Chereads / Should I Marry Our CEO?? / Chapter 6 - Chapter -005-

Chapter 6 - Chapter -005-

Tak tak tak tak

Saat ini jam sudah menunjukan pukul sebelas siang dimana tingkat kesibukan para pegawai kantoran sedang berada di tahap paling bersemangat sekali karena otak masih sedang sangat fresh sekali, selain itu juga hari ini adalah hari Senin, hari pertama di diawal Minggu yang pastinya seluruh tenaga dan firkiran masih begitu sangat fresh setelah menjalani weekend selama dua hari.

"Eh Nao, bagi data promosi dan iklan dong. Urgent nih di minta si bapak." Ucap Liv yang duduk tepat di hadapan Naomi, membuat rekan kerjanya itu kini menegakan kepala melihat kearah dirinya.

"Sebentar, ini si Zoya lagi minta data ke aku juga. Sabar ya, antri. Tangan aku cuman ada dua doang." Ujar Naomi sambil mengangkat kedua tangannya keatas, membuat Liv berdeham masam. Karena saat ini dirinya juga sama urgent nya, diminta kan data oleh sang bapak CEO terhormat.

"Liv, liat email. Udah aku kirimin. Jelek banget pasang muka jutek kamu." Ucap Naomi tanpa menengadahkan kepalanya untuk melihat kearah Liv.

Liv yang mendengar perkataan Naomi pun berdecak sebal, namun dirinya tidak dapat menyembunyikan senyum kecil nya karena Naomi ternyata langsung mengirimkan data yang dirinya minta tadi.

Suasana didalam ruangan staff keuangan kembali hening, begitu fokus dengan pekerjaan masiing masing. Namun ternyata ada satu karyawan yang sedar tadi sama sekali tidak fokus dalam bekerja.

Mungkin jika dilihat dari luar, karyawan ini terlihat tengah fokus mengerjakan pekerjaannya. Namun jika di teliti lebih dekat lagi sebenarnya karyawan ini sama sekali tidak fokus seperti apa yang di lihat. Karena sejak tadi dirinya sudah melakukan beberapa kesalahan yang hampir saja membuat sang manajer memarahinya.

Namun sang manajer mengurungkan niatnya untuk memarahi asistennya ini, mengingat sang asisten hampir tidak pernah berbuat kesalahan dalam bekerja, jadi saat ini yang ada adalah dirinya yang merasa heran mengapa sang asisten hari ini terlihat sangat tidak fokus dengan peekrjaan, tidak seperti biasanya saja.

Ding.. Dong.. Ding.. Dong..

Suara lonceng jam tua bergema di dalam ruangan staff keuangan membuat para staff keuangan kini menghela nafas panjang di belakang meja kerja mereka.

"Haaahh, akhirnya jam makan siang juga!" Seru Liv sambil merenggangkan persendiannya hingga menimbulkan suara gemelutuk tulang.

Sedangkan itu

"Kalian ingin makan di kafeteria atau di luar?" Tanya Piyu yang baru saja datang menghampiri meja kerja Liv, begitu juga dengan Pidey yang menghampiri meja kerja Naomi.

Liv yang mendengar pertanyaan Piyu pun mengangkat kedua bahunya acuh.

"Entahlah, mungkin kafeteria aja dulu hari ini." Jawab Liv yang membuat Piyu, Pidey dan Naomi saling bertukar tatap satu sama lain.

"Tumben kamu mau makan di kafeteria, biasanya kamu cuman mau makan diluar aja." Sahut Pidey yang merasa sedikit heran dengan Liv, karena biasanya Liv sama sekali tidak mau jika di ajak untuk makan di kafeteria dan biasanya selalu memilih untuk makan di restoran atau kafe yang berada di depan gedung perusahaan.

Decakan pelan keluar dari bibir Liv setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Pidey tadi.

"Biarin sekali sekali aku mau ngerasain gimana rasanya masakan kafeteria yang kalian sukai itu, sampai sampai kalian tega ninggalin aku makan sendirian di luar."

Kini gantian Naomi yang besecak yang mendengar setelah mendengar perkataan Liv dengan nada sombong.

"Tsk, aku jamin seratus persen kamu pasti akan ketagihan setelah satu kali makan disana siang ini. Iya kan teman teman?" Tanya Naomi meminta pendapat kepada Piyu dan Pidey yang dengan kompak dan bersemangat menganggukkan kepala.

"Pasti itu, kita jamin kamu pasti akan ketagihan dan besok besok akan minta untuk makan di kafeteria lagi." Ucap Piyu menjawab pertanyaan yang di berikan oleh Naomi tadi yang hanya direspon oleh Liv dengan memutar kedua bola matanya malas.

"Eh, baytheway, Zoya kemana nih? Tumben ngga ngumpul nyamperin kita." Ucap Pidey yang baru saja menyadari jika mereka saat ini kekurangan satu personel lagi yaitu Zoya.

"Eh iya benar. Kemana itu dia, tumben belum Dateng kesini." Sahut Naomi yang sama baru menyadari jika Zoya belum ada bersama dengan mereka.

Kini tatapan mata mereka beralih ke dalam sebuah ruangan yang khusus di tempati oleh Manajer keuangan dan sang Asisten manager keuangan.

Kerutan tercetak di kening mereka saat mereka sama sekali tidak melihat keberadaaan Zoya, mereka hanya melihat keberadaan sang manajer keuangan yang masih duduk dengan tenang di belakang meja kerjanya.

"Gimana nih, apa Zoya udah pergi ke kafeteria duluan kali ya?" Tanya Piyu kepada Naomi, Liv dan Pidey.

Naomi, Liv dan Pidey yang di tanya oleh Piyu pun terdiam sesaat di tempat mereka dan saling melemparkan tatapan mata satu sama lain.

"Gimana kalau kita tanya langsung ke Bu Hesti dimana keberadaan Zoya sekarang? Karena mungkin Zoya lagi ke toilet." Ujar Naomi menjawab pertanyaan Piyu dan ternyata langsung di setujui oleh Liv, Pidey dan juga Piyu.

"Yasudah ayo kita tanya langsung ke Bu Hesti, sisah waktu jam makan siang tinggal kurang satu jam lagi." Sahut Liv yang mengingatkan sisah waktu jam makan siang mereka tidak tersisah banyak.

Akhirnya kini Naomi, Liv, Piday dan Piyu berjalan bersamaan menghampiri ruangan khusus manajer keuangan untuk menanyakan kepada sang manajer dimana keberadaan Zoya saat ini.

Tok.. tok.. tok..

Piyu memberanikan diri untuk mengetuk pintu tersebut pertama kali, saat dirinya sudah selesai melakukan ketukan yang ketiga, tidak lama kemudia terdengar suara Hesti dari dalam ruangan yang menyuruh dirinya untuk masuk.

Sebelum masuk kedalam ruangan, Piyu terlebih dulu memberikan kode kepada Naomi, Live dan Pidey untuk ikut masuk kedalam ruangan dan mereka pun setuju untuk ikut masuk kedalam.

Sebelah tangan Piyu terulur untuk membuka kenop pintu dan setelah pintu terbuka tanpa menunggu lama lagi mereka berempat pun masuk kedalam ruangan itu membuat Hesti yang berada didalam ruangan edikit merasa bingung karena di jam makan siang diirnya kedatangan empat orang tamu. Namun telah dirinya mengenali wajah keempat tamu yang sudah berdiri di hadapannya ini dirinya menganggukkan kepala pelan, ternyata teman teman nya Zoya, sang asisten keuangannya.

Naomi yang baru saja ingin membuka suaranya untuk bertanya dimana keberadaan Zoya pun langsung mengurungkan niatnya saat dirinya lebih dulu mendengar suara Hesti yang berbicara kepada mereka berempat.

"Jika kalian mencari Zoya, tadi aku sudah menyuruhnya untuk pergi ke toilet terlebih dulu untuk menjernihkan kepalanya. Mungkin saat ini dirinya masih berada disana." Ucap Hesti yang membuat Naomi, Liv, Piyu dan Pidey ber oh ria didalam hati mereka.

"Begitu rupanya. Baik Bu Hesti, terimakasih sudah memberitahu kami dimana keberadaan Zoya kepada kami." Ucap Liv dengan seulas senyum terulas diwajahnya.

Hesti yang mendengar perkataan Liv pun balas menganggukkan kepalanya.

"Baik Bu, kalau begitu kami akan segera menyusul Zoya. Kami permisi dulu, maaf sudah mengganggu ibu bekerja." Sahut Naomi berpamitan kepada Hesti sambil menundukkan kepalanya sebentar, begitu juga dengan Piyu, Pidey dan Liv yang iku menundukkan kepala mereka sebelum pergi keluar dari ruangan tersebut.

Namun saat mereka berempat sudah hampir berada di depan pintu ruangan, tiba tiba saja suara Hesti kembali menginterupsi, membuat mereka engurungkan niat untuk segera pergi keluar dari ruangan manajer keuangan dan kini membalikan tubuh mereka menghadap kearah Hesti.

"Apa kalian tahu apa yang sedang terjadi dengan Zoya beberapa hari ini?" Tanya Hesti yang membuat Piyu, Pidey, Liv dan Naomi mengerutkan dahi mendengar pertanyaan yang baru saja di layangkan oleh Hesti kepada mereka.

"Maaf Bu, kalau boleh kami tahu, memang ada apa ya Bu dengan Zoya?" Ujar Piyu bertanya kembali kepada Hesti, membuat perempuan paruh baya itu menghela nafas panjang, lalu membuka suaranya kembali untuk menjelaskan apa yang terjadi kepada Zoya hari ini.

"Hari ini, entah kenapa Zoya jadi lebih sering melakukan kesalahan dalam bekerja. Padahal ini merupakan pekerjaan sehari hari yang biasa yang dia lakukan, tapi dirinya melakukan kesalahan lebih dari lima kali di hari ini." Ucap Hesti sambil menghela nafas berat dan menggelengkan kepalanya pelan saat mengingat sudah berapa kali sang asisten melakukan kesalahan di pagi ini.

Piyu, Naomi, Liv dan Pidey semakin mengerutkan dahi mereka heran mendengar penjelasan yang diberikan oleh Hesti tadi.

Zoya melakukan kesalahan? Yang benar saja, itu tidak mungkin!

Karena yang mereka berempat ketahui setelah berteman dengan Zoya selama kurang lebih tiga sampai empat tahun, Zoya terkenal karena pekerjaannya yang rapih dan hampir tidak pernah membuat kesalahan sama sekali selsma bekerja delapan tahun di perusahaan ini.

"Jadi, karena kalian adalah teman Zoya, saya kira kalian mengetahui alasan di balik mengapa Zoya jadi seperti ini, karena saya ingin melihat akar permasalahannya seperti apa lalu mencoba untuk mencari solusi untuk mengatasi akar permasalahan tersebut." Lanjut Hesti yang di balas dengan anggukan kepala dalam diam oleh Naomi, Piyu, Pidey dan Liv.

"Maaf Bu, untuk saat ini kami belum mengetahui ada hal apa yang terjadi pada Zoya. Tapi kami akan segera mencari tahunya dengan berbicara langsung pada Zoya." Ucap Liv yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Hesti.

"Baiklah, saya rasa Zoya pasti akan terbuka dengan kalian yang merupakan teman-temannya. Kalau begitu kalian boleh pergi untuk makan siang."

Piyu, Liv, Pidey dan Naomi pun dengan kompak menganggukkan kepala mereka lalu berpamitan keluar dari ruangan pada Hesti.

Saat mereka sudah berada di luar ruangan manajer keuangan dan sudah menutup pintunya juga, kini mereka saling melayangkan tatapan mata pada satu sama lain.

"Hey, terakhir kita ketemu Zoya pas hari Jum'at dia baik-baik saja kan?" Tanya Liv kepada Naomi, Piyu dan Pidey.

"Hu'um dia baik-baik saja, tidak ada yang aneh sama sekali." Jawab Pidey dan di setuju oleh Piyu.

Namun berbeda dengan Naomi yang sedar tadi terdiam dengan sebuah kerutan tercetak jelas di keningnya.

Liv, Piyu dan Pidey yang sedari tadi tidak mendengar suara Naomi pun kini menolehkan kepala mereka kearah Naomi berada. Mereka bertiga sedikit bingung melihat Naomi yang kini tengah terdiam dengan kerutan jelas tercetak di dainya saat ini.

"Nao, ada apa? Apa kamu sedang mencari tahu sendiri apa yang sedang terjadi pada Zoya saat ini?" Tanya Pidey dengan rasa sangat ingin tahunya kepada Naomi.

Naomi yang mendengar pertanyaan Pidey pun kini menolehkan kepalanya dan dirinya sedikit terkejut melihat ketiga rekan kerjanya kini sedang mengarahkan tatapan mata kearah dirinya.

"Hmm, aku belum tahu pasti karena ini atau bukan penyebabnya. Tapi melihat Zoya yang masih baik baik saja pada hari Jum'at, kemungkinan jika memang Zoya memiliki masalah, masalahnya itu terjadi diantara hari Sabtu dan Minggu." Jawab Naomi yang membuat Piyu, Liv dan Pidey terdiam sesaat di tempat mereka sebelum akhirnya menganggukan kepala menyetujui kesimpulan yang di jelaskan oleh Naomi.

Suasana hening menyelimuti sekitar Liv, Pidey, Piyu dan Naomi, hingga Naomi baru menyadari sesuatu dan langsung membuka suaranya, membuat Piyu, Pidey dan Liv menatap kearah dirinya.

"Tunggu dulu, hari Sabtu Zoya bilang akan bertemu dengan Mike bukan??" Ucap Naomi bertanya kepada Piyu, Pidey dan Liv.

"Kau benar! Maka dari itu dirinya tidak ikut pergi bermain bersama dengan kita bukan??" Sahut Piyu yang di balas dengan anggukan kepala oleh Naomi, Pidey dan Liv.

Lalu seketika dengan bersaman Piyu, Liv, Pidey dan Naomi langsung membulatkan kedua bola mata mereka terkejut saat sebuah pemikiran terlintas di kepala mereka.

"Jangan bilang mereka berdua?!"