BAB 12
BM atau BUNGA MATAHARI?
[Putri]
Entah mengapa, aneh rasanya. Aku tahu dia tidak akan melakukan hal itu. Dia tidak mungkin pembunuh berantai kan?
"Aku yang menyuruh Rizal kesini tadi" ucapku memecahkan keheningan.
"Hahahah apa maksudmu? Kamu pikir kita akan mencurigai anak aneh ini?" pak Krisna tertawa diikuti tertawa pak Aldo kemudia Rizal itu sendiri.
Apa hanya aku yang khawatir? Setelah Bayu menghilang, aku tidak ingin kehilangan teman lagi.
"Rizal, tidak mungkin dia membunuh! Saat memancingpun dia segera melepaskan hasil tangkapannya, padahal sudah ku bilang walaupun kailnya dilepaskan bisa saja ikan itu mati, lebih baik kita saja yang makan… eh dia malah ngotot ngelepasin semuah ikannya, bukan Cuma punyanya dan punyaku, dia berkeliling tambak untuk melepaskan semuah ikan tangkapan mereka dan berteriak 'ayo cintai dan sayangi ikan! Jauhkan ikan dari pemburuan liar! Semangat!' wah setelah itu kami diusir dan aku diblacklist dari pemancingan itu aku sanngat malu" cerita pak Aldo dari pengalaman memalukannya Bersama Rizal.
Pak Aldo menganggap rizal anaknya, karena almarhum ayah Rizal adalah sahabat pak Aldo.
Orang tua Rizal meninggal dalam suatu kecelakaan, yang akhirnya Rizal menjadi sebatang kara sejak SD.
Dan sejak saat itu pak Aldo menjadi sosok pengganti Ayah dan ibu bagi Rizal.
"Bener! Pas Bayu jatuhpun Rizal nggak berani liat darahnya HAAHAHAHHA" pak Krisna tertawa Bahagia karena mengingat kejadian itu.
Tapi tidak denganku, aku sangat merindukan Bayu saat ini.
Tapi aku pura pura tertawa, aku takut mereka akan terbebani dengan semuah ini. Toh pencarian Bayu tidak dilanjutkan lagi.
Mari kita naggap Bayu kabur dari tugasnya. Dan memilih untuk melindungi penjahat.
"Kalau begitu aku akan melapor ke pak Tomy, tapi mari kita rahasiakan tentang rizal" pak Krisna meletakkan kaset itu ke suatu plastic barang bukti tak lupa ia juga mengambil kertas di map yang ku pegang.
"Untuk apa dirahasiakan? Aku yang menyuruhnya kesini, kalau dirahasiakan mereka akan mencurigai Rizal" aku menolak memberikan map itu.
"Hei? Apa yang kamu lakukan?" Ucapnya tanpa beban.
"Untuk apa merahasiakannya dari atasan? Jika Rizal tidak bersalah untuk apa?" aku menolak memberikan map itu, wajahnya memerah terlihat sangat marah.
"Jika dia jadi saksi, dia tidak akan Bersama kita disini…"
"Pak, gak papa, kasih tau saja kalau saya kesini. Saya kesini karena keinginan saya, bukan karena disuruh Putri" Rizal melihat kearahku "Putri, kamu percaya aku kan? Untuk apa kamu berbohong juga?"
"Iya, kamu tidak mungkin bersekongkol dengan mereka" aku merunduk, menjawab dengan suara kecil.
"Baiklah. Kalau itu maumu. Kita luruskan saja. Rizal kemari karena keinginannya, rizal ingat akibatnya, kamu tidak bisa bergabung dalam tim ini dulu" jelas pak Krisna sebelum pergi meninggalkan ruangan.
"Tidak, jangan percaya kepadaku. Kepercayaan hanya akan membuat hatimu sakit" ucapnya mengikuti pak Krisna keluar ruangan.
03:13
Rizal memasuki ruang interogasi dan ditanya oleh pak Tomy dan pak krisna.
-Hari pemilihan nama tim-
[Author ver]
"Baiklah sekarang pemilihan nama tim devisi criminal!" pak Heri, staff yang berindak sebagai host hari ini.
"Ayo ayo perwakilan tim maju kedepan" serunya lagi.
"Pilih aku pilih aku" Rizal dengan semangat lari kedepan, tentu saja walaupun dia tidak berteriak seperti itu, tetap dia yang akan mewakilkan tim.
Kalian pikir pak Krisna dan pak Aldo mau ikut dalam permainan ini?
"Sebelum menyebutkan nama tim kita akan lomba makan kerupuk yang tercepat akan menyebutkan nama timnya terlebih dahulu.
Ditengah teriknya matahari dan deburan ombak pantai, hanya Rizal yang terlihat bersemangat disini.
"Bersiap! Satu, dua, tiiiigggaaa mualiii!" teriak pak Heri sambal menghalangi panas matahari menusuk matanya.
"Hooooooo Rizal dari tim tiga memimpin, wahh cepat dan bersemangat sekali!"
Sampai diatu suapan terakhir, Rizal menghentikannya.
"Rizal! Apa yang kamu lakukan!?" protes pak krisna yang baru saja membangga banggakan pada tim lain.
Rizal menunjuk mulutnya yang penuh, dan mengunyah krupuk yang masih berada dalam mulutnya.
Rizal melihat lawannya, tim dua selesai terlebih dahulu dan disusul tim satu.
Ia pun memakan keeping terakhir dari krupuk itu, menjadikannya juara ketiga.
Namun ia tetap terlihat Bahagia, tersenyum dengan pipinya yang membengkak.
"Baiklah, baiklah juara satu dari tim 2 ayo perkenalkan nama tim mu" pak Heri menyerahkan microphone ked ani perwakilan dari rim dua.
"Terimakasih, nama tim kami 'Hurry' yang berarti cepat, kami berharap tim kami menjadi tim yang cepat dan siaga dalam menghadapi permasalahan yang ada di masyarakat" Dani menyerahkan microphone it uke pak heri lagi.
"Dan juara ke dua kita! Tim satu!" pak Heri mengoper microphone itu ke Dorta.
"Nama tim kami, tim Alpha, Alpha adalah huruf Yunani yang pertama dan Alpha juga bisa berartyi 1. Kami berharap akan menjadi orang pertama yang menyelesaikan masalah di masyarakat sehingga tidak merepotkan kelompok lain" Dorta menurunkan kacamata hitamnya, dan melirik sinis Dani.
Sorak sorai dari kelompok 1 dan 2 kian keras terdengar.
Host acarapun menghentikannya.
"Mari mari sekarang kita dengarkan nama selanjutnya, Rizal dari tim 3, wahh pasti nama yang dibuat pak Rizal keren banget" pak Heri merangkul Pundak Rizal, menyarahkan microphone kepadanya.
"Euummm, nama tim kami melambangkan keceriaan dan kepatuhan" ia tersenyum, ia memberikan jeda
"Waahh, keceriaan dan kepatuhan?" pak Heri terkejut
"Nama tim kami, TIM BUNGA MATAHARI huha" Rizal dengan bangga berteriak mengatakan itu.
Sontak saja semua peserta kaget. Bahkan ada yang menertawakannya.
Putri menaiki panggung dan merampas microphone itu dari tangan Rizal.
"Bunga Matahari, melambangkan kesetiaan dan kepatuhan. Kami berjanji akan setia dan patuh pada negara Indonesia. Bunga matahari juga melambangkan semangat dan keceriaan, kami berjanji akan tetap semangat menjalankan kewajiban dan ceria walaupun tugasnya berat berat." Ucap Putri lantang setelah mengambil alih microphone dari tangan berurat Rizal.
Tertawaan yang terdengar tadi hilang digantikan tepuk tangan dari para Perwira.
Tapi setelah itu pak Krisna diam diam menyingkat nama tim Bunga Matahari menjadi tim BM agar terllihat sedikit keren.
------
Btw menurut kalian lebih keren tim BM atau tim Bunga Matahari?
-----
04:57
Rizal meninggalkan markas setelah menjalankan proses interogasi.
[Putri ver]
"Gimana Putri, Aldo? Ada perkembangan?" pak Krisna memasuki ruangan CCTV dan segera mengecek dokumen yang ada di meja saat itu.
"Dimana rizal?" Aku menghiraukan pertanyaannya, berlari kearah pintu. Harap hara pada Rizal mengejutkanku disana.
"Dia sudah pulang, dia sedang dibebas tugaskan" Ucapnya sambal mengacak ngacak berkas "Aldo, apa kamu menemukan sesuatu" pak Aldo sangat berkonsentrasi dengan komputernya.
[05:39]
Dua tim yang lain Kembali ke markas.
"Tidak ada petunjuk apapun, dia seperti tiba tiba datang dan tiba tiba menghilang" ucap Zere.