Chereads / Should I Marry Our CEO?? / Chapter 8 - Chapter -007-

Chapter 8 - Chapter -007-

Jreng.. Jrengg.. Jreng..

Suara petikan gitar mengalun menggema di dalam sebuah kafe yang berada di daerah Kuningan kota Jakarta, menghibur para pelanggan yang malam ini datang berkunjung.

Salah lima pelanggan kafe tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Zoya, Piyu, Pidey, Liv dan Naomi yang kini sedang terduduk di salah satu meja berada paling sudut ruangan kafe, dengan saling melemparkan tatapan begitu serius pada satu sama lain didalam kehening yang menyelimuti mereka berlima.

Naomi yang sedikit gemas karena sejak mereka tiba di kafe ini Zoya sama sekali tidak membuka suara untuk membahas apa yang sebenarnya sudah terjadi kepada sahabatnya itu pun kini mengambil alih untuk berdeham pelan.

"Ekhm, jadi Zoy. Aku mewakili kita berempat, mau tanya sama kamu. Hari Sabtu Minggu kemarin, kamu ngapain aja? Apa ada hal yang bikin kamu jadi ngga konsenttlrasi pagi ini?" Tanya Naomi membuka suara terlebih dulu bertanya kepada Zoya.

Sedangkan itu Pidey yang mendengar pertanyaan yang di berikan oleh Naomi kepada Zoya pun berdecak sambil memutar kedua bola matanya malas lalu membuka suaranya mengomentari pertanyaan yang Naomi berikan kepada Zoya tadi.

"Tsk, kamu mah terlalu berbasa basi banget sih Nao. Lebih baik langsung tanya keintinya." Ujar Pidey sambil berdecak sebal yang membuat Zoya, Naomi, Piyu dan Liv kini menolehkan kepala kearah dirinya.

Pidey yang mengetahui kini tatapan mata keempat sahabatnya menatap kearah dirinya pun, fokus tatapan mata Pidey hanya mengarah kepada Zoya dengan tatapan mata serius.

"Zoy, kamu putusan lagi kan sama laki-laki yang lagi pacaran sam-

Plak!

Pidey langsung menghentikan perkataannya dengan kedua bola matanya yang membuat terkejut saat tiba tiba saja lengannya di pukul cukup kencang oleh Zoya.

"Sorry ada nyamuk tadi di tangan kamu." Ucap Zoya dengan nada santai dan juga raut wajah polos tercetak di wajahnya, membuat Naomi, Liv dan Piyu berusaha untuk menahan gelak tawa mereka saat melihat ekspresi terkejut yang tercetak di wajah Pidey saat ini.

"Pantesan dari tadi aku ngerasa kaki aku gatal gatal, ternyata karena ada nyamuk." Ujar Piyu menyahuti perkataan Zoya sambil menahan gelak tawanya.

Pidey yang mendengar perkataan Zoya dan Piyu pun kini mendengus sebal, dirinya sangat mengetahui jika kedua sahabatnya ini tengah membual untuk menyindir dirinya yang tadi terlalu bertanya terang-terangan. Karena sedari tadi dirinya sama sekali tidak merasakan adanya gigitan nyamuk pada tangan mau pun kakinya.

Liv yang sedikit kasihan dengan Pidey pun kini berdeham pelan untuk menyamarkan nada getar suaranya karena menahan gelak tawa, lalu mulai membuka suaranya untuk mengulangi apa yang tadi di katakan oleh Liv namun dengan bahasa yang lebih halus.

"Zoy, hubungan kamu sama Mike saat ini gimana? Kalian masih berhubungan kan?" Tanya Liv dengan tutur bahasa yang lebih halus kepada Zoya.

Zoya yang mendengar pertanyaan Liv pun menghela nafas panjang. Dirinya kini sudah tidak dapat mengelak untuk tidak menjawab pertanyaan tersebut

Dengan perlahan Zoya menggelengkan kepalanya, lalu membuka suara menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Liv tadi.

"Kita udah ngga berhubungan lagi Liv." Jawab Zoya yang langsung membuat Liv, Naomi, Piyu dan Pidey menghela nafas panjang bersamaan. Mereka sudah menduga jika hal ini pasti akan terjadi.

"Jalan enam bulan ya kamu sama Mike pacaran?" Tanya Piyu yang di balas anggukan pelan oleh Zoya.

"Ya bisa di bilang ada sedikit kemajuan dari yang sebelum sebelumnya bukan? Yang bisanya hanya bisa bertahan maksimal tiga bulan, tapi sekarang sudah hampir jalan enam bulan." Ujar Naomi yang di balas angguka kepala oleh Zoya, Liv, Piyu dan Pidey.

"So, selanjutnya gimana? Mau kita aturin lagi jadwal buat kencan buta?" Tanya Pidey yang membuat Zoya menghela nafas panjang.

Liv, Piyu, Naomi dan Pidey yang mendengar Zoya menghela nafas panjang pun ikut menghela nafas di dalam hati. Mereka tahu Zoya pasti saat ini sedang dalam titik lelahnya mencari pria yang ingin menjalin hubungan degannya.

"Capek aku tuh harus adaptasi lagi sama cowok baru, belum lagi kalau memang sifat kitanya yang berbeda banget. Ketemu yang sifat sama sikapnya ngga banyak ini itu aja udah bersyukur banget aku. Tapi sayangnya mereka yang punya sikap seperti itu ngga bertahan lama jalin hubungan sama aku." Jawab Zoya sambil bertopang dagu dengan sebelah tangannya yang bebas bergerak memainkan sendok didalam gelas jusnya.

Liv, Piyu, Naomi dan Pidey memilih untuk tetap diam mendengarkan apa yang dikatakan oleh Zoya, karena selama ini jika Zoya menjalin hubungan dengan para pria yang mereka sarankan dari kencan buta, Zoya sama sekali tidak pernah menceritakan kepada mereka, justru Zoya lebih seperti memendamnya sendiri dan hanya mengatakan jika hubungan mereka baik baik saja namun beberapa waktu kemudian Zoya akan mengatakan jika dirinya sudah tidak menjalin hubungan lagi dengan pria tersebut.

"Oke kalau kamu capek, kita berhenti dulu buat jadwalin kamu kencan buta. Tapi kali ku mau ikut kencan buta kamu tinggal bilang ke kita, kita pasti akan atur jadwal buat kamu." Ucap Liv yang balas dengan anggukan kepala oleh Pidey, Naomi dan Piyu yang menyetujui apa yang dirinya katakan.

Zoya yang mendengar perkataan Liv pun juga ikut menganggukan kepala, menyetujui perkataannya sambil kembali bertopang dagu.

"Huftt, aku kira cari pacar nggak susah seperti ini, ternyata susah ya." Keluh Zoya sambil melayangkan tatapan matanya menatap satu persatu keempat sahabatnya.

Liv, Pidey, Piyu dan Naomi yang mendengar perkataan Zoya terdiam sesaat di tempat mereka, mereka tidak ingin salah menyahuti apa yang di katakan oleh Zoya tadi. Karena pada kenyataannya saat ini mereka berempat dalam posisi sudah memiliki kekasih satu sama lain.

Naomi yang sudah bertunangan dengan kekasihnya, Liv yang juga sebentar lagi akan menyusul Naomi untuk bertunangan lalu Pidey dan Piyu yang juga sudah memiliki kekasih meski mereka belum tahu kapan akan bertunangan, karena saat ini mereka masih ingin bersenang-senang terlebih dulu sebelum benar benar akan terikat dengan hubungan yang serius.

Zoya yang juga sangat mengetahui keempat sahabatnya sudah memiliki pasangan pun sebenarnya merasa tidak enak karena harus merepotkan mereka dalam urusan percintaannya. Namun dirinya benar benar merasa keberuntungannya dalam urusan percintaan sangat menurun saat ini.

"Ekhm, sebenarnya ngga susah juga kalau pasangan kita mengerti dan menerima kita apa adanya." Ucap Liv menyahuti perkataan Zoya tadi.

Zoya pun menganggukan kepalanya pelan, benar apa yang dikatakan oleh Liv. Namun apa daya para pria yang sudah menjalin hubungan dengannya memang nampak dari luar terlihat seperti itu, namun ternyata yang sebenarnya terjadi tidak seperti itu. Buktinya saja mereka dengan mudah dan cepat mengakhiri hubungan dengannya.

Helaan nafas panjang kembali Zoya hembuskan sebelum dirinya kembali membuka suara hingga membuat Liv, Piyu, Pidey dan Naomi langsung membulatkan kedua bola matanya terkejut.

"Apa aku ajak Pak Ken nikah aja kali ya?" Tanya Zoya dengan nada begitu santai, namun tidak dengan Piyu, Liv, Pidey dan Naomi yang kini langsung memasang ekspresi terkejut mendengar perkataannya.

"Heh kamu! Sudah seperti stok laki-laki di dunia ini habis aja! Kalau stok laki-laki di dunia ini sudah habis dan hanya tersisah pak Ken seorang, baru kamu boleh punya pemikiran begitu!" Ucap Pidey dengan nada sewot dan disetujui oleh Piyu, Liv dan Naomi.

Zoya yang mendengar perkataan Pidey dan melihat reaksi yang ditunjukan oleh ketiga sahabatnya yang lain pun langsung terkekeh geli sambil mengibas-ngibaskan sebelah tangannya untuk kembali mencairkan suasana tegang diantara mereka berlima saat ini.

"Hahahah, kalian ngga usah tegang gitu dong. Aku cuman asal bicara aja, jangan terlalu serius."

Helaan nafas lega Liv, Piyu, Pidey dan Naomi hembuskan,mereka benar benar merasa tenang karena Zoya tidak benar benar serius dengan apa yang tadi di katakan oleh sahabat mereka itu.