Sahrul kembali ke panggung.
"Kok lama?.Kamu sembelit,ya?"tanya Mutiara heran kepada Sahrul.
"Maaf,bu."jawab Sahrul sopan.Dia berharap Mutiara tidak mencurigai pertemuannya dengan Nadia tadi.
Mutiara mengajak Sahrul menuju ke Hotel Sahrul.Mutiara hendak meninjau lokasi untuk persiapan acara pertunangan Rehan dan Mutiara di tanggal 1 November.
Sebelum itu,Mutiara mengajak Sahrul untuk singgah di salah satu butik sahabatnya.Mutiara baru sadar kalau dia perlu mengganti celananya yang sobek di bagian lutut.Beruntung ada perban yang menutupi lututnya saat ini.
"Ini calon suamimu,ya?"tanya Viska kepada Mutiara begitu melihat Mutiara berjalan bersama Sahrul.
"Bukan"jawab Mutiara dan Sahrul bersamaan.
"Kalian sudah menikah,ya?"tanya Viska senang."Aku kok tidak diundang?"
"Dia bukan siapa-siapa saya,Viska."kata Mutiara mengelak semua perkataan sahabatnya itu."Dia asisten saya di JBWO.Pernikahanku tidak akan terlaksana jika kau tidak hadir."
Viska tersenyum.Dia merasa Mutiara dengan Sahrul sangat cocok jika menjadi sepasang suami isteri.Mutiara kemudian memeriksa berbagai macam rok dan celana yang dijual di butik itu.Sahrul berjalan di belakangnya sambil menenteng kantung untuk tempat pakaian-pakaian yang akan dicoba Mutiara di ruang ganti.
"Apa aku cocok memakai ini?"tanya Mutiara sambil menunjukkan sebuah rok kepada Sahrul.
"Warnanya kurang cocok dengan baju anda,bu."jawab Sahrul.
Sahrul sangat paham fashion karena dia pernah mengikuti kursus desainer selama 2 tahun saat masih SMA di Amerika.
Sahrul kemudian menunggu Mutiara di depan ruang ganti.Tak lama kemudian Mutiara keluar dengan kostum baru.
"Bagaimana?"tanya Mutiara meminta pendapat Sahrul.
Sahrul memperhatikan Mutiara dari atas ke bawah.
"Bagus....hanya motif bajunya kurang pas dengan jilbab anda,bu.Rok yang anda kenakan cocoknya dipadu padan dengan sweater,bukan dengan baju kaos biasa."jawab Sahrul.
"Kau paham fashion?"tanya Mutiara heran.
"Ya."jawab Sahrul.
"Apa kau bisa menjahit?"tanya Mutiara.
"Bisa,bu."jawab Sahrul.
Berkali-kali Mutiara keluar masuk ruang ganti.Sahrul memberikan penilaian yang sangat profesional untuk semua penampilan Mutiara tersebut.Hingga akhirnya Mutiara memutuskan untuk membeli sepasang baju dan celana lengkap dengan jilbabnya dan itu kebanyakan didasari oleh rekomendasi dari Sahrul.
Mutiara sudah mengenakan baju,celana,dan jilbab barunya.Kostum lamanya ada di dalam kantung belanjaan.Sahrul kembali mengemudikan mobil dan Mutiara duduk di sampingnya.
Mereka kemudian tiba di Hotel Sahrul.Keduanya langsung menuju ke taman belakang hotel yang sangat luas.Di taman itu ada kolam renang outdoor yang juga sangat luas.Lokasi itu sudah disterilkan dari hari ini.Beberapa kru dari JBWO juga sudah mulai ada yang bekerja.
"Salju akan turun disini."kata Mutiara kepada Sahrul.
"Wah,luar biasa."kata Sahrul berpura-pura takjub.Sebenarnya di dalam hati dia merasa begitu bersedih.
Mutiara dan Sahrul kemudian meninjau kolam renang.Di atas kolam renang yang diisi air akan ditaburkan banyak bunga asoka verwarna merah.Sahrul tahu kalau bunga itu adalah bunga favorit Nadia.
"Sinu.....apa kau sudah punya kekasih?"tanya Mutiara penasaran.
"Itu privasi saya,bu."jawab Sahrul.
"Oke.....kalau kau sudah punya kekasih jangan pernah mencoba untuk selingkuh,ya...." kata Mutiara memberi nasihat.
"Siap,bu."kata Sahrul sigap.
Acara live performance pun dimulai.Acara ini dibuka gratis untuk umum.Balai Sarbini penuh,bahkan orang-orang rela menonton acara itu di luar gedung melalui big screen yang dipasang oleh JBWO.
Mutiara dan Sahrul tentu ada di lokasi acara.Mereka ada di belakang panggung untuk mengawasi para kru JBWO yang masih terus bekerja.Semua yang terlibat di acara ini menggunakan kostum dari JBWO dan para MUA JBWO juga terlibat di acara ini.
Mutiara dan Sahrul melihat betapa cantiknya Nadia saat dirias oleh salah satu MUA JBWO.Mutiara ingin merusak riasan itu dan Sahrul dalam hati mengagumi kecantikan Nadia.Sahrul berharap kecantikan itu janganlah dimiliki oleh Rehan.
Rehan kemudian masuk ke ruang rias Nadia.Dia sudah gagah dengan mengenakan jasnya.Sahrul terbakar api cemburu dan Mutaira seperti sudah ingin membakar Rehan hidup-hidup.Meski di dalam hati tak nyaman,Sahrul dan Mutiara tetap tampak berekspresi biasa saja di hadapan Nadia dan Rehan.
Nadia yang sudah cantik bak Puteri Disney itu kemudian bersama-sama Rehan menuju ke atas panggung sambil diiringi lagu romantis dari salah satu penyanyi kenamaan ibukota.Sepasang kekasih itu kini sudah ada di atas panggung dan duduk di kursi mereka.Sahrul meneteskan airmatanya.Seharusnya dialah yang duduk di samping Nadia saat ini.Mutiara jika bisa ingin memanah jantung Rehan saat ini juga sehingga pemuda itu tewas di tempat.
Acara meriah itu bersambung esok harinya.Suasana taman belakang dan kolam renang outdoor Hotel Sahrul sudah seperti taman salju yang indah nan wangi.Bunga-bunga asoka berwarna merah menambah cerah suasana.Langit cerah.
Mutiara dan Sahrul berpakaian rapi di hari bahagia ini.Keduanya sedang mengecek kesiapan tim catering dari JBWO.Mutiara sudah mencicipi semua menu yang akan dihidangkan hari ini dan dia menyukai semuanya.
Setelah itu Mutiara dan Sahrul duduk di barisan tamu undangan.Acara kemudian dimulai.Tamu undangan mulai berdatangan.Banyak bodyguard berdiri dimana-mana guna menjaga keamanan pesta.
Menculik Nadia disaat-saat seperti ini tentu sangat susah.Namun Sahrul tidak patah semangat.Mutiara juga merasa tidak akan berhasil menculik Rehan di kala banyak bodyguard yang berjaga seperti ini.Meski susah,namun Mutiara tidak berputus asa.Dia yakin suatu hari nanti dia pasti bisa menculik Rehan si pengkhianat itu.
Nadia sangat cantik hari ini.Dia mengenakan gaun berwarna putih.Rambut panjangnya terurai sempurna.Senyumannya sangat menawan.Sahrul semakin jatuh hati kepada Nadia saat ini.Dalam bayangannya kini tak ada siapapun di tempat ini.Hanya ada dia dan Nadia.Dia menggandeng tangan Nadia dan membawanya pergi ke Singapura.Sungguh indah.Namun itu hanya bayangan semata.
Sementara itu Rehan tampil gagah dengan setelan jas karya desainer ternama Indonesia yang bekerjasama dengan JBWO.Kebencian Mutiara kepada Rehan bertambah-tambah saja.Dia sudah seperti ingin menghentikan hujan salju buatan yang terus turun dan menggantinya dengan hujan batu yang semuanya menimpa Rehan.
Cincin pertunangan dipasang di jari Nadia.Rehan kemudian mengecup dahi tunangannya itu mesra.Sahrul cemburu.Mutiara emosi berat.
"Apa mereka serasi?"tanya Mutiara tenang kepada Sahrul.Padahal dalam hati Mutiara sangat emosi.Sahrul sedang berusaha menahan airmatanya agar tak terjatuh.
"Ya,bu.Sangat serasi."jawab Sahrul senang.Itu adalah sebuah kebohongan besar yang pernah dia ucapkan.
Acara pertunangan hari ini berlangsung sukses dan meriah.Kru JBWO juga turut bahagia.Tapi,Mutiara tidak,Sahrul apalagi.
"Siap-siap untuk acara tanggal 3 sampai tanggal 7.Kita butuh stamina ekstra."kata Mutiara kepada Sahrul.
Bukan hanya stamina fisik yang disiapkan,tapi stamina hati juga harus dikuatkan.
Mutiara dan Sahrul mengawasi para pekerja yang sedang merapikan lokasi pertunangan.Pesta pertunangan telah usai 2 jam yang lalu,namun pesta itu seperti terus terbayang di pelupuk mata Mutiara dan Sahrul.Sebuah kenangan buruk yang menghujam jantung.
Handphone Sahrul berdering.Ada WA dari Nadia.
👩🦰 : Kapan kau akan menculikku?
Sahrul membalas WA itu cepat.
🙋♂️ : Yang jelas sebelum kau resmi menjadi isteri Rehan.
Pesan itu dibaca Nadia.Sahrul tak sabar menunggu balasan dari Nadia yang sangat dicintainya itu.
👩🦰 : Aku ada di Hotel Sahrul sekarang.Kamar 921.Temui aku disini.Aku hanya punya waktu 1 jam.
Sahrul tersenyum membaca pesan itu.Sahrul kemudian meminta izin kepada Mutiara untuk pergi sebentar.Mutiara tanpa curiga mengizinkan Sahrul pergi.
.......