lin sudah pergi terlebih dahulu jadi tidak ada yang bisa membantunya kali ini.

Melihat Tang Qian tampak tidak bisa melakukan apa-apa, Guo Caicai seperti mengerti. "Tuan Petugas, kau tidak bisa membantuku?"

"Bukan! Bukan begitu, hanya saja…" sejak dulu kelemahan Tang Qian adalah wanita tua dan anak-anak! Ia tidak bisa mematahkan harapan anak ini begitu saja.

Apa Tang Qian bisa menggunakan batu arwah pribadinya untuk membantu anak ini? Toh batu arwah miliknya sangat banyak dan Tang Qian tidak yakin bagaimana harus menggunakannya.

"Tidak apa-apa, berapa harga tiket ke dunia manusia?"

"20 batu arwah."

Guo Caicai mengangguk paham. "Aku akan mengumpulkan uang untuk membeli tiket." Ucapnya dengan sangat optimis.

Tang Qian tidak bisa menjelaskan bagaimana perasaannya, anak ini keras kepala tetapi ia juga mau berusaha keras untuk mendapatkan apa yang ia mau. Tang Qian agak malu dengan ingin memberikan uangnya secara cuma-cuma, anak ini pasti akan tersinggung jika dia melakukannya.

"Baiklah! Aku akan menunggu!"

Guo Caicai melambaikan tangan pada Tang Qian dan melayang keluar dari Pusat Layanan Hantu, kini keadaan sudah sangat sepi. Tang Qian menumpuk beberapa dokumen yang belum sempat dibawa oleh Wei Qinqi, Tang Qian harus menyerahkan sendiri pada Luo Yuzhou.

Menaiki anak tangga, ruangan Luo Yuzhou ada di lantai paling atas. Sepanjang perjalanan Tang Qian bersenandung lagu terkenal baru-baru ini, setiap lantai memiliki kaca besar hingga Tang Qian bisa melihat ke luar. Pemandangan utama adalah kekacauan Ibukota Hantu, semakin tinggi ia naik Tang Qian melihat banyak lentera yang melayang di langit malam.

Tang Qian mencapai depan pintu ruangan Luo Yuzhou, ia mendengus geli melihat pengumuman yang khusus ditempel agar Wei Qinqi tidak mengacau.

Saat melihat video Pusat Layanan Hantu saat itu Tang Qian hanya berpikir semuanya kacau, tetapi setelah dipikirkan ulang mereka hanya unik saja.

Wei Qinqi yang jahil dan sangat bersemangat, Song Lin yang polos, sementara Yu Ning pemarah dan kesulitan mengungkapkan isi hatinya sendiri. Lalu, Luo Yuzhou yang terkesan kejam dan misterius.

Mereka berasal dari era yang berbeda, Tang Qian takut ia tidak bisa beradaptasi namun ternyata semua tidak seburuk yang ia kira.

.

.

Luo Yuzhou bermimpi, ia berdiri di tengah-tengah kobaran api yang begitu panas. Bendera-bendera dengan simbol tertentu terbakar, asap hitam mengepul membuat paru-paru menyempit, mayat bergelimpangan, bangunan-bangunan yang hancur dan malam gelap dengan angin berhembus kencang serta awan tebal yang siap melepaskan miliaran titik air.

Langkah kaki yang terkesan berat menyapa indera pendengarannya, dari balik kepulan asap muncul seorang pria. Ia tampak begitu bijaksana dan tidak tersentuh. Jubah hitam dengan sulaman Xiezhi sedikit robek dan kotor oleh darah.

Keduanya berdiri berhadapan, meski dekat namun rasanya ada jurang yang begitu lebar memisahkan mereka. Pria itu berdiri tegak di hadapannya, ketika angin berhembus jubah indahnya bergerak menciptakan riak cantik di tengah kekacauan.

"Luo Yuzhou." Suaranya lirih, bibir tipisnya terkatup rapat tidak lama kemudian.

"Kau memanggil namaku, heh, Shixiong?" Tanya Luo Yuzhou dengan nada meremehkan, tatapan matanya menjadi liar tak terkendali. Dalam kata-katanya terkandung kejahatan yang tidak terkira.

"Kau membunuh Shijie."

Di dalam genggaman tangan pria itu terdapat kantung wewangian yang sangat akrab bagi Luo Yuzhou.

"Kau membunuh Shijie." Ucap pria itu lagi, nadanya lebih berat dan penuh kesedihan.

Luo Yuzhou hanya bisa diam, ia merasa shock dan tidak tahu harus bagaimana.

"Shijie?" Gumamnya.

"Kau membunuh Shijie!!!" Teriak pria itu, Luo Yuzhou membelalakkan matanya melihat air mata darah mengalir dari mata cantik itu. Tubuhnya sama sekali tidak bisa digerakkan, lidahnya terasa kaku.

"Luo Yuzhou!!!!"

Luo Yuzhou membuka matanya, hal pertama yang dilihatnya adalah wajah halus seorang pria yang begitu akrab dengannya. Raut wajahnya panik, ia berusaha untuk membangunkan Luo Yuzhou.

Tang Qian memasuki ruangan Luo Yuzhou karena tidak ada respon dari pria itu, hal pertama yang Tang Qian lihat adalah Luo Yuzhou berbaring di atas sofa. Matanya terpejam erat dan tidak ubahnya seperti manusia yang sedang tertidur. Tang Qian tahu bahwa hantu bisa makan, tetapi mereka tidak akan bisa tidur atau merasa lelah jadi ini aneh menurutnya.

Saat melihat Luo Yuzhou mengerutkan dahi dan terlihat gelisah, Tang Qian tahu ada yang tidak beres ia mencoba membangunkan Luo Yuzhou tetapi sebagai hasilnya Luo Yuzhou semakin gelisah.

Setelah Luo Yuzhou sadar Tang Qian baru bisa merasa lega.

"Kau bermimpi buruk?"