Malik,Arin,Dea dan Dito sudah duduk bersama di saung,mereka beristirahat sambil mengisi perut mereka,
"Sayang,kamu mengenal Kevin?" Tanya Malik pada Arin,
"Eum,iyah mas dia teman SMA ku dulu" Ucap Arin,
"Oh,bagaimana orangnya?" Tanya Malik,
"Eum,aku kurang paham tentang dia mas,karena aku tidak dekat dengan laki-laki" Ucap Arin,
"Oh jadi kamu ini menutup diri?" Tanya Malik pada Arin,
"Bukan menutup diri sih mas,lebih tepatnya aku sadar diri,aku fokus untuk belajar karena almarhumah ibu dulu mencari uang untuk biaya aku sekolah sangat sulit,itu sebabnya aku selalu fokus pada belajar dan menjauhi laki-laki" Ucap Arin pada Malik,
"Aku kagum padamu" Ucap Malik,
"Biasa saja mas" Jawab Arin
"Orang tuaku berada,bisa dibilang memang semua anak mamah dan papah itu cerdas,tapi karena tekanan membuat aku berontak,aku selalu ditekan untuk ini dan itu aku sekolah pun karena terpaksa bukan keinginanku" Ucap Malik,
"Memangnya kamu ingin bersekolah dimana?" Tanya Arin,
"Aku ingin sekali ikut jurusan otomotif saat itu,karena aku senang memodifikasi kendaraan baik itu motor atau pun mobil,tapi orang tuaku melarang karena alasan itu tidak berbobot" Ucap Malik dengan senyum miring,
Tak lama saat Malik dan Arin sedang mengobrol datanglah Angel dan juga Kevin,
"Kak,kalian makan enggak ngajak aku" Ucap Angel
"Kan lagi berduaan mana ada rasa lapar" Ucap Malik menyindir,
"Ini makan Angel" Arin memberikan makanan yang sudah Arin pesankan untuk Angel,
"Terimakasih kak" Ucap Angel,
"Oh iya,sorry Vin gue lupa pesen buat lo,lo pesen sendiri aja" Ucap Malik pada Kevin,
"Iya kak santai,belum lapar juga" Ucap Kevin pada Malik,
Tanpa Arin sadari dari tadi Kevin mencuri pandang padanya,dan memperhatikan wajahnya,
#FLASHBACK ON
Bel pulang sudah berbunyi Arin pun bergegas meninggalkan kelas,karena dia sudah ada janji dengan bosnya,Arin gadis yang bekerja walaupun masih dalam keadaan bersekolah.
Arin bekerja setiap pulang sekolah sampai sore hari,dia bekerja di laundry milik orang tua Kevin,teman sekolahnya,
"Arin tunggu aku" Ucap seseorang memanggil Arin,Arin pun membalikkan badannya untuk mengetahui siapa yang sudah memanggilnya,
"Kevin" Ucap Arin,
"Bareng yuk" Ajak Kevin pada Arin,
"Enggak usah Vin aku sendiri saja" Ucap Arin
"Tidak apa-apa Arin" Ucap Kevin memaksa,akhirnya Arin pun mau ikut dengannya,
Mobil dilajukan Kevin dengan santai sampai ditengah jalan Kevin memarkirkan mobilnya,
"Vin,kenapa berhenti disini?" Tanya Arin,
"Arin,aku ingin berbicara sesuatu denganmu" Ucap Kevin
"Bicara apa Kevin,aku sudah telat" Ucap Arin
"Arin,aku menyukaimu,aku menyukaimu semenjak pertama kali melihatmu,kamu wanita hebat" Ucap Kevin menggenggam tangan Arin,
Arin pun terbengong mendengar penuturan Kevin,sebenarnya dia sendiri pun memiliki perasaan pada Kevin tapi dia sadar akan dirinya,bagaikan langit dengan bumi dia dan Kevin sangat berbeda jauh dan bertolak belakang,
"Maaf Vin,aku enggak bisa" Ucap Arin pada Kevin
"Kenapa Arin?" Tanya Kevin,
"Aku dan kamu itu sangat berbeda bagaikan langit dan bumi,tak akan pernah bisa bersatu" Ucap Arin menahan air matanya agar tidak menetes,
"Arin,aku tidak peduli dengan kehidupanmu,aku hanya tau kalau aku menyayangimu sangat menyayangimu" Ucap Kevin,
"Maaf Kevin,aku tidak bisa tolong jangan paksa aku" Ucap Arin pada Kevin,
"Arin,tatap mataku dan katakan jika kau tak mencintaiku" Ucap Kevin menarik wajah Arin agar menatap wajahnya,
"Kevin jangan paksa aku!!!!!Jika kamu terus memaksaku lebih baik aku turun!!!" Ancam Arin pada Kevin,
"Baiklah,maafkan aku" Ucap Kevin dan kembali melajukan mobilnya,
~~~~~~~
Sementara itu dirumah Kevin sudah ada Sintia,wanita yang selalu tergila-gila dengan Kevin,dan mengaggap Kevin adalah kekasihnya dengan dukungan dari Rima ibu Kevin Sintia pun semakin merasa kalau dia adalah kekasih Kevin,
"Tante" Panggil Sintia yang datang dengan wajah pura-pura sedih,
"Ada apa sayang?Kenapa kamu datang sendiri dimana Kevin?" Tanya Rima pada Sintia,
"Kevin pulang bersama gadis kucel itu" Ucap Sintia dengan manja,
"Gadis kucel?Siapa?" Tanya Rima,
"Si Arin tante siapa lagi" Ucap Sintia
"Arin yang bekerja di laundry tante?" Tanya Rima
"Iya tante,tante pokonya harus membuat mereka jauh" Ucap Sintia pada Rima,
"Pantas saja Arin sampai jam segini belum datang,kemana mereka rupanya?" Tanya Rima dengan memeluk Sintia,
Tak lama mobil Kevin pun tiba,terlihat Arin yang turun daru mobil dan itu membuat Rima ibunda Kevin merasa sangat kesal.
"Kevin" Teriak Rima saat Kevin sudah sampai di depan toko laundry,
"Mamah" Ucap Kevin,
"Sini kamu" Rima menarik kasar tangan Arin,
"Aw sakit bu" Ucap Arin yang kesakitan,
"Mamah apa-apaan sih,kenapa mamah menarik tangan Arin dengan kasar?" Tanya Kevin pada Rima,
"Oh jadi kamu sekarang berani membela wanita ini?Bahkan kamu sudah berani melawan mamah?" Tanya Rima dengan emosi,
"Bukan begitu mah,tapi apa salah Arin sampai mamah bersikap seperti itu padanya?" Tanya Kevin,
"Dari mana kamu?Jam segini baru datang" Tanya Rima pada Arin,
"A...Aku" Arin bingung harus menjawab apa jika bu Rima tau kalau Kevin mengajak dia mengobrol pasti dia akan semakin disiksa,
"Mah,tadi Kevin sengaja ngajak dia ngobrol sebentar" Ucap Kevin,
"Kevin,kenapa kamu meninggalkan Sintia?" Tanya Rima pada Kevin,
"Sintia kan bisa pulang sendiri" Ucap Kevin menatap Sintia malas,
"Tante" Sintia kembali bergelayut manja pada Rima,
"Kevin!!!!!" Teriak Rima pada Kevin,
"Apalagi mah?Mamah membela dia kan?Yang anak mamah itu aku atau dia?Mah hubungan kita sudah tak bisa dipaksakan,dia mengkhianati Kevin mah,apa mamah lupa?" Tanya Kevin pada Rima,
"Tapi aku sudah minta maaf sayang,aku pun sudah memperbaiki semuanya" Ucap Rima menggenggam tangan Kevin,
"Kevin sudahlah yang sudah berlalu biarkan berlalu,kamu buka lembaran baru" Ucap Rima pada anak semata wayangnya itu,
"Aku akan membuka lembaran baru mah,tapi dengan wanita yang aku cintai tapi bukan dia" Ucap Kevin menunjuk wajah Sintia
"Kevin,jaga bicaramu!!!!!Wanita seperti apa yang kamu cintai?Wanita seperti dia" Tunjuk Rima pada Arin,
"Wanita yang tidak ada babat,bibit dan bobotnya" Ucap Rima lagi,
"Mah berhenti melihat seseorang dari status" Ucap Kevin,
"Heh kamu" Panggil Rima pada Arin,Arin pun tak berani memandang wajah Rima,dia hanya menundukkan wajahnya,
"Jangan bermimpi kamu bisa menjadi menantu saya,mulai sekarang kamu saya pecat!!!!" Ucap Rima pada Arin,
"Bu,saya mohon jangan pecat saya" Ucap Arin memohon,
"Mah,mamah apa-apaan sih,Arin tidak bersalah" Ucap Kevin,
"Pergi kamu!!!!" Teriak Rima mengusir Arin.
Sejak kejadian itu Arin semakin sadar diri dan dia pun semakin menghindari Kevin,sakit memang jika harus menghindari laki-laki yang dicintai tapi walau bagaimana pun Arin tetap mempertahankan harga dirinya.
#FLASHBACK OFF
"Kevin?" Panggilan Angel membuat lamunan Kevin menghilang,
"Iya Angel" Jawab Kevin,
"Kenapa kamu melamun?" Tanya Angel,
"Tidak,aku hanya pusing memikirkan pekerjaan yang numpuk" Kilah Kevin,
"Iya sudah,aku dan keluargaku akan pulang,oh iyah kak Malik menunggu kedatangan kamu dirumah" Ucap Angel dengan senyumnya,
"Iya Angel,aku akan sempatkan untuk mengunjungimu" Ucap Kevin,
Setelah berbincang Angel pun berpamitan dengan Kevin,Kevin melihat mereka pergi meninggalkannya namun pandangannya fokus pada wanita yang selama ini selalu dihatinya dan tidak pernah ia lupakan.
"Semoga kamu bahagia Arin,aku akan ikut bahagia untukmu,maafkan semua kesalahan mamahku dulu" Ucap Kevin menatap punggung Arin yang semakin menjauh.