Chereads / My Clowsien / Chapter 11 - Siapa Kau Sebenarnya

Chapter 11 - Siapa Kau Sebenarnya

Kedua netra itu saling menatap satu sama lain, tersirat sebuah tanya di antara keduanya, akan rasa kecewa dan juga tak percaya, apa ini sebuah takdir? Entahlah.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Reynald tak percaya, ia masih tampak terkejut dengan kehadiran Clowsien di sana.

"Bukankah sudah ku bilang kalau aku bukan manusia," sahut Clowsien dengan tatapan serius, matanya hampir tak berkedip ketika mengatakannya, namun sepertinya Reynald tak percaya begitu saja.

"Kau bilang apa barusan? Apa aku tidak salah dengar?" Reynald terlihat menahan tawanya, bagaimana mungkin Clowsien itu seorang hantu, pikirnya lagi, ia menatap Clowsien dalam-dalam, kemudian mengalihkan pandangannya ke ujung kaki Clowsien, ternyata kakinya masih menyentuh lantai, Reynald menggeleng, 'kenapa dia begitu suka berbohong,' ucap Reynald setengah berbisik.

"Apa kau masih tak percaya?"

"Ahh, bukan begitu, hanya saja rasanya tidak mungkin kalau kau ini hantu," Reynald terlihat salah tingkah, saat Clowsien mulai mendekat.

"Apa mau ku tunjukkan sesuatu?" Kali ini Clowsien menantang Reynald, ia mengatur langkahnya sedikit ke belakang, Reynald menatapnya dengan aneh, 'apa yang akan wanita ini lakukan,' batin Reynald sambil tersenyum miring.

Baru saja Clowsien ingin menunjukkan sesuatu, tiba-tiba saja pak Han masuk, dan mengagetkan keduanya, pak Han juga tak kalah kagetnya saat melihat Reynald bersama dengan wanita.

"Tuan muda, anda sudah sadarkan diri? Apa anda baik-baik saja? Siapa wanita ini?" Tanya pak Han penuh selidik, ia hafal betul siapa saja yang menjadi teman Reynald selama ini, bahkan ia juga tau tentang Irene, wanita yang menjadi incaran tuan mudanya itu.

"Ya pak Han, saya baik-baik saja, tapi kenapa saya bisa sampai di sini?"

"Apa tuan Rey tidak ingat apa-apa?"

Reynald terlihat menggeleng, sambil terus mengingat apa yang sebenarnya terjadi.

"Tuan tiba-tiba pingsan, bukan itu saja, tuan juga tak sadarkan diri selama tiga jam," ucap pak Han lagi menjelaskan. Reynald masih tak mengingat apa-apa, sepertinya ia benar-benar lupa dengan apa yang terjadi. Akhir-akhir ini ia lebih sering pelupa.

Pak Han kembali menatap Clowsien, ia belum mendapatkan jawaban dari Reynald, siapa Clowsien sebenarnya.

"Maaf tuan, tapi siapa wanita ini?" Kembali Pak Han bertanya, berharap akan ada jawaban kali ini.

"Namanya Clowsien, dia salah satu teman saya, mungkin pak Han baru melihatnya," balas Reynald meyakinkan.

Clowsien tampak tersenyum melihat pak Han, begitu juga dengan pak Han, ia terlihat membalas senyuman Clowsien.

"Senang bertemu dengan anda nona Clowsien," sapa pak Han penuh hangat.

Clowsien sedikit termangu, ia seperti sedang melihat sosok ayah pada diri pak Han.

"Saya juga senang bertemu dengan anda pak Han," sahut Clowsien dengan manis.

Sebenarnya Reynald belum sempat bercerita panjang lebar kepada pak Han, apa lagi menyangkut dengan kecelakaan di hutan, sebab ia juga masih bingung tentang siapa Clowsien sebenarnya, ia belum bisa memastikan apakah Clowsien memang berasal dari dimensi lain, atau cuma sekedar akal-akalan wanita itu saja, lagi-lagi Reynald berkutat dalam pikirannya.

Belum lagi dengan kehadiran Clowsien yang secara tiba-tiba di rumah sakit ini, hingga membuat Reynald semakin bingung. 'Apa mungkin dia terbang atau bisa menghilang,' gumamnya dengan terus menggeleng.

"Tuan Rey, anda baik-baik saja?" Pertanyaan dari pak Han seketika mengagetkan Reynald, ia terlihat mengangguk sambil terus menatap ke arah Clowsien, sedangkan Pak Han terlihat bergegas memanggilkan dokter untuk melaporkan perkembangan Reynald saat ini.

Para petugas kembali masuk bersama dengan satu orang dokter, satu persatu dokter menanyakan tentang apa yang Reynald rasakan, tak lupa juga dokter itu pun memeriksa keadaan Reynald, semua terlihat baik, bahkan Reynald sudah di izinkan pulang, namun sang dokter terlihat bingung, bagaimana bisa Reynald langsung sembuh seperti sekarang, mungkin ini salah satu mukjizat, pikir sang dokter itu lagi.

Setelah di nyatakan semua baik-baik saja, Reynald di perbolehkan untuk pulang, pak Han tampak bersemangat begitu pun dengan Reynald, ia terlihat senang saat di nyatakan baik-baik saja, namun berbeda dengan Clowsien yang terlihat lesu, ia mengelus perutnya yang terasa sakit, melihat hal itu membuat Reynald mendengus pelan, ia hafal betul kalau Clowsien sedang lapar.

"Pak Han, tolong pesankan ayam goreng sekarang!" pinta Reynald dengan sopan.

"Baik tuan Rey, segera saya pesankan,"

Pak Han dengan sigap memesan ayam goreng melalui ponsel canggihnya.

Clowsien tampak sumringah saat mendengar kata ayam goreng, ia langsung membayangkan daging dengan bentuk bulat itu.

Tak butuh waktu lama, pesanan ayam goreng pun tiba, seseorang terlihat masuk, sambil membawa kantong plastik yang berisikan ayam goreng, mata Clowsien seketika berbinar, sepertinya ia sudah sangat lapar.

"Ini makan lah, kau pasti sudah lapar," Reynald segera menyodorkan bungkusan ayam goreng kepada Clowsien.

"Terima kasih," sahut Clowsien tersenyum bahagia, dengan cepat ia menyambar bungkusan itu, ia terlihat tak sabar untuk segera melahap beberapa potong ayam goreng yang sangat lezat itu.

Happ...

Satu potong ayam goreng berhasil masuk ke dalam mulut Clowsien, secepat kilat ia langsung mengunyahnya, matanya terus saja berbinar, satu persatu potongan ayam goreng berhasil ia santap, sampai-sampai ia lupa menawarkannya pada pak Han.

"Ini untuk pak Han," Clowsien menyodorkan bungkusan plastik yang masih menyisakan dua potong ayam goreng itu. Pak Han terlihat melongo, namun ia juga menahan tawanya, ia takjub dengan kecepatan Clowsien yang dengan cepat melahap potongan ayam hanya dalam hitungan detik, meski sedikit aneh, namun Clowsien terlihat lucu baginya.

"Makanlah, sepertinya nona Clow masih sangat lapar," sahut pak Han dengan tersenyum. Clowsien tersenyum lebar,

sedangkan Reynald hanya mendengus melihatnya.

Setelah di lakukan pemeriksaan akhirnya Reynald di perbolehkan pulang, Clowsien menatap Reynald penuh iba, ia tidak tau harus kemana lagi sekarang, Reynald paham betul dengan tatapan itu, ia pun memberi kode kepada pak Han untuk membawa Clowsien ikut serta, meski terlihat bingung pak Han menurutinya.

"Mari nona Clow," ucap pak Han sambil membukakan pintu, Clowsien tampak melongo, matanya tak berhenti berkedip saat menaiki mobil milik Reynald, bahkan mulutnya pun ikut menganga, beruntung air liur tak keluar dari mulutnya.

"Apa kuda besi ini milik mu?"

"Bukan kuda besi, tapi mobil," balas Reynald enteng. Sepertinya Clowsien juga memiliki daya ingat yang cukup buruk, pikirnya lagi.

"Apa sekarang kau ingin mengantar ku ke tempat itu lagi?" Tiba-tiba pertanyaan itu terlontar dari mulut Clowsien.

"Tidak, kau juga pasti sudah kabur kan dari sana," sahut Reynald santai, namun sedetik kemudian ia tersadar, 'bagaimana dia bisa tau kalau aku sedang di rumah sakit, bukankah butuh waktu tiga jam agar dia bisa sampai ke tempat ini,' batinnya lagi.

"Apa memang dia bukan manusia?"

gumamnya bergidik ngeri.