Chereads / Should I Marry Our CEO?? / Chapter 14 - Chapter -013-

Chapter 14 - Chapter -013-

"Zoy, jadi bener, staff baru di departemen bisnis itu blasteran Indonesia Jerman?" Tanya Piyu pada Zoya yang tengah menyantap menu makan siangnya.

"Ya, kalian juga sudah lihat bukan fotonya di grup perusahaan? Departemen bisnis benar-benar berisikan ladang bunga." Jawab Zoya yang langsung di balas dengan anggukan kepala setuju oleh Piyu, Naomi, Liv dan Pidey.

"Haaa, kapan ya di departemen keuangan ada satu staff pria yang tampan. Kenapa departemen keuangan hanya harus berisikan perempuan saja. Sedih banget." Ujar Pidey yang di balas dengan anggukan kepala oleh keempat sahabatnya.

"Benar, setidaknya harus ada satu atau tiga staff pria yang tampan, agar kita dapat lebih bersemangat lagi dalam bekerja!" Sahut Naomi yang di balas dengan anggukan kepala semangat oleh Piyu dan Pidey, namun tidak dengan Zoya dan Liv yang kini tengah melayangkan tatapan datar kepadanya.

"Nao, ingat! Kamu itu sudah punya tunangan, masih sempat sempatnya kamu ingin melihat pria tampan di kantor." Ujar Liv sambil berdecak sebal dan di balas anggukan kepala oleh Zoya yang setuju dengan apa yang dirinya katakan.

Naomi pun mencebikan bibirnya sebal. "Itu kan dengan konteks yang berbeda Liv. Lagi pula aku bebicara seperti tadi bukan hanya untuk diriku seorang, tetapi untuk kita semua dua puluh lima staff perempuan di departemen keuangan!" Ucap Naomi yang kembali di respon dengan anggukan kepala penuh semangat oleh Piyu dan Pidey.

"Itu benar, apa kalian sama sekali tidak merasa jenuh atau bosan karena tidak ada pemandangan yang menyejukan hati dan mata di ruangan departemen keuangan? Tiap hari kita hanya disuruh focus menatap angka-angka tanpa disuguhkan pencuci mata yang segar." Sahut Piyu dengan kedua manik matanya yang menatap kearah Zoya dan Liv.

Zoya dan Liv yang diberikan pertanyaan oleh Piyu pun terdiam sesaat sebelum akhirnya membuka suara menjawab apa yang di tanyakan oleh salah seorang sahabat mereka ini.

"Bosan? Terkadang memang iya. Tapi hanya dengan mendengarkan lagu atau melihat drama korea sebentar, rasa bosan dan jenuh itu akan menghilang begitu saja." Ucap Zoya dengan kedua manik matanya yang menatap kearah Piyu, Pidey dan Naomi bergantian. Sedangkan itu Liv memilih menganggukan kepalanya dengan penuh semangat, menyetujui apa yang di katakan olehnya tadi.

Kedua bola mata Piyu, Pidey dan Naomi langsung membulat terkejut mendengar apa yang di katakan oleh Zoya tadi.

"Yaampun! Tsk tsk tsk! Senior memang berbeda ya! Apalah daya kami yang hanya baru bekerja beberapa tahun saja disini tapi sudah amat sangat sering merasakan jenuh dan bosan saat sedang bekerja." Ucap Naomi yang kembali di balas dengan anggukan kepala lesu oleh Piyu dan Pidey.

Zoya dan Liv yang mendengar dan melihat reaksi yang di berikan oleh Naomi, Piyu dan Pidey pun terkekeh pelan sambil menggelengkan kepala bersamaan.

"Ya saat awal kami masuk keperusahaan ini, kami juga pernah berada dalam fase yang kalian rasakan saat ini, bosan dan jenuh dengan pekerjaan yang sedang kita hadapi saat ini. Namun setelah melewati fase tersebut yang menyerang di tahun kedua sampai tahun ketiga, kami sudah bisa mengtaasi rasa bosan itu, benar bukan Zoya?" Ujar Liv meminta pendapat kepada Zoya yang dengan senang hati menganggukan kepalanya menyetujui apa yang di katakan oleh nya.

Tatapan mata Naomi, Piyu dan Pidey kini benar-benar focus melihat kearah Zoya dan Liv.

"Lalu apa yang kalian lakukan untuk membunuh rasa bosan dan jenuh yang kalian rasakan pada saat tahun kedua dan ke tiga bekerja di perusahaan ini?" Tanya Pidey yang membuat Zoya dan Liv kembali terdiam sesaat di tempat mereka dan kini saling melayangkan tatapan pada satu sama lain.

"Hmm, apa yang kami lakukan? Kami rasa tidak berbeda sama sekali dengan apa yang kami lakukan saat ini untuk membunuh rasa bosan dan jenuh saat bekerja. Yaitu mendengarkan music dan melihat drama korea. Lalu jika kalian menyukai game, kalian bisa bermain game sesekali di sela sedang bekerja untuk mengembalikan kembali rasa semangat kalian dalam bekerja. Benarkan Liv?"

Dengan bersemangat Liv menganggukan kepalanya, menyetujui apa yang dikatakan oleh Zoya.

"Itu benar! Dan juga jika kalian memiliki kekasih, kalian bisa menceritakan keluhan-keluhan yang sedang kalian rasakan kepada pasangan kalian, dan kemungkinan besar mereka pasti akan menghibur kalian dan memberikan kata-kata motivasi yang akan bisa mengembalikan semangat kerja kalian." Ujar Liv melanjutkan apa yang di katakan Zoya tadi, namun dalam versi dirinya.

"Itu juga salah satu cara yang ampuh, saat itu aku masih menjalin hubungan dengan Angga, dan aku sering sekali berkeluh kesah padanya, lalu dia menghiburku untuk mengembalikan semangat kerja ku lagi dan ternyata itu berhasil. Entah sudah berapa banyak dirinya berusaha untuk menghibur diriku saat aku tengah berada dalam titik bosan untuk bekerja saat itu." Sahut Zoya sambil terkekeh pelan yang kini membuat Naomi, Pidey, Piyu dan Liv mengarahkan tatapan mereka kearah dirinya.

"Ya apa yang kami katakan tadi adalah sebuah kenyataan. Jadi berhubung kalian sudah memiliki pasangan masing-masing, cobalah kalian untuk berkeluh kesah kepada mereka agar sedikit rasa bosan kalian berganti kembali menjadi rasa semangat untuk bekerja." Lanjut Liv mencoba untuk mengalihkan agar Zoya benar-benar tidak kembali mengingat masa-masa masih menjalin hubungan dengan kekasih delapan tahunnya itu.

Naomi, Pidey dan Piyu yang mulai terkoneksi dengan maksud perkataan Liv tadi pun langsung menganggukan kepala mereka dengan epnuh semangat.

"Hahaha baiklah baiklah, kalau begitu kami akan mencoba untuk berkeluh kesah kepada pasangan kami untuk mengurangi rasa bosan dan jenuh kami dalam bekerja!" Seru Naomi dengan nada sedikit tinggi, namun di balas dengan anggukan kepala setuju oleh Piyu dan Pidey.

"Itu benar, aku jadi tidak sabar untuk berkeluh kesah dengan Farel. Ku harap dia akan menghibur ku dan membuat diriku kembali bersemangat bekerja!" Ujar Pidey menyahuti apa yang di katakan oleh Naomi. Sedangkan itu Piyu hanya menganggukan kepalanya saja menyetujui apa yang di katakan oleh Naomi dan Pidey.

Didalam lubuk hati Piyu, Pidey, Naomi dan Liv mereka menghela nafas lega karena sudah berhasil mengalihkan topik pembicaraan agar Zoya tidak kembali teringat dengan kenangan bersama Angga.

Zoya yang mendengar perkataan keempat sahabatnya pun mengulaskan senyum cerah di wajahanya.

"Syukurlah, aku harap mereka akan menghibur kalian dan kalian dapat tetap terus bersemangat bekerja di departemen keuangan hingga sepuluh tahun kedepan!"Ucap Zoya yang langsung membuat Naomi, Piyu dan Pidey membulatkan kedua bola mata mereka terkejut, sedangkan itu Liv hanya tergelak geli melihat reaksi yang di tunjukan oleh ketiga sahabatnya saat ini.

"Apa?! Tidak selama itu juga kami akan bertahan bekerja disini!"