Chapter 22 - Kepergian Arin

Arin benar-benar meninggalkan rumahnya namun tidak pulang kerumah orang tuanya,karena dia sendiri tak ingin orang tuanya terbebani oleh dia,saat ini Arin berada disebuah desa yang jauh dari kota,dia mengontrak rumah kecil di desa itu.

"Pagi mbak" Sapa ibu-ibu sekitar pada Arin,

"Pagi bu" Jawab Arin dengan senyumnya,

"Wah,tetangga baru iyah?" Ucap salah seorang tetangga,

"Iya bu,nama saya Arin saya baru saja pindah kesini" Ucap Arin ramah,

"Wah,asik punya tetangga baru,rumah ini sudah lama kosong,saya bu Wina,ini bu Ani,ini bu Anita" Ucap wanita bernama Wina itu mengenalkan ibu-ibu yang lain,

"Saya Arin bu" Ucap Arin memperkenalkan diri,

"Iyah mbak Arin salam kenal,mbak sudah menikah?" Tanya bu Ani,

"Eum,sudah bu" Jawab Arin,

"Wah sudah menikah tapi kelihatannya masih muda iyah" Ucap Anita,

"Iyah bu,saya menikah saat lulus SMA" Jawab Arin,

"Oalah pantesan masih muda,suaminya kemana mbak?" Tanya Wina,

"Suami saya di kota bu" Ucap Arin,

"Wah LDR iyah?" Tanya Anita,

"Iya bu" Jawab Arin dengan senyumnya,

"Iya sudah mbak,nanti kalo butuh sesuatu jangan sungkan datang saja kerumah saya,rumah saya disebelah" Ucap Wina,

"Iya bu,terimakasih" Ucap Arin dengan tersenyum.

Setelah kepergian ibu-ibu Arin kembali membersihkan rumah kontrakannya,dia menata kontrakannya dengan sangat rapih sesuai dengan keinginannya,setelah semua selesai tertata Arin memutuskan untuk beristirahat namun tiba-tiba saja perutnya bunyi dan dia merasakan lapar,dia keluar untuk mencari warung.

Bruk...Saat Arin berjalan dia tak sengaja menabrak seseorang,

"Maaf" Ucap Arin,

"Tidak apa-apa,lain kali hati-hati" Ucap pria itu dan dijawab anggukkan oleh Arin,saat Arin akan melanjutkan perjalanannya tiba-tiba saja orang itu memanggil Arin,

"Tunggu" Ucap laki-laki itu,Arin pun berhenti namun tak berani membalikkan badannya,

"Maaf siapa nama kamu?Aku baru melihatmu" Tanya laki-laki itu,

"Saya Arin,saya baru pindah kesini" Ucap Arin

"Oh pantas saja aku baru melihatmu" Ucap laki-laki itu,

"Kamu mau kemana?" Tanya laki-laki itu,

"Aku akan mencari warung,untuk membeli makanan" Ucap Arin,

"Ini ambillah,warung disini jauh" Ucap laki-laki itu,

"Tapi mas" Ucap Arin,

"Tidak apa-apa,orang tuaku habis melakukan pengajian dan kami membagikan nasi kotak untuk semua orang,jadi terimalah" Ucap laki-laki itu,

"Terimakasih mas" Jawab Arin,

"Panggil saja Vito" Jawab laki-laki itu dan kemudian pergi,

Belum sempat mengulang ucapannya Arin kaget melihat Vito sudah tidak ada dihadapannya,Arin mencoba mencari namun tak menemukan siapapun.

Dia berfikir yang ditemuinya barusan apakah benar-benar manusia atau bukan,dia bergidik ngeri dan berjalan menuju rumah kontrakannya.

Sementara itu Vito yang bersembunyi tersenyum menatap Arin yang seolah ketakutan karena Vito yang tiba-tiba pergi,

"Cantik" Ucap Vito kemudian berlalu pergi saat melihat Arin sudah pergi.

Sesampainya dirumah Arin langsung menyantap nasi kotak tersebut karena rasa lapar yang dia rasakan,selesai makan Arin membersihkan diri kemudian beristirahat.

~~~~~~~~~~~~

Sementara itu Malik dikantor terus menerus memarahi karyawannya jika karyawannya salah sedikit dalam bekerja,Malik memanggil Arin namun tak kunjung datang akhirnya dia sadar jika Arin hari ini tidak ada dikantor.

Setelah semua kerjaan dikantor selesai Malik pun kembali kerumah,setibanya dirumah Malik bingung dengan keadaan dirumah,karena hanya ada Angel dan Antoni yang sedang memakan mi rebus,

"Dimana Arin?Apa dia enggak masak?" Batin Malik bertanya,dia bergegas menghampiri kedua adiknya yang sedang makan,

"Kenapa kalian makan mi rebus?" Tanya Malik pada kedua adiknya,

"Istrimu enggak masak" Jawab Angel,

"Memangnya kemana Arin?" Tanya Malik,

"Mungkin saja dia sedang mencari laki-laki kaya lain diluar sana" Ucap Angel sekenanya,

"Angel stop!!!" Ucap Antoni dan Malik bersamaan,

"Saat aku pulang kak Arin sudah tidak ada kak,aku tidak tau kak Arin kemana,bahkan kak Arin tak memasak untuk kita sebelum pergi" Ucap Antoni,

"Kemana dia?Hari ini juga dia tidak ke kantor" Ucap Malik

"Kan udah aku bilang,wanita itu sedang mencari laki-laki kaya lain" Ucap Angel,

Malik dan Antoni hanya menggelengkan kepalanya,tak ingin berdebat dengan adiknya Malik memilih untuk naik keatas masuk kamarnya,siapa tau Arin ada didalam.

Saat membuka pintu kamar Malik terkejut karena Arin tidak ada di kamar,Malik berjalan menuju kamar mandi Arin tidak ada,Malik menuju gazebo Arin tidak ada,

"Dimana kamu Arin" Ucap Malik frustasi,

Malik kembali ke kamar dan membuka lemari,ternyata pakaian Arin sudah tidak ada ditempat,Malik berjalan mundur dan terduduk di ranjangnya,

"Kemana kamu sayang?Apa kamu tersinggung dengan sikapku?Bukankah ini yang kamu inginkan?" Ucap Malik frustasi dengan mengacak kasar rambutnya,saat akan beranjak Malik melihat ada sebuah kertas diatas laci,Malik mengambil kertas itu dan membacanya,

"Mas,aku pamit,maafkan aku jika aku selama ini membuat susah kamu,maafkan aku jika aku telah membuat kamu dan adikmu bertengkar,aku tak mampu untuk terus satu atap dengan orang-orang yang tidak menginginkan aku,sebelum itu terjadi aku sebaiknya mengalah dan pergi,sampaikan maaf aku pada Angel,katakan padanya aku sangat menyayanginya seperti adikku sendiri.

Kalian jaga diri baik-baik,jangan lupa makan dan jaga kesehatan,kamu tidak usah mencari aku mas kamu bisa menceraikan aku tapi aku mohon jika kamu sudah menceraikan aku jangan kamu kirimkan surat cerai ke rumah orang tuaku,karena aku tidak bersama mereka tolong jangan buat adik dan orang tuaku khawatir.

Angel,Antoni,mas Malik...Terimakasih kalian sudah menerimaku,aku pamit" Tulis Arin disurat itu.

Setelah membaca surat itu Malik berjalan turun dengan emosinya,karena Angel semua terjadi karena Angel dan lebih tepatnya karena Kevin,Malik menghampiri Angel dan Antoni yang sedang menonton televisi,tanpa berkata apapun Malik menarik tangan Angel,

PLAK...Satu tamparan mendarat di pipi Angel,membuat sang empu dan Antoni kaget dan bingung,

"Ada apalagi kak?Kenapa kakak menamparku?" Teriak Angel,

"Kamu,karena kamu istriku pergi dari rumah ini" Ucap Malik,

"Kenapa menyalahkan aku?Dia nya aja mungkin bukan wanita yang baik,mana ada wanita baik ninggalin suami tanpa pamit" Ucap Angel santai,

"Berhenti menilai buruk Arin atau aku akan memberimu pelajaran!!!!" Ancam Malik,

"Kenapa sih mas?Kenapa kamu selalu membela wanita itu?" Teriak Angel yang sudah semakin emosi,

"Karena dia wanita baik,dia tak seperti yang kamu fikir" Ucap Malik,

"Baik?Baik dari mana pergi saja tidak pamit" Ucap Angel,

"Kamu baca ini" Antoni menyerahkan surat yang Arin tinggalkan untuk mereka,

"Apa ini?" Tanya Angel,

"Baca saja" Ucap Malik,

Angel membaca surat itu namun respon Angel diluar dugaan,Malik dan Antoni fikir Angel akan menyesali perbuatannya tapi ternyata salah,Angel justru malah tertawa terbahak-bahak membaca surat itu,

"Habis merusak pergi" Ucap Angel dan berjalan ke kamarnya,

"Angel!!!!" Teriak Malik namun Antoni dengan cepat menghentikan Malik agar tidak terjadi keributan lagi,

"Kak,biarkan dia pergi,sekarang kakak fokus cari kak Arin saja" Ucap Antoni,

"Tapi aku tidak tau harus mencari dia kemana" Ucap Malik terduduk lemas,

"Kak,kakak ini orang besar,kakak mudah untuk menemukan pelaku korupsi yang kabur,kenapa kakak tidak bisa menemukan kak Arin?" Tanya Antoni,

Malik berfikir semua yang dikatakan Antoni benar,dia harus semangat dan berusaha untuk mencari Arin dan membawanya pulang.