Manusia serigala itu mengeluarkan sebuah botol kecil yang terbuat dari kristal berwarna biru, ia mendekati badan centaur yang telah mati lalu mengambil tetesan darahnya dan memasukannya ke dalam botol kecil tersebut. I mendekati Anasthasia, ia mengangkatnya dan menggendongnya di pundak, hingga kepala Anasthasia mengarah ke tanah. Ia menengok ke kanan dan kiri, memastikan bahwa tidak akan lagi yang menyerang mereka.
Ranting dan pepohonan yang ada di depan, ditebasnya begitu saja untuk memberikan jalaan bagi dirinya, sesekali manusia serigala itu menghindari bunga-bunga yang warnanya terlihat cerah, karena bunga yang cerah dan nampak cantik tersebut merupakan tanaman beracun yang akanl langsung membuat jatuh pingsan mereka yang menyentuhnya. Langit menjadi semakin gelap dan kabut semakin tebal, hingga tak lama kemudian rintik hujan asam berwarna hijau muda jatuh dari langit dengan seenaknya. Menyntuh kulit manusia serigala itu dan membuat kuliatnya melepu seketika. Ia meringis kesakitan hingga akhirnya, mau tidak mau ia merubah wujudnya menjadi seekor serigala besar lalu membawa Anasthasia dengan mulutnya, ia berlari dengan kencang untuk menghindari hujan yang semakin deras, hingga tibalah ia pada sebuah gua yang nampa besar dan kokoh. Ia memasuki gua tersebut, menurunkan Aasthasia yang masih tak sadarkan diri. Ia pun kembali merubah wujudnya ke dalam bentuk manusia ketika sudah merasa bahwa keadaan aman terkendali.
Manusia serigala tersebut mendudukkan dirinya di samping Anasthasia, ia mengamati gadis itu dengan seksama sembari memikirkan banyak hal, mengenang masa lalunya tentang kerajaannya yang hancur dan Ratunya yang sudah meninggal akibat peperaangan beberapa tahun yang lalu padaha dulu ia adalah pengawal kesayangan Ratunya, sosok yang paling kuat dan dipercaya oleh sang Ratu untuk melindungi kerajaan, seandainya saja saat itu ia tidak masuk ke dalam jebakan sang Raja iblis, mungkin ia masih sempat untuk melindungi Raja dan Ratu kerajaanny meskipun harus mempertaruhkan nyawanya sekalipun.
BUAGH!
Manusia serigala itu memukul permukaan dinding gua dengan keras akibat rasa kesal yang tiba-tiba menyeruak, namun anehnya tangannya tidak terasa nyeri sama sekali, entah kenapa permukaan gua yang seharusnya keras tersebut malah terasa lunak dan berlendir. Ia langsung memicingkan mata dan mengamati permukaan gua tersebut dengna seksama, ia menyentu permukaannya dengan ujung jarinya.
"Gawat!" pekik manusia serigala tersebut seorang diri. Seketika gua tersebut bergoncang hingga membuat tubuh manusia serigala tersebut ikut berguncang, bahkan tubuh Anasthasia hampir saja terlempar ke luar gua jika saja manusia serigala tersebut tidak menahannya dengan kedua tangan kekar yang ia miliki
"AAAAAARRGH" Sebuah suara terdengar dengan keras, manusia sudah dapat menebak apa yang akan terjadi selanjutnya, ia langsung menggotong Anasthasia ke luar, ia bergerak dengan cepat. Gua tersebut semakin naik ke atas, jauh dari permukaan tanah dan ujungnya bergerak seakan ingin menutup.
GEDUBRAK!
Manusia serigala tersebut meloncat, keluar dari gua. Ia menaruh tubuh Anasthasia di bawah sebuah tanaman dengan daunnya yang sangat lebar, selebar telinga mamoot. Daun tersebut melindungi Anasthasia dari air hujan asam yang akan membakar kulit cantiknya.
Sang manusia serigala mendongakan kepalanya ke atas, ia tersenyum getir saat melihat gua yang tadi ia tempati bukanlah gua yang sesungguhnya, melainkan rongga mulut seekor laba-aba raksasa berwarna abu yang sangat pandai menyamarkan diri untuk menarik mangsanya.
"Sudah kuduga, bahwa itu adalah kau." ucap sang manusia seriga dengan tatapan matanya yang tajam. Deretan gigi manusia serigala tersebut memeanjang dan sudutnya brubah bentuk menjadi lebih runcing.
GRRRRRR
Ia membungkukkan badannya ke tanah, tetesan air hujan asam yang membakar kulitnya tidak lagi ia rasakan, tubuhnya meulai membesar dengan bulu-bulu halus yang bermunculan secara bertahap selama proses perubahan dirinya menjagi seekor serigala raksasa.
Kaki-kai laba-laba raksasa tersebut menjulang tinggi, ukurannya setinggi rumah dengan dua lantai, kaki ramping yang nampak kuat dengan lapisan kulitnya yang tebal, bahkan ujung bulu di kaki laba-laba tersebut terlihat runcing dan mampu menebad mahluk manapun dengan mudah.
Mata manusia serigala tersebut berubah menjdi warna merah menyaa menandakan bahwa dirinya sedang dalam kondisi siaga satu, ia tahu bahwa musuh di hadapannya cukup berbahaya terlebih lagi cuaca yang tidak mendukung akan membuat dirinya tersudut begitu saja. Ia pun akhirnya memutuskan untuk hanya menyerang laba-laba rasasa tersebut sekali.
Ia loncat ke arah laba-laba raksasatersebut lalu mengigit kakinya yang keras, untung saja ia tidak terkena ujung dari bulu kaki laba-laba tersebut. Kaki besar dan kokoh milih laba-laba itu bergerak ke kanan dan kirin, berusaha untuk melepaskan gigitan dari manusia seigala, namun ia tidak mudah untuk melpaskan gigitannya begitu saja, ia terus mengigit kaki laba-laba tersebut lalu menariknya hingga berhasil di putuskan. TUbuh laba-laba raksasak tersebut ambruk di satu sudut, mahluk besar tersebut engerang kesakitan, suaranya begitu keras hingga membuah burung-burung gagak berterbangan, kabur karena takut.
Suara erangan mahluk tersebut tidak hanya membuat takut pr burung namun juga berhasil membuat takut sang manusia serigala, ia segera menengok ke arah Anasthasia untuk membawanya kabur bersama namun sialnya tbuh Anasthasia tersebut menghilang! Tidak ada di tempat.
BUAGH!
Tubuh manusia serigala tersebut terpental dengan jauh akibat ditendang oleh salah satu kaki milik laba-laba rasasa di dekatnya. Tubuhnya kembali mengecil saat terpntal, ia memekik kesakitan, ia mengedarkan pandangannya ke segala arah untuk menangkap ke beradaan Anasthasia, ia takut bahwa gadis itu telah diculik oleh monste lainnya atau malah sudah menjadi santapan dari para mahluk yang ada di hutan tersebut. Namun nyatanya semua perkiraannya itu salah. Anasthasia tengah berlari tanpa arah, ia berlari kemana saja yang penting bisa menjauh ari para monster raksasa yang sempat ia lihat ketika maanya terbuka.
Saat manusia serigala tersebut meletakannya di tanah, Anasthasi telah tersadar, ia melihat sosok lelaki yang berubah menjadi manusia serigala dan langsung bergidik ngeri, ia begitu ketakutan hingga tanpa pikir panjang lagi langsung bergerak, berlari menjauhinya, ia menerebis hujan asam yang membuat bajunya sobek akibat terbakar cairan asam dari hujan, namun ia tidak merasakan sakit yang ditimbulkan karena fokusnya sudah teralihkan dengan jalanan yang tidak terlihat sama sekali, lagi-lagi tanaman lebat yang menghalangi jalannya itu yang terus ia jumpai, membuat Anasthsia merasa kesal bukan main, ia sudah kehilangan akalnya, ia tidak bisa menentukan lagi harus berjalan kemana, ia hanya mengikuti insting dari kakinya sampai kemudian...
BRUUUUK
Tubuhnya terjerambab pada lumpur lengket berwarna coklat tua. Anasthsia dibuat tidak bisa bergerak sama sekali
"ARGH SIAL!" Pekik Anasthasia dalam hati. Ia mencoba menggerakan kakinya untuk terlepas dari lumpur lengket yang menghambat langkahnya, namun bukannya terlepas, tubuh Anasthasia malahbergerak seakan tersedot ke dalam lumpur lengket tersebut.