Chapter 20 - Kemarahan Angel

Setelah kejadian semalam Angel enggan untuk keluar kamar,hampir semua orang membujuk Angel namun Angel tetap tak mau turun.

"Pagi sayang" Sapa Malik yang melihat Arin yang sedang membuat sarapan,

"Pagi" Jawab Arin,

"Pagi kak Arin,kak Malik" Sapa Antoni yang datang dan duduk dimeja makan,

"Pagi" Jawab Arin dan Malik serempak,

"Mas,Angel masih belum mau keluar?" Tanya Arin,

"Biarkan saja,dia terlalu dibutakan oleh cinta,padahal sudah jelas Kevin bukan laki-laki yang baik" Ucap Malik,

Arin menyiapkan sarapan dimeja,dia mengambil nampan dan piring,dia memasukkan nasi dan lauk kedalam piring,menuangkan susu kedalam gelas dan meletakkan piring dan gelas tersebut diatas nampan,

"Mau kamu bawa kemana?" Tanya Malik,

"Aku akan mengantar ini ke kamar Angel mas,kasihan dia belum makan dari semalam" Ucap Arin dan dijawab anggukkan oleh Malik.

Arin melangkahkan kaki menaiki tangga dan menghampiri kamar Angel,

"Tok...Tok...Tok...Angel,boleh kakak masuk?" Tanya Arin dan membuka pintu,

"Untuk apalagi kamu kesini?" Tanya Angel,

Arin menyimpan nampan itu diatas laci disamping tempat tidur Angel,dan dia duduk disamping Angel,

"Angel,kamu marah pada kakak?" Tanya Arin namun tak mendapat jawaban apapun dari Angel,

"Angel" Panggil Arin menyentuh tangan Angel,

"Lepaskan tanganmu dariku,kamu fikir aku tidak tau bagaimana kamu?Aku tau kamu menginginkan kekasihku,pantas saja kamu selama ini membelaku didepan kak Malik,itu hanya drama kamu untuk bisa terus bertemu dan menggoda Kevin" Ucap Angel mendorong tubuh Arin,

"Ya allah Angel,siapa yang mengatakan itu semua padamu?Aku sama sekali tidak mengharapkan Kevin,aku istri kakakmu Malik" Ucap Arin,

"Istri?Istri seperti apa yang mendekati kekasih adik iparnya dirumah suaminya?" Tanya Angel,

"Angel aku tidak sama sekali mendekati kekasihmu" Ucap Arin,

"Kamu fikir aku tidak tau,kamu bertingkah polos hanya untuk memikat para pria kaya seperti kak Malik,bukankah kamu dulu melakukan hal yang sama pada Kevin?Dan sekarang walaupun kamu sudah mendapatkan kak Malik kamu ingin terus memikat Kevin" Ucap Angel dengan lantang dan jarinya menunjuk wajah Arin,

PLAK....Satu tamparan mendarat di pipi Angel membuat Arin kaget melihatnya,

"Mas Malik" Ucap Arin dan Malik menatap Arin kemudian beralih menatap Angel,

"Jaga bicaramu dengan kakakmu Angel" Ucap Malik,

"Jaga bicara?Jaga bicara apalagi yang harus aku jaga?Wanita ini tak pernah puas dengan apa yang dia miliki" Ucap Angel,

"Angel!!!!!" Bentak Malik,

"Apa kak?Kau akan menamparku lagi karena membela wanita ini?Kamu harusnya sadar kak,jika dia tak benar-benar mau menjadi istrimu,dia wanita murahan" Ucap Angel,

"Angel!!!!!!" Teriak Malik dan ingin memukul Angel lagi,namun dengan cepat Arin memegang tangan Malik dan menggelengkan kepalanya,

"Angel,aku tau saat ini kamu sangat marah dan mungkin benci padaku,tapi satu hal yang harus kamu tau kalau aku dan Kevin tidak pernah memiliki hubungan apapun,dulu memang kami saling memiliki rasa tapi orang tua Kevin menolak keberadaan aku,aku yang masih mengutamakan harga diri dari pada cinta pun menjauh dari Kevin,dia selalu mengejar aku tapi aku selalu menghindar darinya" Jelas Arin,

"Kamu fikir aku percaya pada semua ucapan kamu?" Tanya Angel,

"Aku tidak butuh kamu percaya padaku atau tidak,yang jelas aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Kevin dan saat aku menikahi kakakmu Malik,aku sudah menyerahkan seluruh hidupku untuk kakakmu,aku tidak lagi menyimpan seseorang dalam hatiku selain Malik kakakmu,aku tidak tau apa yang Kevin bicarakan padamu tentangku,tapi aku hanya mengutarakan apa yang sebenarnya terjadi.Tidak apa kamu membenciku,aku akan tetap menjalani tugasku untuk merawat dan melindungi keluarga ini" Ucap Arin kemudian pergi meninggalkan Angel,Malik pun berjalan mengejar Arin.

Sesampainya dikamar Arin menangis tersedu,mengingat semua perkataan Angel padanya,

"Ibu,Arin rindu,benar kata ibu menikahi laki-laki kaya hanya akan membuat kita hina,tapi ini semua sudah terjadi" Ucap Arin dalam tangisnya,sementara itu di pintu Malik menatap Arin dengan penuh rasa sakit dihatinya,Malik sakit saat harus menyaksikan wanita yang dia cintai menangis,Malik berjalan menghampiri Arin,

"Arin" Panggil Malik memegang bahu Arin,

"Mas" Arin segera menghapus air matanya dan berbalik badan menghadap Malik dengan senyuman,

"Menangis lah jika itu akan membuat perasaanmu lega" Ucap Malik memeluk Arin,tak sanggup Arin menahan semua dukanya,Arin pun meluapkan tangisnya di pelukan Malik.

~~~~~~~~~~~~~

Sementara itu Antoni berjalan memasuki kamar Angel,dia melihat adiknya duduk termenung didepan jendela dengan air mata yang mengalir,

"Dek" Panggil Antoni memegang bahu Angel,

"Untuk apa kakak datang kesini?Untuk menamparku sama seperti kak Malik?" Tanya Angel dengan terus menatap ke depan,

"Kenapa kamu langsung berfikir seperti itu?" Tanya Antoni duduk disamping Angel,

"Karena aku tau kalian hanya akan membela wanita itu" Ucap Angel,

"Dek,dia punya nama,dia kakak ipar kita" Ucap Antoni,

"Kak,aku tau dia kakak iparku tapi tingkahnya?Mana ada kakak ipar yang mau merebut kekasih adiknya" Ucap Angel,

"Dari mana kamu tau kalau kak Arin akan merebut Kevin darimu?" Tanya Antoni,

"Kevin sendiri yang mengatakannya padaku" Ucap Angel,

"Kenapa kamu tak mengumpulkan semua orang dan biar kedua orang itu menjelaskan pada kita?Jika apa yang kamu dan Kevin bicarakan itu benar maka kak Malik pun sudah pasti membelamu" Ucap Antoni,

"Maksud kakak,aku harus memanggil Kevin lagi?" Tanya Angel,

"Iya" Ucap Antoni,

"Tapi kak Malik sudah begitu membenci Kevin karena dia percaya pada istrinya itu" Ucap Angel,

"Bukankah kamu ingin kak Malik mempercayai Kevin lagi?Itu sebabnya kalian harus membuat kak Malik percaya pada kalian" Ucap Antoni,

Angel mengambil ponselnya dan menghubungi Kevin,

"Hallo Vin,bagaimana keadaan kamu?" Tanya Angel,

"Aku sudah lebih baik,ada apa?" Tanya Kevin,

"Vin,aku mau kau datang lagi kesini" Pinta Angel,

"Untuk apalagi?Bukankah kakakmu Malik tak menginginkan menatap wajahku?" Tanya Kevin,

"Kita harus mengusahakannya Vin,membuat kak Malik percaya lagi pada kita" Ucap Angel,

"Maaf aku sibuk" Kevin memutuskan panggilan sepihak,

"Vin,Kevin" Panggil Angel saat panggilan dimatikan,

"Bagaimana?" Tanya Antoni

"Kevin sudah tak ingin datang kesini,dia memutus panggilannya" Ucap Angel,

"Dari situ seharusnya kamu bisa melihat siapa yang berbohong dan bersalah,kamu fikirkan dan cerna semuanya baik-baik,kamu akan mendapatkan jawabannya" Ucap Antoni kemudian meninggalkan Angel.

Saat Antoni pergi,Angel mencerna semua kejadian serta ungkapan Kevin dan Arin yang berbanding terbalik,dia mengingat kembali bagaimana sikap Arin padanya,hatinya luluh namun cintanya pada Kevin membuat dia sulit untuk mempercayai Arin karena baginya hanya Kevin yang benar dan yang selalu berkata jujur padanya,

"Apa yang harus aku lakukan?Siapa yang harus aku percaya?" Ucap Angel pada dirinya sendiri.