Chapter 19 - Kedatangan Kevin

Arin sedang menyiapkan makan malam untuk menyambut kedatangan Kevin,namun siapa sangka jika hatinya pun tak karuan karena akan bertemu dengan Kevin laki-laki yang dicintai dan mencintainya dulu,

"Kak" Panggil Angel yang tiba-tiba dibelakang Arin,

"Hey,ngagetin aja kamu ini" Ucap Arin terkejut,

"Habis kakak melamun,lihat tuh air sampai penuh gitu" Angel menunjuk pada panci yang sudah dipenuhi air,

"Ya allah,aku tidak sadar" Ucap Arin,

"Kak Arin mikirin apa sih?Angel perhatiin dari pagi kak Arin aneh" Ucap Angel dengan menatap Arin,

"Tidak,mungkin lelah saja,badan kakak juga rasanya sedikit tak enak" Kilah Arin padahal hatinya lah yang saat ini sedang gusar.

"Sayang" Malik datang mengenakan celana kolor diatas lutut dan kaos santai,

"Kakak,akan ada Kevin apakah kakak akan mengenakan pakaian seperti ini?" Tanya Angel,

"Lalu,apakah dia orang penting sampai aku harus memakai kemeja dan jas?" Tanya Malik sambil mencomot bakwan yang sudah disiapkan Arin,

"Kak Arin,lihatlah suamimu" Ucap Angel merengek meminta pembelaan dari Arin,

"Mas,ganti pakaianmu,apa kamu akan menerima tamu dengan pakaian seperti itu?" Tanya Arin,

"Sayang,aku saat akan menemui orang besar pun jika aku sudah berada dirumah aku mengenakan pakaian seperti ini,sudahlah jangan terlalu formal" Ucap Malik,

"Benar kata kak Malik,tak usah terlalu formal nanti malah Kevin sungkan untuk berbicara dan mengobrol dengan kita" Ucap Antoni yang tiba-tiba datang,

"Benar kata Antoni" Ucap Malik membenarkan ucapan Antoni,

"Lagian kamu kenapa belum bersiap dek?Bukankah Kevin akan segera sampai?" Tanya Malik pada Angel,

"Aku membantu kak Arin dulu,sambil belajar membuatkan makanan biar nanti aku enggak salah" Ucap Arin santai,namun tanpa disadari Malik,Antoni dan juga Arin menatap Angel dengan tertawa.

"Kalau begitu tolong buatkan aku secangkir teh" Ucap Antoni pada Angel,

"Ih enggak mau" Ucap Angel,

"Bukankah kamu ingin belajar menjadi istri?" Tanya Antoni,

"Buatkan dek,kak Arin sedang sibuk" Malik meminta Angel untuk membuatkan secangkir teh,

"Huft...Okeh aku buatkan" Ucap Angel dan mengambil cangkir,

"Dek,aku kopi iyah" Ucap Malik dengan senyum mengejek,

"Kak Malik" Teriak Angel yang merajuk,

"Yang ikhlas dek,kamu lihat kak Arin kan?Bagaimana dia melayani kita semua?" Ucap Antoni pada Angel,

"Kak Arin kan memang bisa,sedangkan aku?" Ucap Angel,

"Kamu kan harus belajar dek,katanya mau jadi istri yang baik" Ucap Malik dengan senyumnya,

"Okeh-okeh,mulai besok pun aku akan mengerjakan semuanya" Ucap Angel dengan nada emosi,

"Bagus itu,sayang mulai besok kamu enggak perlu lagi pagi-pagi turun ke dapur,karena Angel yang akan melakukan semuanya" Ucap Malik pada Arin,

"Mas,sudahlah berhenti menggoda adikmu,kasihan" Ucap Arin,

"Kan dia sendiri barusan yang bilang,benarkan Antoni?" Ucap Malik melirik Antoni,

"Betul kak,telingaku pun masih aktif" Ucap Antoni dan mereka tertawa bersama,

Tok...tok...tok...Pintu rumah diketuk,

"Kevin" Teriak Angel dan kebingungan,

"Kak,Kevin sudah datang sedangkan aku belum bersiap bagaimana ini kak" Ucap Angel dengan bolak balik tak karuan,

"Tenanglah Angel,kamu bersiap biar kakak yang menyelesaikan semuanya" Ucap Arin,

"Terimakasih kak" Angel pun berlari ke kamarnya untuk bersiap,sedangkan Antoni berjalan ke depan untuk membukakan pintu,

"Malam kak" Ucap Kevin menyapa Antoni,

"Malam,masuk Vin!!!Angel lagi bersiap" Ucap Antoni,

"Iya kak,terimakasih" Ucap Kevin masuk dan duduk diruang tamu,

"Mau minum apa Vin?" Tanya Antoni,

"Apa aja kak" Ucap Kevin,

"Air got mau?" Tanya Antoni bercanda,

"Hehe,enggak air got juga kak" Ucap Kevin,

"Makannya kalo ditanya mau minum apa jawabnya jangan apa aja" Ucap Antoni dan berlalu meninggalkan Kevin,

"Kevin?" Tanya Malik pada Antoni yang baru saja masuk dapur,

"Bukan,tukang ojeg" Ucap Antoni pada Malik dengan tawanya,

"Kamu manggil tukang ojeg?" Tanya Malik pada Antoni,

"Ojeg cinta Angel" Ucap Antoni dan mereka tertawa bersama,

"Mas,sudah temui Kevin dulu gih" Ucap Arin,

"Dia kesini kan buat ketemu Angel,kenapa harus aku" Ucap Malik malas,

"Kalian berdua ini sama saja,oh iya Antoni,Kevin mau minum apa?" Tanya Arin pada Antoni,

"Apa aja katanya,siapkan saja air got" Ucap Antoni dengan terkekeh dan direspon tawa juga oleh Malik,

"Kalian ini sama saja,sudah jangan menggoda mereka" Ucap Arin kemudian mengambil gelas untuk membuatkan minuman,

~~~~~~~~~~~~~

Disisi lain Angel yang terburu-buru ke kamarnya tanpa sengaja dia menabrak pintu,dan merasakan sakit pada kakinya namun karena semangatnya untuk bertemu dengan Kevin membuat rasa sakit itu hilang,

"Baju apa yang harus aku pakai?" Ucap Angel sambil memilah baju dalam lemarinya,

Dengan semangat Angel mencocokkan semua baju dalam lemari hingga akhirnya dia menemukan satu dress berwarna biru,tak ingin membuat pujaan hatinya menunggu terlalu lama,dia pun memakai dress itu dan merias dirinya didepan cermin.

Setelah dia merasa sudah sempurna dia pun keluar dari kamarnya dan turun menemui Kevin dibawah,

"Sayang" Panggil Angel saat melihat Kevin yang sudah duduk diruang tamu,

"Hey" Jawab Kevin,Angel menghampiri Kevin dan duduk disamping Kevin,

Tak lama Malik dan Antoni pun keluar mereka duduk menemani Angel dan Kevin,disusul dengan Arin yang membawa nampan berisi minuman untuk mereka semua,

"Angel,bantu kakakmu membawakan makanan" Ucap Malik pada Angel,

"Baik kak" Jawab Angel berdiri dan mengikuti Arin,

Setelah semua tersaji Arin pun duduk disamping Malik,sedangkan Angel duduk disamping Kevin,jangan tanya Antoni dimana karena dia juga duduk disamping Arin,

"Bagaimana pekerjaanmu Vin?"Tanya Malik,

"Baik kak,semua lancar" Ucap Kevin,

"Syukurlah" Ucap Malik,

Tanpa diketahui Arin ternyata Kevin sedari tadi menatap dia bukan menatap Angel,

"Ada apa dengan Arin?Kenapa kamu terus menatapnya?" Tanya Malik dan membuat semua orang menatap Kevin,

"Eum,tidak kak,aku hanya tidak menyangka jika Arin menikah dengan kakak pacarku" Ucap Kevin,

"Memangnya kenapa jika Arin menikah dengan kakak pacarmu?Bukankah terserah dia mau menikah dengan siapa" Ucap Malik pada Kevin,

"I...Iya kak" Ucap Kevin,

"Aku ingin bertanya padamu Vin" Ucap Antoni,

"Iya kak" Jawab Kevin menatap Antoni,

"Apa kamu benar-benar mencintai Angel?" Tanya Antoni,

"Eum,iya kak" Ucap Kevin dengan ragu,

"Kenapa sepertinya kamu ragu untuk menjawab?" Tanya Malik dengan menatap Kevin,

"Kak sudahlah kenapa kalian jadi mengintrogasi Kevin" Ucap Angel pada kedua kakaknya,

"Angel,kita itu kakakmu jadi kita itu harus tau bagaimana laki-laki yang akan bersama kamu,bukankah begitu Kevin?" Tanya Malik pada Kevin

"Benar kak,aku pun jika memiliki adik perempuan akan seperti itu" Ucap Kevin,

"Kalian mengobrol saja dulu,aku akan menyelesaikan didapur" Ucap Arin dan mendapat anggukkan dari Malik.

Disela-sela mengobrol Kevin membuat alasan untuk pergi ke kamar mandi padahal dia ingin menemui Arin dan bertanya kenapa dia menikahi Malik,

"Maaf kak,kamer mandi dimana iya?Saya kebelet" Ucap Kevin,

"Dekat dapur,pergilah nanti kau bertemu Arin dan Arin akan menunjukkannya padamu" Ucap Malik,

Kevin pun pergi menuju dapur dengan alasan ke kamar mandi,di dapur dia melihat Arin yang sedang memasak,dia menarik tangan Arin,

"Kevin" Ucap Arin saat mengetahui siapa yang menarik tangannya,

"Arin,jelaskan padaku kenapa kamu menikahi Malik?" Tanya Kevin,

"Apa urusanmu,itu bukan urusanmu" Ucap Arin mencoba melepaskan genggaman tangan Kevin,

"Itu urusanku,karena kamu tak jujur padaku dan kamu pergi meninggalkan aku" Ucap Kevin,

"Vin,kamu lupa?Orang tuamu yang sudah mengusirku,kamu fikir aku tak punya harga diri dengan terus mengemis padamu?" Ucap Arin emosi,

"Bukankah kamu menikahi Malik pun hanya untuk harta?Wanita sepertimu hanya menginginkan harta dari laki-laki kaya" Ucap Kevin dengan senyum miring,

PLAK....Satu tamparan berhasil mendarat di pipi Kevin,

"Berani kamu menyentuh tangan istriku,dan berani kamu mengatai istriku?" Ucap Malik geram,namun Angel dan Antoni dengan cepat melerai mereka,

"Kak,ada apa ini?" Tanya Angel,

"Dari awal aku sudah curiga padamu,dan dari awal aku tak pernah percaya kamu mencintai adikku" Ucap Malik emosi dan akan menghajar Kevin,

"Kak stop,ada apa ini?Kenapa kakak memukul Kevin?" Tanya Angel emosi,

"Kamu tanya sendiri pada laki-laki ini,laki-laki yang sangat kau dambakan" Ucap Malik kemudian menarik tangan Arin meninggalkan mereka.