Chereads / My Clowsien / Chapter 16 - Jebakan

Chapter 16 - Jebakan

Reynald terkekeh kala melihat penampilan Clowsien, bagaimana tidak, ia tampak seperti orang-orangan sawah, sebab baju yang ia pakai ternyata kebesaran, Clowsien yang menyadari sedang di tertawakan malah terlihat acuh, tak begitu memperdulikan, asalkan tubuhnya tertutup, itu sudah cukup.

"Hei, baju siapa yang kau pakai? Kau terlihat seperti gelandangan!"

Ejek Reynald sambil menahan tawanya, Clowsien terlihat biasa saja, sebab ia sendiri tak paham, apa yang di maksud dengan gelandangan.

"Di mana kau mendapatkan baju itu?"

Lagi-lagi Reynald bertanya, tampaknya ia masih penasaran dengan baju yang di pakai oleh Clowsien, sebab ia belum pernah melihat baju seperti itu di dalam rumahnya.

"Bibi Maryam yang memberikannya!"

Sahut Clowsien dengan tersenyum, ia terlihat senang mengenakannya, selera fashionnya memang di bawah rata-rata.

"Apa bajunya terlihat bagus?"

Clowsien balik bertanya dengan wajah polosnya, sedangkan Reynald masih menahan tawa saat melihatnya.

"Bajunya bagus, hanya saja itu kurang cocok untuk kau pakai!"

Reynald kembali tersenyum, meski memakai baju kebesaran sekalipun, Clowsien tetap terlihat cantik, bahkan ia terlihat begitu menggemaskan di mata Reynald, namun buru-buru Reynald menepisnya, ia tak boleh mengagumi Clowsien, 'ingat dia itu wanita serigala,' batinnya kembali bergidik kala mengingat hal itu.

"Apa kita akan berangkat?"

Clowsien terlihat tak sabar untuk segera pergi, di otaknya sekarang hanya ada makanan dan daging, namun Reynald kembali melirik Clowsien, apa harus ia membawa Clowsien dengan pakaian seperti itu, ia sangat mirip dengan orang-orangan sawah. Tapi tak apa, toh sebentar lagi dia juga akan pergi, kembali Reynald membayangkannya, membuat ia tersenyum sendiri.

"Hei, apa kau tak mendengar ku?"

Kali ini Clowsien sedikit berteriak, sadar karena Reynald belum merespon ucapannya.

"Baiklah, sekarang juga kita berangkat!"

Reynald berseru sambil beranjak dari tempat duduknya, Clowsien tersenyum lebar, ia tampak mengekor dari belakang, ia sudah tak sabar ingin segera makan daging.

"Apa kita akan menaiki kuda besi ini lagi?"

"Tentu saja, memangnya kau mau jalan kaki, tempat kita makan sangat jauh dari sini!"

Sahut Reynald dengan ketus, sebab jarak dari rumah menuju kapal pesiar itu, akan memakan waktu sekitar dua jam. Dengan cepat Reynald membukakan pintu untuk Clowsien, meski sudah beberapa kali naik mobil, Clowsien tetap saja melongo pada saat melihat kendaraan yang di sebutnya dengan kuda besi itu.

Mobil mewah dengan warna hitam itu pun segera melaju dengan kecepatan sedang, Reynald membawa salah satu mobil kesayangan miliknya, mobil yang di taksir dengan harga miliran itu seketika membelah jalanan ibu kota, cukup mudah bagi seorang Reynald untuk membelinya, bahkan ia sudah banyak mengoleksi mobil dari berbagai merk, dengan harga yang fantastis tentunya.

Untuk kali ini Reynald sengaja tak mengajak pak Han menjadi supirnya, akan lebih baik jika dia sendiri yang menyetir, agar ia lebih leluasa pada saat meninggalkan Clowsien nantinya.

Sudah hampir satu jam di perjalanan Clowsien terlihat sudah tak sabar, ia terus memegangi perutnya, melihat ekspresi Clowsien membuat Reynald berfikir yang tidak-tidak, jangan sampai ia menjadi mangsa wanita itu nantinya, pikirnya sedikit takut.

"Apa masih jauh, perut ku sudah sangat lapar!"

Clowsien sedikit mengiba, sambil terus memegangi perutnya yang sakit.

"Bersabar lah sedikit, aku akan membelikan ayam goreng untuk mu!"

Seketika mobil berhenti tepat di samping resto ayam goreng, Reynald segera turun dan memesan ayam goreng untuk Clowsien, tak butuh waktu lama, sekantong ayam goreng terisi penuh, Reynald segera berlari menuju mobilnya, Clowsien terlihat sumringah kala Reynald menyerahkan sekantong ayam goreng itu.

"Wahh, ini banyak sekali, terima kasih!"

Mata Clowsien seketika berbinar.

"Makan lah dengan perlahan, kita masih butuh waktu satu jam lagi untuk sampai," sahut Reynald lagi, seraya kembali menghidupkan mesin mobil miliknya. Mobil itu pun segera melaju. Reynald melirik ke arah Clowsien, wanita itu persis seperti orang kesurupan bila sedang makan, Reynald hanya menggeleng melihatnya, ia menghela nafasnya dengan pelan, 'walau bagaimana pun Clowsien tidak boleh lapar,' gumamnya dalam hati.

"Apa kau tidak makan?"

Ucap Clowsien dengan kembali memasukkan sepotong paha ayam ke dalam mulutnya, ia terlihat kesusahan mengunyah, namun masih ingin memasukkan satu potong ayam goreng itu lagi.

"Hei makan lah dengan perlahan, nanti kau bisa tersedak!"

Sahut Reynald dengan kesal, Clowsien tak bergeming, ia masih terus saja mengunyah.

"Benar kau tidak mau?"

"Untuk kau saja! Aku sudah kenyang melihat kau makan!"

Kali ini Reynald sedikit berteriak, ia merutuki nasipnya, kenapa harus bertemu dengan wanita seperti Clowsien.

"Uhukk... Uhukk..."

Clowsien tersedak.

"Kau ini benar-benar merepotkan!"

Reynald menggerutu, ia segera meraih kaleng minuman yang ada di sudut mobil, dengan cepat ia membukanya dan memberikannya pada Clowsien, secepat kilat Clowsien meraihnya dan langsung meminumnya, namun seketika itu juga ia berteriak.

"Minuman apa ini ? Kenapa airnya menggigit ku?"

Wajah Clowsien terlihat panik, ini pertama kalinya ia minum air bersoda.

"Kau minum saja, hanya itu yang ada!"

Protes Reynald dengan kesal, karena tadi terburu-buru, saat membeli ayam goreng tadi ia lupa membelikan air putih untuk Clowsien, beruntung masih ada minuman kaleng di mobilnya.

"Tapi airnya menggigit ku?"

"Itu namanya minuman bersoda, kau akan terbiasa jika terus meminumnya,"

Sahut Reynald lagi, kali ini ia terlihat lebih sabar, ia tidak boleh emosi hanya karena masalah sepele seperti ini.

Clowsien kembali minum, ia terlihat hati-hati, dengan perlahan ia menyeruput minuman kaleng itu lagi, sedikit demi sedikit, terdengar dengan jelas suara dari mulutnya kala menyeruput minuman soda itu. Lagi-lagi Reynald hanya menggeleng melihatnya.

Setelah menempuh waktu hampir dua jam, mereka akhirnya tiba, Reynald menghela nafasnya dengan pelan.

"Akhirnya!"

Serunya seraya melihat sebuah kapal besar di depan sana, Clowsien tampak terkejut sekaligus takjub, ia tidak tau benda apa lagi yang di lihatnya kali ini.

"Apa itu?"

Tanya Clowsien penasaran.

"Itu namanya kapal, ayo cepat turun!"

Reynald segera turun dari mobil, sedangkan Clowsien tampak mengekor dari belakang, mereka segera berjalan menuju kapal yang tengah bersandar, kapal itu terlihat sangat besar dan juga tinggi, saking besarnya air laut yang ada di bawahnya tidak terlihat, Reynald segera membawa Clowsien masuk dan mengalihkan pandangannya agar tetap fokus melihat ke depan.

Setelah sampai di dalam, mereka langsung di sambut dengan menu masakan daging, deretan meja berjejer dengan rapi, dengan menghidangkan berbagai macam jenis makanan, mulai dari ikan, daging sapi, daging ayam, bahkan semua makanan seafood tersedia di sana.

"Wahh... Apa kita akan makan di sini?"

Tanya Clowsien dengan mata berbinar, ia tak sabar ingin melahap habis semua makanan yang ada di meja.

"Tentu saja, hari ini kau bebas makan apa saja, semuanya gratis!"

Reynald tersenyum bahagia, sebentar lagi ia akan terbebas dari wanita parasit itu, 'selamat tinggal Clowsien,' batinnya menyeringai.