"Heeum~ Heum~ Heum~"
Senandung lagu terdengar mengalun keluar dari bibir seorang perempuan yang kini tengah terduduk di depan meja rias sambil memoleskan sebuah lipstick di bibir mungil ranum miliknya.
Seorang perempuan berusia dua puluh delapan tahun bernama Zoya yang berprofesi sebagai seorang asisten manager keuangan di sebuah perusahaan teknologi ternama di Indonesia dan Asia.
Ulasan senyum yang tercetak di wajah Zoya sama sekali tidak memudar sejak dirinya baru memulai merias diri hingga sampai saat ini dirinya sudah selesai melalui serangkaian makeup yang biasa dirinya lakukan.
Saat sudah selesai memoleskan lipstick dengan merata diatas bibirnya, Zoya sedikit mengibaskan rambut panjang dengan seulas senyum yang semakin merekah diwajahnya merasa puas melihat riasan dan penampilannya saat ini terlihat begitu sangat memuaskan baginya.
"Oke! Kalau begini aku udah siap buat ketemu Mike. Mengingat kita berdua sudah tidak bertemu selama dua minggu. Aku harus tampil cantik kali ini." Ucap Zoya yang kini mulai beranjak dari duduknya dan melangkahkan kakinya untuk mengambil tas serta ponsel miliknya yang berada di atas ranjang.
Saat Zoya baru saja ingin mengulurkan tangannya untuk mengambil ponsel, Zoya melihat tampilan layar ponselnya berubah menjadi tampilan adanya panggilan telepon masuk dari kontak bernama 'Naomi' yang merupakan sahabat sekaligus rekan kerjanya di kantor.
Tanpa menunggu lama Zoya pun mengulurkan tangannya untuk mengambil ponsel dan menjawab panggilan masuk dari Naomi, sambil dirinya melangkahkan kaki berjalan keluar dari kamar apartemennya.
"Hallo, Nao. Ada apa?" Tanya Zoya saat dirinya sudah menekan tombol gagang telepon berwarna hijau untuk menjawab panggilan telepun dari Naomi.
'Zoy, kamu jadi pergi ketemu pacar kamu nanti?'
Zoya yang mendengar jawaban dari Naomi yang bertanya kembali kepada dirinya pun menaikan sebelah alisnya heran.
"Ya jadi dong. Ini aku udah mau jalan ketempat temuan kita." Jawab Zoya dan jadi keheningan sesaat di seberanga sana.
'Hah, baru aku mau ajak kamu main bareng sama Liv, Pidey sama Piyu. Tapi kalau kamu jadi ketemu sama pacar super sibuk kamu itu yaudah deh.'
Zoya mengulaskan senyum geli diwajahnya mendengar nada ketus yang keluar dari bibir Naomi dan mendengar sebutan 'Pacar super sibuk' untuk kekasihnya.
"Kan aku udah bilang ke kalian kemarin, kalau hari ini aku mau habisin waktu temu kangen sama pacar super sibuk aku."
Zoya dapat mendengar suara decakan pelan dari Naomi.
'Tsk, dia masih nganggap kamu pacar? Aku kira dia udah lupa sama kamu gitu, udah satu minggu lebih ngga kasih kabar dan ngga jemput kamu lagi.'
Zoya tidak dapat menahan gelak tawanya mendengar cibiran yang Naomi berikan untuk kekasihnya.
"Hahha, hubungan kita masih aman-aman aja. Karena kita tahu sama-sama lagi sibuk, jadi kita memaklumi satu sama lain."
Terjadi hening sesaat lagi diseberang sana, sebelum Zoya dapat mendengar Naomi menghela nafas panjang diseberang sana.
'Haah, syukurdeh kalau hubungan kalian masih aman. Aku, eh salah, kita tuh nggak mau lagi ngeliat kamu yang sedih kaya kemarin-kemarin.'
Seulas senyum kecil tercetak diwajah Zoya saat ini mendengar Naomi berkata dengan nada lembut kepadanya.
"Tenang aja, aku percaya Mike ngga kaya mereka. Kita juga udah jalan hampir enam bulan, dan ini pertama kalinya aku ngejalin hubungin paling lama setelah putus sama angga."
Lagi Zoya dapat mendengar Naomi yang menghela nafas panjang diseberang sana.
'Hah, udahlah jangan sebut-sebut nama itu cowok lagi. Gatel banget aku ngedenger namanya. Tapi gimana ya, yaudah deh ngga usah ngomongin dia, nanti kamu jadi ngga mood lagi ketemu sama si Mike.'
Zoya merasakan sebuah perempatan kecil muncul di keningnya mendengar perkataan Naomi yang berbelit-belit.
"Nao, kalian main sampai jam berapa? Mungkin nanti jika aku dan Mike sudah selesai aku bisa ikut main dengan kalian." Ucap Zoya mencoba mengalihkan pembicaraan.
Lagi, Zoya mendengar Naomi berdecak sebal di seberang sana.
'Tsk, tidak perlu. Kita bisa bertemu lagi nanti di hari senin dan seterusnya. Kau puas puas kan saja bertemu dengan pacar super sibuk itu. Aku sudahi dulu ya panggilan nya, byeee.'
"Baiklah, byee." Balas Zoya dan tidak lama kemudian sambungan telepon diantara dirinya dan Naomi pun terputus.
Zoya tidak dapat menahan untuk menghela nafas panjang dan menggelengkan keplanya melihat sikap Naomi yang masih belum berubah sejak dirinya putus dengan Angga empat tahun lalu.
"Hah, sudahlah. Mau bagaimana lagi. Aku dan Angga memang tidak berjodoh meski kami sudah menjalin hubungan selema delapan tahun." Ujar Zoya kembali menghela nafas panjang.
Zoya yang kini sudah berada didalam taxi online pun menolehkan kepalanya keluar jendela untuk melihat pemandangan jalan raya kota Jakarta yang terlihat cukup ramai.
Dirinya jadi teringat dengan perjalanan cintanya setelah putus dengan Angga empat tahun yang lalu. Tidak pernah dirinya bisa menjalin hubungan lebih dari dua bulan, hanya saat ini saja dirinya bersama dengan Mike bisa menjalin hubungan hampir berjalan enam bulan. Dirinya sedikit berharap kali ini hubungannya dengan Mike tidak akan kandas seperti sebelum-sebelumnya. Mengingat saat ini dirinya sudah tidak begitu muda lagi dan ibu nya juga sudah beberapa kali terus bertanya kapan dirinya akan menikah karena teman-teman masa kecil ku sudah menikah semuanya.
"Hah, semoga saja Mike tidak sama seperti mereka." Gumam Zoya sambil menghela nafas panjang dan memejamkan kedua matanya.
***
"Hahahaha, bukan tadi film nya Mike? Aku tidak menyangka jika pemeran utama pria nya akan melakukan hal seperti itu." Ujar Zoya sambil tertawa lepas saat dirinya dan Mike baru saja keluar dari salah satu ruang theater bioskop.
Zoya yang melihat tidak ada reaksi apapun dari Mike pun menaikan sebelah alisnya dan melihat jika sang kekasih sedang menatap kearah ponsel.
Zoya menaikan Sebelah alisnya heran. Karena selama dirinya menjalin hubungan dengan Mike, dirinya tidak pernah melihat sang kekasih menatap kearah ponsel saat sedang menghabiskan waktu bersama dengan dirinya.
Zoya mencoba untuk berfikiran positif jika mungkin saja Mike sedang membalas pesan salah satu rekan kerjanya yang begitu penting atau pun sedang berkomunikasi dengan anggota keluarganya.
Meski opsi yang pertama itu sama sekali tidak mungkin benar terjadi mengingat hari ini adalah hari sabtu dan jam operasional kantor sang kekasih hanya berlaku dari hari senin sampai jum'at saja.
Helaan nafas panjang Zoya hembuskan sebelum dirinya membuka suara untuk berdeham dan bertanya langsung kepada Mike.
"Ekhm, Mike, ada apa? Apa ada hal penting yang terjadi?" Tanya Zoya mencoba untuk mengalihkan perhatian Mike dari ponsel kepada dirinya dan ternyata hal itu berhasil, karena saat ini Mike sudah sepenuhnya mengalihkan perhatian kearah dirinya.
"Ekhm, Ana. Apa kita bisa berbicara di tempat yang sedikit privasi?"
Zoya yang mendengar pertanyaan Mike mengerutkan dahinya heran, di tambah lagi saat kini dirinya melihat ekspresi yang tercetak jelas diwajah sang kekasih.
"Apa ada suatu hal penting yang ingin kau bicarakan dengan ku Mike?" Tanya Zoya mencoba untuk lebih memastikan lagi.
"Ehm, ya. Ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengan mu." Jawab Mike sambil mengusap tengkuk lehernya.
Zoya yang melihat Mike berbicara sambil mengusap tengkuk lehernya merasa heran. Karena menurut yang diirnya ketahui, jika seseorang sedang bebicara kepada mu namun sambil mengusap tengkuk belakang, itu berarti lawan bicara mu sedang merasa gugup.
Zoya yang merasa penasaran dengan hal apa yang ingin di bicarakan oleh Mike secara privasi pun langsung menganggukan kepalanya menyetujui sang kekasih yang ingin berada di tempat yang lebih privasi lagi. Dan kini mereka berdua pun melangkahkan kaki berjalan menuju salah satu restoran yang berada di dalam gedung pusat perbelanjaan itu , restoran yang memiliki ruangan khusus untuk para pelanggannya.
Ceklek..
Zoya pun mengulurkan sebelah tangannya untuk membuka pintu salah satu ruangan dan berjalan masuk kedalam, diikuti dengan Mike di belakangnya.
Zoya yang sudah berada didalam ruangan itu pun kini membalikan badannya untuk melihat kearah Mike yang kini tengah mengarahkan kedua manik mata kearahnya dengan begitu focus.
"Ekhm, Ana. Ada yang ingin aku bicarakan dengan mu." Ucap Mike membuat Zoya kini merasa sedikit waspada dengan apa yang ingin Mike katakan kepadanya saat ini. Karena melihat gerak gerik yang di tunjukan oleh Mike sedari tadi, membuat dirinya jadi teringat dengan apa yang sudah di lakukan oleh beberapa orang dulu kepadanya.
"Ya, katakan saja Mike. Kau tidak perlu merasa sungkan atau ragu kepada kekasih mu sendiri." Ujar Zoya dengan senyuman yang terulas di wajahnya. Zoya mensugeskan dirinya jika Mike pasti tidak akan melakukan hal sama seperti apa yang di lakukan oleh beberapa orang dulu kepadanya. Karena mereka kini sudah menjalin hubungan hampir enam bulan. Rekor hubungan asmara bagi Zoya setelah dirinya putus dengan Angga kekasih delapan tahunnnya itu.
Zoya dapat mendengar Mike menghela nafas panjang terlebih dulu sebelum akhirnya membuka suara mengatakan apa yang ingin dikatakan oleh kekasihnya ini.
"Ana. Kurasa hubungan kita hanya sampai disini saja. Kau bisa menemukan pria lain yang lebih baik dari diriku di luaran sana."
Zoya merasa telinganya sedikit berdengung saat mendengar perkataan yang baru saja dikatakan oleh Mike kepada dirinya. Zoya merasa jika dirinya mungkin saja salah mendengar dengan apa yang baru saja di katakan oleh kekasihnya ini.
"Ehm, maaf Mike, apa kau bisa mengulangi perkataan mu lagi? Telingaku tadi berdengung, sehingga tidak mendengar dengan jelas apa yang kau katakan tadi." Ucap Zoya mencoba untuk tetap tenang di tempatnya menunggu Mike mengatakan kembali apa yang tadi dikatakan kepadanya.
Mike yang mendengar perkataan Zoya pun kini menghela nafas panjang sebelum dirinya kembali mengatakan apa yang sudah dirinya katakan tadi.
"Ana, hubungan kita hanya sampai disini saja. Kau bisa menemukan pria lain yang lebih baik dari diriku di luar sana!"