Chereads / Should I Marry Our CEO?? / Chapter 11 - Chapter -010-

Chapter 11 - Chapter -010-

"Zoya!"

Zoya yang baru saja ingin masuk kedalam ruangannya bersama dengan Hesti pun langsung mengurungkan niatnya saat dirinya mendengar jika namanya di panggil oleh seseorang dan kini menolehkan kepalanya kearah suara tadi memanggil dirinya.

"Ah, Mas Farhan. Ada apa mas?" Panggil Zoya saat dirinya sudah melihat siapa orang yang memanggil dirinya tadi. Ternyata adalah seorang staff dari departemen bisnis yang bernama Farhan.

Farhan-Staff laki-laki dari departemen bisnis yang tadi memanggil nama Zoya pun kini melangkahkan kakinya berjalan mendekat pada sang asisten manager keuangan tersebut, membuat para staff departemen keuangan diam diam memasang telinga dan juga mencuri pandang kearah dimana Farhan dan Zoya berada saat ini.

Saat sudah berada di hadapan Zoya. Farhan pun menghembuskan nafas pelan terlebih dulu sebelum mulai membuka suara.

"Zoy, tadi aku dapet informasi dari Bu Hesti,katanya kalau mau mengurus perihal perjanjian salary calon pegawai baru ke kamu aja." Ucap Farhan yang membuat Zoya menaikan sebelah alisnya heran.

"Eh seriusan? Yang bikin perjanjian itu bukan aku tapinya mas, itu bu Hesti." Ujar Zoya membalas perkataan Farhan yang membuat laki-laki itu menaikan sebelah alisnya heran.

"Serius kamu? Tapi ini aku dapet informasi dari Bu Hesti langsung loh. Apa beliau belum kasih kabar ke kamu?"

Zoya terdiam sesaat di tempatnya sebelum menggelengkan kepalanya pelan.

"Ngga mas, aku sama sekali belum dapat informasi apa pun dari bu Hesti mengenai itu. Hmm, atau mungkin aku hubungi bu Hestu dulu aja kali ya?"

Kini Farhan yang terdiam di tempatnya sebelum akhirnya memilih untuk menganggukan kepalanya merespon apa yang di katakan oleh Zoya tadi.

"Boleh, kalau begitu kamu hubungi bu Hesti dulu aja mengenai itu. Nanti kamu kabari aku ya kalau misalkan perjanjian itu sudah siap."

Zoya menganggukan kepalanya pelan. "Ini mas mau langsung kembali ke departemen bisnis atau mau tunggu aku hubungin bu Hesti dulu?"

"Ah, aku harus kembali ke departemen aku dulu Zoy. Soalnya mau ada meeting mingguan sama pak Ken."

Zoya kembali menganggukan kepalanya merespon apa yang dikatakan oleh Farhan tadi.

"Oke kalau begitum nanti aku hubungin kamu lagi ya mas."

Farhan ikut kembali menganggukan kepalanya lalu berpamitan kepada Zoya untuk pergi kembali ke departemen bisnis.

"Oke, aku pamit dulu ya. Thanks Zoy buat kerja samanya."

Setelah melihat Zoya menganggukan kepalanya lagi merespon apa yang dirinya katakan, Farhan pun melangkahkan kakinya berjalan meninggalkan ruangan departemen keuangan untuk pergi kembali keruangan departemen bisnis yang berada di dua lantai bawah dari lantai departemen keuangan.

Melihat Farhan yang sudah berjalan keluar dari ruangan departemen keuangan, Zoya pun kini membalikan badannya untuk kembali melanjutkan langkah kakinya berjalan masuk kedalam ruangan miliknya bersama dengan Bu Hesti yang saat hari ini sedang mengambil cuti karena ada keperluan di sekolah anaknya. Jadinya hari ini ada beberapa pekerjaan beliau yang harus Zoya backup karena urgent.

Zoya yang saat ini sudah duduk di kursi kerjanya pun menarik nafas dalam dalam sebelum dirinya mengulurkan sebelah tangan untuk mengambil ponselnya dan menghubungi Hesti.

Saat nada sambung masih terdengar Zoya pun menggerakan sebelah tangannya yang bebas untuk kembali menyalakan laptop miliknya, hingga akhirnya suara nada sambung sudah berganti menjadi suara Hesti yang bertanya di seberang sana.

'Ya Halo Zoya, ada apa?'

Zoya yang sudah mendengar suara Hesti di seberang sana pun membuka suaranya untuk membalas apa yang dikatakan oleh atasannya itu.

"Halo bu, maaf mengganggu. Tadi mas Farhan dari departemen bisnis datang menanyakan perihal perjanjian salary untuk calon pegawai baru. Perjanjiannya seperti apa ya bu?" Tanya Zoya langsung to the poin kepada Hesti, membuat Hesti yang berada disana sedikit memekik pelan.

'Yaampun Zoya, maaf saya lupa kasih tahu kamu perihal perjanjian itu. Saya hanya baru beri informasi kepada Farhan jika ingin membahas perihal perjanjian itu kepada mu.'

Zoya memilih untuk tetap diam di tempatnya sebelum membuka suaranya kembali.

"Iya bu ngga apa-apa. Jadi sekarang apa yang harus saya lakukan ya bu? Untuk perjanjian itu ada di mana ya bu? Nanti biar saya yang akan bicara dengan mas Farhan."

'Dokumen perjanjian itu ada di laci meja saya yang kedua dari bawah. Disana ada map berwarna biru dan di dalamnya berisikan dokumen perjanjian tersebut.' Ucap Hesti menjelaskan kepada Zoya mengenai dimana dokumen perjanjian salary yang sudah dirinya persiapkan.

"Ah begitu, baik bu sebentar saya lihat dulu ya." Ujar Zoya yang kini langsung beranjak kembali dari kursi kerjanya menuju meja kerja milik Hesti dan membuka bagian laci yang tadi di katakan oleh sang manajer.

Saat dirinya sudah membuka laci bagian kedua tersebut, Zoya langsung dapat melihat sebuah map berwarna biru persis seperti apa yang tadi di katakan oleh Hesti dan sebelah tangannya pun terulur untuk mengambil map tersebut dan membukanya.

"Ada bu, saya sudah mengambil map tersebut dan melihat isinya yang merupakan dokumen perjanjian salary untuk pegawai baru." Ucap Zoya yang tanpa dirinya ketahui di balas dengan anggukan kepala oleh Hesti di seberang sana.

'Baik, kalau begitu kamu bisa langsung membawa surat itu kepada Farhan dan mengatakan jika ini adalah perjanjian final yang sudah di sepakati juga dengan Pak Ken, hanya perlu memberikannya kepada pegawai baru itu untuk di tandatangani dan di berikan kembali kepada Pak Ken.' Ucap Hesti menjelaskan apa saja yang harus di lakukan Zoya untuk menggantikan dirinya memberikan dokumen perjanjian salary tersebut.

Zoya pun berdeham pelan sambil menganggukan kepalanya.

"Baik bu, kalau begitu saya akan langsung memberikannya kepada mas Farhan. Terimakasih ya bu atas penjelasannya." Ucap Zoya dnegan seulas senyum kecil tercetak diwajahnya,meski dirinya mengetahui Hesti yang berada diseberang sana sama sekali tidak dapat melihat jika dirinya tengah mengulaskan senyum kecil.

'Ya sama sama Zoya. Justru saya yang seharusnya berterimakasih dan meminta maaf karena sudah merepotkan kamu hari ini.'

Zoya langsung menggelengkan kepalanya merespon apa yang dikatakan oleh Hesti di seberang sana.

"Ibu ngga perlu meminta maaf. Lagi pula memang sudah tugas saya sebagai seorang asisten manajer untuk membantu pekerjaan ibu saat ibu sedang tidak ada seperti saat ini." Ucap Zoya yang membuat Hesti terkekeh pelan disebelah sana.

'Baiklah, apa masih ada yang ingin kau tanyakan lagi Zoya?' Tanya Hesti yang di balas dengan gelengan kepala oleh Zoya tanpa dirinya sadari,

Zoya yang menyadari jika Hesti tidak akan bisa melihat dirinya yang tengah menggelengkan kepala pun kini segera membuka suaranya.

"Ah tidak ada bu untuk saat ini. Mungkin nanti jika ada lagi yang ingin saya tanyakan, saya akan mencari tahu sendiri terlebih dahulu baru akan bertanya kepada ibu untuk memastikannya lagi." Ujar Zoya yang dibalas dengan dehaman pelan oleh Hesti diseberang sana.

'Baiklah kalau begitu, saya akan menutup panggilan ini ya. Terimakasiih banyak Zoya, sampai bertemu besok.'

Zoya pun balas berdeham pelan lalu membuka suaranya membalas perkataan Hesti.

"Ya bu terimakasih kembali dan sampai bertemu lagi besok. Selamat siang."

Setelah mendengar balasan dari Hesti diseberang sana, Zoya pun memutuskan sambungan teleponnya dengan Hesti dan kini melangkahkan kakinya berjalan kembali menuju meja kerjanya.

"Hmm, tadi mas Farhan bilang jika dia akan meeting dengan Pak Ken. Mungkin aku akan mengirimkannya pesan terlebih dulu, lalu nanti setelah selesai meeting aku akan datang ke ruangan departemen bisnis." Ujar Zoya pada dirinya sendiri sambil menggerakan jari jemarinya diatas layar ponsel utuk mengirimkan pesan kepada Farhan mengenai dokumen perjanjian salary yang di tanyakan oleh laki-laki itu.

Setelah selesai mengirimkan pesna kepada Farhan, Zoya pun kini kembali mulai untuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda jam makan siang tadi dengan diiringi alunan musik pelan dari ponselnya.

"Hmmm, tidak ada hari yang paling santai dibandingkan dengan saat atasan mu sedang tidak masuk kerja seperti saat ini." Gumam Zoya pada dirinya dengan seulas senyum puas tercetak diwajahnya saat ini.