Chereads / Hidden Valley / Chapter 7 - Laba-laba Raksasa

Chapter 7 - Laba-laba Raksasa

Tanah di sekitar berguncang dengan hebat tiap kali kaki dari laba-laba raksasa tersebut melangkah, sesekali monster tersebut menyemburkan serat jaring laba-laba yang lengket untuk dapat bisa menangkap manusia serigala di hadapannya, namun untung saja manusia serigala itu bisa menghindarinya dengan gesit, ia melompat ke kanan dan kiri untuk menghindari serat tersebut agar tidak terperangkap lalu menjadi makanan laba-laba tersebut.

"AUUUUUUUU" Manusia serigala tersebut mengaum, untuk memberitahukan kebeadaannnya pada kawanannya untuk mendapatkan bantuinn dalam menghadapi monster raksasa berkaki delapan tersebut.

Mansuia serigala tersebut melompat ke atas lalu mengigit lag kaki lainnya dari laba-laba tersebut. Hampir saja diriny mengenai ujung dari bulu kaki laba-laba tersebut.

Laba-laba raksasa tersebut mengoyangkan kinya agar manusia serigala tersebut dapat terleas, namun taring kokoh dan tajam manusia serigala tersebut sudah berhasil menancap pada kaki sang monster dengan sempurna, dan tiap kali monster laba-laba tersebut bergerak maka tarik tersebut akan mengoyak daging di kaki sang monster.

Monster laba-laba tersebut mengeluarkna suara yag memekikan telinga, berteriak karena merasa skit karena kakikya terluka.

BRAAAAK

Lagi-lagi manusia serigala tersebut menarik gigitannya dengan kuat hingga kaki laba-laba tersebut pun putus. Sudah dua kaki yang diputuskan oleh manusia serigala tersebut dan berhasil membuat tubuh besar dari monster tersebut tidak dapat bergerak akibat dua kaki bagian depannya yang patah.

"Confracta Odre!" Pekik seseorang yang tiba-tiba saja muncul dari atas dengan jubah hitam yang menjutai ke bawah. Seketika tubuh dari laba-laba raksasa tersebut bergelembung di beberapa bagian, membuat badannya terlihat membesar tiap saat lalu kemudian meledak, hancur lebur, dengan beberapa bagian tubuh berserakan ke segala arah. Cairan hijau kental mengucur dari tiap potongan tubuhnya.

"Kau baik-baik saja Luke?" tanya seseorang berjubah hitam yang baru saja datang membantu sang manusia serigala. Manusia serigala tersebut berubah wujudnya, kembali ke bentuk manusianya dengan tubuh yang atletis dengan otot kencang di bebeapa bagian. Ia nampa sedang mengatur ritme jantung dan napasnya, lalu melirik pada orang berjubah hitam "Ya, aku baik-baik saja Ridle, terimakasih karena sudah datag membantu" ujar manusia serigala bernama Luke tersebut.

Ridle, si manusia dengan jubah hitam tersebut membuka tudung yang menyembunyikan wajahnya, ia tersenyum ke arah Luke. Wajah pucatnya terlihat lebih cerah dan mempesona saat sedang tersenyum dan menatap Luke. Ridle memang sudah lama mengangumi Luke, ia selalu ada di saat Luke sedang membutuhkannya, seperti memiliki navigasi tersembunyi di dalam diri Luke yang hanya bisa ia lihat.

Ridle memang telah tergila-gila pada Luke hingga ia berani menanamkan sihir pelacak pada Luke seorang agar bisa langsung menghampirinya ketika dia ingin. Irulah mengapa Ridle selalu bisa muncul dimanapun Luke berada. Ridle adala seorang wanita berambut coklat tua dengan matanya yang berbentuk almond dan lensa mata berwara biru tua seperti warna air samudera. Ia adalah penyihir yang merawat Luke ketika ia kecil, bahkan setelah dewasa pun ia tetap merawat Luke, tiap kali luke pulang dari peperangan dengan tubuhnya yang terluka dan memar di beberapa bagian, Ridle selalu mengobatinya dengan penuh kasih sayang, ia sengaja tidak menggunakan sihir dalam mengobati Luke, ia lebih memilih tanaman herbal untuk mengobati setiap luka yang ada pada tubuh lelaki itu, tujuannya hanya satu yaitu agar ia bisa berlama-lama bersama Luke.

"Lagi-lagi aku menyelamatkan nyawamu Luke" ujar Ridle sembari berjalan ke arah Luke.

"Ya, terimakasih karena sudah selalu menyelamatkanku Red" balas Luke dengan cuek, ia sudah terlalu sering dibantu oleh wanita di ddekatnya itu hingga sudah terbiasa dan tidak terlalu bersyukur tiap kali ia berhasil diselamatkan oleh Ridle. Luke mengeluarkan botol kecil yang terbuat dari kaca kristal berwarna biru. Ia mendekati potongan tubuh dari monster laba-laba tersebut, berjongkok lalu mengisi botol yang ia pegang dengan darah dari potongan tubuh monster tersebut.

"Kau masih sering mengumpulkan darah dari para monster yang berhasil terbunuh, ya?" tanya Ridle dengan matanya yang membulat akibat penasaran, pasalnya sudah lama ia tidak melihat Luke dan tidak tahu apakah Luke masih sering melakukan kebiasaannya megumpulkan darah para monster tersebut ataupun tidak.

Luke menganggukan kepalanya "Ya, tentu saja, kau tahukan bahwa darah para monster ini bisa digunakan sebagai bahan untuk ramuan sihir yang kuat?" balas Luke dengan matanya yang masih terfokus pada darah monster laba-laba di hadapannya.

"Ya, tentu saja aku tahu. Tapi, dulu kau melakukannya untuk mendiang Ratu Valencia. Dan sekarang atu kita sudah tiada Luke, untuk apa kau melanjutkan kebiasaanmu itu?" tanya Ridle dengan suaranya yang terlihat kesal, ia takut bahwa Luke sedang dekat dengan penyihir lain selain dirinya, pasalnya Luke tidak pernah memberikan botol berisi cairan darah para monster yang dimilikinya pada Ridle, ya sekalipun hubungan mereka sangatlah dekat, tapi Luke tidak pernah membiarkan siapapun menyentuh botol-botolnya

"Tidak untuk siap-apa Red, aku hanya mengumpulkannya agar bisa digunakan jika ada penyihir yang memerlukan" balas Luke dengan santai

"Jadi, aku pun bisa menggunakannya?" tanyaRidle dengan pandangan mata penuh harap.

Luke berdiri, ia membalikan badannya dan berjalan ke arah Ridle sembari menutup botol kaca miliknya dan menyimpannya di saku dengan penuh kehati-hatian. "Ya, tentu saja Red. Tapi kau bukanlah penyihir peracik, kau adalah penyihir petarung, jadi kau tidak akan bisa menggunakan darah-darah monster untuk membuat ramuanmu sendiri, bukan?" ujar Luke sembari memandangi mata Ridle dengan penuh sesal. Ridle hanya terdiam, ia tahu bahwa yang dikatakan oleh Luk memang benar, dia bukanlah penyihir peracik, dan kemudian semua penyihir peracik sudah mati di tangan Villyan sendiri, jadi buat apalagi Luke mengumpulkan semua darah itu jika tahu bahwa tidak ada penyihir peracik yang tersisa yang bisa menggunakan koleksi darah monster yang dimiliki oleh Luke.

"Kau tahu bahwa penyihir peracik tersebut sudah tidak ada lagi yang tersisa, lalu untuk apa Luke? Atau... apakah kau sudah menemukan peyihir lain selain diriku?" tanya Ridle lagi.

"Aku juga belum yakin, tapi aku rasa aku telah menemukan seseorang yang sedang ditunggu oleh Negeri ini" ujar Luke.

Ridle menengadahkan wajahnya ke langit, ia nampak sedang berpikir dan langsung tersontak kaget saat ia memikirkan seseorang yang sekiranya sama dengan apa yang ada di pikiran Luke "Apakah itu dia Luke?" tanya Ridle dengan penasaran dan antusias, ia semakin mendekati Luke dan memandangi matanya dengan penuh harap "Katakan Luke, apakah ku telah menemukan dia yang selama ini kitta tunggu kehadirannya?" tanya Ridle lagi, ia menantikan jawaban Luke dengan penuh antusias. Tak sabar untuk mendengar jawaban dari Luke

"Sudah ku katakan padamu, bukan? Aku belum yakin apakah itu dia atau bukan" balas Luke

"Kalau begitu kau hanya prlu mengujinya untuk mengetahui identitas ali dia Luke... tapi, dimana dia yang kau maksudkan sekarang?"

Luke menggeleng dengan lemas "Entahlah. Aku kehilangan dia. Dia kabur seorang diri saat aku sedang menghadapi monster laba-laba tadi"

"KA-BUR?" tanya Ridle dengan suaranya yang tinggi, ia tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya "Kalau begitu aku yakin bahwa dia bukanlah yang kita tunggu. Karena keturunan Ratu Valencia tidak akn memiliki sifat pengecut seperti dirinya." balas Ridle dengan kesal. Ia kesal saat membayangkan Luke yang hrus bertarung sendirian untuk melindungi orang yang mereka maksud namun orang tersebut malah meninggalkan Luke seorang diri tnpa belas kasih.