Chapter 23 - Rindu

Satu minggu telah berlalu,Malik belum juga menemukan dimana Arin,dia sudah mengerahkan seluruh anak buahnya namun belum ada hasil sama sekali,Malik yang sudah tidak fokus akan pekerjaannya dia hanya mengurung diri di kamar dan meratapi kepergian Arin,

Tok...Tok...Tok...Suara pintu kamar diketuk,namun Malik tetap pada pandangannya menatap kosong jendela kamarnya,

"Kak" Panggil Angel yang tiba-tiba masuk,

"Untuk apa kamu kemari?" Tanya Malik,

"Kak,kakak belum makan dari seminggu yang lalu,aku takut kakak sakit,badan kakak pun sudah kurus dan tak terurus seperti ini" Ucap Angel,

"Peduli apa kamu pada kondisiku?Bukankah ini yang kamu inginkan?" Tanya Malik,

"Kak,kenapa sekarang kamu seolah menyalahkan aku?Bukankah wanita itu pergi sesuai kemauannya sendiri?" Tanya Angel,

"Jika bukan karena dia ingin mengalah dan tak ingin hubungan persaudaraan kita hancur dia tak akan pergi sudah pasti dia mempertahankan egonya untuk tetap bersamaku!!!!" Teriak Malik,

"Kak,ada apa denganmu?Rupanya sekarang matamu telah tertutup olehnya" Ucap Angel,

"Pergi!!!!!Pergi kamu sebelum aku memberi pelajaran padamu" Ucap Malik,

Karena rasa takut yang Angel rasakan,Angel pun memutuskan untuk meninggalkan Malik,saat keluar dari kamar Malik,Angel menangis dan berlari menuju kamarnya.

~~~~~~~~~~~

Berita perginya Arin dari rumah sampai ditelinga Vita mantan kekasih Malik,dia pun mencoba untuk kembali merayu Malik,Vita mendatangi rumah Malik.

"Tok...Tok...Tok...Permisi" Ucap Vita dari luar,namun tak ada jawaban dan kebetulan pintu depan terbuka akhirnya Vita memutuskan untuk masuk dan berjalan menuju kamar Malik,

"Malik" Panggil Vita saat membuka pintu kamar Malik,

"Kau!!!!Beraninya kamu datang rumah aku!!!!!" Teriak Malik yang emosi melihat Vita sudah berada di kamarnya,namun bukannya takut Vita justru tersenyum bahagia melihat Malik emosi,

"Tenang sayang,kau tak perlu emosi seperti itu" Ucap Vita dan duduk disamping Malik,

"Mau apalagi kamu?" Tanya Malik,

"Aku ingin mengulang kisah kita dari awal" Ucap Vita percaya diri,

"Kamu fikir aku akan menerimamu?" Tanya Malik dengan tersenyum miring,

"Hahaha,sudah pasti karena apa?Karena istri tersayang kamu itu sudah meninggalkan kamu karena ribut dengan adik kesayanganmu Angel" Ucap Vita,

"Pergi kamu dari sini!!!" Usir Malik,

"Kamu ngusir aku?" Tanya Vita dengan tersenyum miring,

"Iya,dan sekarang pergi dari rumahku!!!!!" Teriak Malik,

"Okeh,tak perlu kau berteriak,tapi asal kamu tau istrimu tak akan pernah kembali padamu!!!" Ucap Vita kemudian meninggalkan Malik.

Setelah kepergian Vita Malik mencerna semua ucapan Vita,kabar kepergian Arin pasti sudah menjadi perbincangan nomor satu saat ini,karena kesalahan sekecil apapun yang dilakukan Abraham grup pasti akan dengan cepat tersebar luas,namun dia tak peduli akan itu yang sia inginkan hanya kepulangan istrinya.

"Hah!!!!!!!" Malik berteriak dan mengusap kasar rambutnya,kini Malik sudah bukan lagi seorang CEO yang tampan dan mempesona karena keadaannya yang sudah tak terawat,wajah yang ditumbuhi jenggot dan kumis,rambut yang panjang dan tak terawat,bahkan tak ada seorang pun yang berani mengganggunya,semua telah berubah saat kepergian Arin.

"Sayang,aku merindukanmu" Ucap Malik lirih.

~~~~~~~~~~

Sementara itu Arin sudah menjalani kehidupannya di desa terpencil,dia sering sekali merasakan rindu pada Malik dan keluarganya,tapi dia tak ingin menjadi beban untuk mereka,bagaimana pun dia harus kuat melewati semuanya,

"Selamat pagi mbak" Sapa ustadzah yang lewat didepan rumah Arin,

"Pagi bu ustadzah" Jawab Arin dengan senyumnya,

"Mbak Arin bisa kita bicara?" Tanya ustadzah,

"Bisa bu,silahkan masuk" Ucap Arin mempersilahkan Ustadzah masuk,

"Begini mbak,di TPQ kami kekurangan pengajar,dan saya dengan mbak Arin pintar sekali mengaji bahkan tajwid yang dipakai sangat bagus" Ucap Ustadzah Aini,

"Enggak ustadzah saya juga masih belajar" Ucap Arin merendah,

"Ah mbak Arin ini bisa saja,saya serius datang kesini meminta mbak Arin untuk membantu mengajar di TPQ kami,soal bayaran mbak Arin tenang saja,setiap bulan pasti akan dibayar" Ucap Ustadzah Aini,

"Masyaallah,apakah ini benar ustadzah?Saya beruntung sekali sudah dipilih untuk membantu mengajari anak-anak mengaji" Ucap Arin,

"Benar mbak,mbak Arin mau?" Tanya Ustadzah Aini,

"Insyaallah mau ustadzah" Ucap Arin,

"Alkhamdulilah,iya sudah mulai besok mbak Arin bisa mulai mengajar,mulai dari setelah dzuhur terus berlanjut sama setelah ashar" Ucap ustadzah Aini,

"Iyah ustadzah,insyaallah" Ucap Arin,

"Baiklah kalau begitu saya permisi" Ucap ustadzah Aini,

"Ya allah sampai lupa menawarkan minum mohon maaf ustadzah" Ucap Arin,

"Tidak apa-apa Arin,lagian saya hanya sebentar,iya sudah kalau begitu saya permisi,assalamu'alaikum.wr.wb" Ucap ustadzah Aini,

"Iya ustadzah,wa'alaikumussalam.wr.wb" Ucap Arin dan mengantar ustadzah Aini sampai depan pintu.

Setelah kepergian ustadzah Aini,Arin begitu bahagia dia yang memang sangat merindukan kedua adiknya akhirnya sekarang dia punya kesempatan untuk bertemu dengan anak-anak seumuran adiknya,mudah-mudahan bisa menghilangkan rasa rindu dia kepada adiknya.

Saat Arin melanjutkan aktivitas menyapunya tiba-tiba datang seorang laki-laki,laki-laki yang pernah bertemu dengan Arin sebelumnya,

"Assalamu'alaikum.wr.wb" Ucap orang itu,

"Wa'alaikumussalam.wr.wb" Jawab Arin,

"Alkhamdulilah,terimakasih sudah menjawab salam dariku" Ucap laki-laki itu,

"Menjawab salam itu wajib,jadi tak perlu berterimakasih" Ucap Arin,

"Cantik,sama seperti akhlaknya" Ucap laki-laki itu kemudian pergi dan itu sukses membuat Arin bingung,namun dia tak ingin memperdulikannya karena dia sadar statusnya adalah istri orang.

Perubahan banyak terjadi pada diri Arin,Arin saat ini lebih mendalami agamanya lagi,dia sekarang berhijab dan menutupi auratnya bahkan dia berniat untuk memakai cadar juga,tapi dia belum punya keberanian untuk melakukannya karena dia masih ingin memperbaiki akhlaknya.

~~~~~~~~~~~~

"Apa ini Vin?" Teriak Angel saat menemui Kevin disebuah kafe,

"Seperti yang kau lihat" Ucap Kevin enteng

"Kamu benar-benar!!!!" Ucap Angel menahan emosi,

"Apa?Kau akan menamparku?Tampar kamu fikir aku takut dengan wanita sepertimu!!!!!" Teriak Kevin dan melempar tubuh Angel hingga terjatuh,

"Aw" Angel terjatuh dan menahan sakitnya,

"Dasar lemah!!!!" Ucap wanita yang saat ini sedang bersama Kevin,

Angel datang ke kafe untuk menenangkan dirinya setelah pertengkaran dengan kakaknya Malik,namun Angel justru menemukan Kevin yang sedang bermesraan dengan wanita lain,tanpa pikir panjang Angel menghampiri Kevin dan memakinya namun Angel justru mendapat balasan lebih kejam dari Kevin,Angel berlari keluar kafe dia menangis sejadi-jadinya karena laki-laki yang selama ini dia bela justru menghancurkan perasaannya,Angel menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi sakit dan lukanya terlalu besar,dia teringat bagaimana perlakuannya pada Arin sampai akhirnya Arin harus meninggalkan kakaknya Malik,

"Harusnya aku percaya padamu kak,bukan pada laki-laki itu" Ucap Angel menangis dan memukul setirnya.