Luo Yuzhou memandangi tiga hantu yang sudah tidak berdaya lagi, beberapa atap yang hilang, dan seorang hantu kecil yang kesakitan.
Tang Qian berlari mendekati Guo Caicai, ia memeriksa kondisi hantu kecil itu.
"Cai-er, kau baik-baik saja?" Tanya Tang Qian. Meski tubuhnya terasa sakit seluruhnya, Guo Caicai tampaknya pandai menahan rasa sakitnya sendiri.
"Aku baik-baik saja, bagaimana dengan Tuan Petugas?"
"Aku juga baik-baik saja."
Tang Qian mencoba membantu Guo Caicai untuk bangkit.
"Hei! Siapa kau?!" Mandor hantu selain kejam juga merupakan pria berpikiran sempit, meskipun ia sudah lama tinggal di alam hantu tetapi dirinya tidak pernah mencoba mencari tahu Raja Hantu.
Jadi ketika melihat Luo Yuzhou ia hanya berpikir bahwa Luo Yuzhou hanyalah hantu kaya yang ingin ikut campur, mandor itu masih menderita rasa malu atas kekalahan ini.
"Dia sudah gila." Lu Shi menggeleng prihatin setengah ketakutan. "Orang bodoh juga ada batasnya."
Luo Yuzhou tidak menanggapi itu, hal ini jelas membuat mandor semakin marah dan tidak terima. Ia sudah cukup dipermalukan, ia tidak ingin permalukan untuk kesekian kalinya.
Hantu kekar yang tadinya babak belur tidak berdaya kini perlahan mulai bangun.
"Kalian sudah bangun?! Cepat lawan dia lagi! Kalian benar-benar tidak berguna!" Mandor kemudian menatap Luo Yuzhou dengan terganggu. "Lalu hajar dia juga! Wajahnya membuatku kesal!"
Mungkin para hantu jika masih bernafas akan menahan nafas mereka sekarang juga.
"Kau ingin menghajarku?" Tanya Luo Yuzhou dengan nada meremehkan. "Kau tidak tahu siapa aku?"
Mandor semakin marah, ia tidak suka dengan gaya hantu ini yang menurutnya sangat sok!
"Memang kau siapa hah? Untuk apa aku takut padamu?"
Luo Yuzhou tidak terprovokasi. Ketika hantu berbadan kekar mendekat, mulutnya terbuka dan mengatakan sesuatu.
"Berlutut."
Intonasi yang datar dan mengerikan. Tiba-tiba saja semua hantu yang ada disana berlutut begitu saja.
"A-apa yang terjadi?!"
"Kenapa aku berlutut!"
"Sial aku tidak bisa berdiri!"
Tiga hantu itu bertanya-tanya, sementara hantu lain yang berlutut hanya bisa gemetar ketakutan.
Bola Mata Luo Yuzhou berubah menjadi merah darah, didalam kegelapan itu begitu mencolok. Seperti mata binatang buas yang siap mencabik mangsanya hingga menjadi potongan daging tidak berguna.
Tang Qian terbelalak, ia jadi teringat pada saat Luo Yuzhou memaksanya meminum darahnya. Itu memang mengerikan tetapi ini jauh lebih menyeramkan, Tang Qian bahkan tidak bisa menggerakkan jarinya sedikitpun.
Kekuatan ini, apakah ini adalah kekuatan sejati Raja Hantu?
"Kau ingin memukulku?" Tanya Luo Yuzhou. "Apa kau lupa siapa aku? Apa kau tidak tahu?" Tanya Luo Yuzhou ulang.
Luo Yuzhou berjalan mendekati Mandor yang kini ketakutan. Ia tidak bisa mengelak, hanya bisa menangis ketakutan diam-diam.
Ujung sepatu menyentuh dagu gemuk Mandor itu, secara paksa Luo Yuzhou menyuruhnya untuk mendongak.
"Aku adalah tuanmu."
Bisiknya dengan suara lirih, tetapi penuh dengan penekanan. Mandor itu sudah ketakutan hingga hampir mati dua kali! Ia pernah dengar soal Raja Hantu, dia yang menguasai Ibukota bahkan seluruh alam hantu. Dia membunuh musuh hanya lewat tatapannya. Kekuatan tanpa batas, kemuliaan, dan kekejaman adalah kata-kata yang bisa mendeskripsikan tentang Raja Hantu.
Awalnya ia tidak peduli karena berpikir bahwa dirinya tidak akan pernah bertemu Raja Hantu, tetapi sekarang ia sudah mengambil langkah yang salah! Ia sudah menghina dan memprovokasi Raja Hantu! Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padanya.
Kesombongan yang ia tunjukkan sebelumnya kini sirna, terhempas entah kemana. Yang ia rasakan saat ini hanyalah rasa takut, rasa takut yang begitu besar.
Ia seperti masuk kedalam danau yang ia pikir dangkal, tapi ternyata sangat dalam dan bisa membunuh mereka kapan saja.
"T-tuan! Ampuni kami! Kami tidak tahu jika itu adalah Tuan!" Mandor itu memohon ampun.
"Lalu, jika itu bukan aku kau akan menindasnya lebih buruk?" Tanya Luo Yuzhou dengan nada mengejek. "Menindas orang lemah hanya karena kau merasa lebih kuat darinya, kau benar-benar menjijikkan." Desis Luo Yuzhou.
"Saya tidak akan melakukan itu lagi Tuan!"
"Aku sedang tidak ingin berbuat baik." Mandor dan tiga hantu berbadan kekar itu mulai menangis keras, sayangnya mereka tidak bisa bergerak. Jika bisa mereka pasti sudah memeluk kaki Luo Yuzhou memohon ampunan.
"Kejahatanmu sudah terlalu banyak." Luo Yuzhou menginjak kepala Mandor yang hanya tersisa setengah itu. Kemungkinan besar dia mati karena kecelakaan di tempat kerja. "Menggelapkan gaji bawahanmu, korupsi dana pembangunan, melakukan penindasan, dan menjadikan kekerasan untuk mengendalikan bawahanmu. Wah, kau benar-benar bertekad menjadi seorang kriminal?"
"T-tidak! Aku tidak berani! Ampuni aku! Aku akan bertobat!"
Luo Yuzhou tidak bergeming, ia mengangkat tangannya dan cairan darah melayang, berputar di atasnya. Angin berhembus dengan sangat kencang, jauh lebih kencang dari milik Tang Qian hingga hantu yang berlutut harus mencengkram lantai atau tanah agar tidak terbang.
Rambut hitam panjang Luo Yuzhou berkibar liar tertiup angin senada dengan jubahnya, sinar matanya semakin merah, bibirnya terkatup rapat.
"Tidak ada tempat bagi orang seperti kalian." Desis Luo Yuzhou, badan empat hantu itu terpelintir dengan cara yang sangat kejam dan mengerikan. Mereka berteriak kesakitan dan menangis.
Darah di tangan Luo Yuzhou pecah, kemudian terbang dengan kecepatan penuh memasuki tubuh empat hantu itu.
"Arghhh!"
Rasanya tetesan darah itu bagaikan pisau yang mengiris daging dan pembuluh darah mereka dari dalam, mengirisnya tanpa ampun. Mereka kejang di atas tanah, Luo Yuzhou tidak menghentikan penyiksaannya itu.
Sebaliknya ia justru tersenyum dengan mengerikan, Tang Qian melihat itu dan tertegun karena merasa akrab dengan senyum yang Luo Yuzhou pasang. Senyum penuh kegilaan tanpa belas kasihan.
'Luo Yuzhou! Kau mempelajari kultivasi iblis?!'
'Lakukan saja, lakukan apa saja untuk menghentikanku. Aku tidak akan berhenti, Shixiong.'
'Kuktivasi ini akan merusakmu! Itu akan menyebabkan kau mengalami penyimpangan Qi!'
'Jika aku tidak melakukan ini, aku hanya akan menjadi sampah. Kau pikir semua ini salah siapa?'
Ingatan itu tiba-tiba melintas membuat kepala Tang Qian semakin terasa sakit. Ingatan bagaikan pecahan kaca yang sangat abstrak, terlalu acak untuk Tang Qian terjemahkan. Kenapa Luo Yuzhou muncul dalam ingatannya, apakah ini adalah bagian ingatan kehidupan lampaunya yang terkubur? Lalu apakah ia berhubungan dengan Luo Yuzhou di masa lalu? Bagaimana bisa? Luo Yuzhou menyangkal hal itu dengan tegas.
Langit malam Ibukota Hantu mulai terbelah, cahaya kemerahan menyelinap dari balik celah itu. Suara teriakan mengerikan, permohonan pengampunan, dan tangisan bercampur menjadi satu.
Ketika celah itu semakin lebar, tampak beberapa orang sedang disiksa dengan kejam, tubuh mereka tenggelam dalam danau lava, dan kobaran api mengelilingi mereka tanpa memberi celah untuk kabur.
Itu adalah Neraka!
Luo Yuzhou membuka celah neraka, ia menggerakkan tangannya dan mengirimkan empat hantu itu memasuki celah Neraka. Lantas dengan mudahnya Luo Yuzhou menutup celah itu lagi.
Langit kembali menjadi gelap, angin berhenti berhembus, puluhan hantu terbebas dari pengaruh Luo Yuzhou dan meringis ketakutan.
Luo Yuzhou menatap Tang Qian yang juga menatapnya penuh tanda tanya.