3 November 2019
Nadia sedang dirias oleh seorang MUA ternama di salah satu kamar yang ada di rumahnya.Hari ini dia akan mengenakan pakaian adat khas Minahasa.Konon pakaian adat itu juga dipakai oleh nenek Nadia saat hendak dilamar oleh kakek Nadia dulu.
Rumah Nadia sudah disulap sedemikian indahnya.Kamarnya sangat indah.Tamu undangan belum hadir namun semua sudah siap.Chef Vendis Tengker sudah siap dengan menu Tinutuan yang beliau masak sendiri.Selain menu itu,semua menu untuk acara lamaran juga dimasak oleh beliau bekerjasama dengan tim catering JBWO.
Sahrul dan Mutiara menuju ke rumah Nadia bersama-sama.Gosip kedekatan mereka di kalangan para kru JBWO semakin tak terbendung.Sahrul dan Mutiara mengabaikan gosip itu dan fokus pada tujuan mereka untuk menculik Nadia dan Rehan.
Jam 12 siang tamu undangan mulai berdatangan.Mereka disambut oleh 2 kru JBWO yang memberikan souvenir dan buku tamu yang harus diisi.Souvenir berupa 1 pcs kain Bentenan khas Minahasa.
Sahrul dan Mutiara berkeliling lokasi acara untuk memantau kondisi acara.Semua pelayan di acara lamaran ini adalah para kru JBWO.
Tak lama kemudian tepat pukul 1.00,rombongan Rehan dan keluarga besar tiba di depan rumah Nadia.Mereka disambut tarian khas Minahasa yang ditarikan dengan sangat baik oleh para kru JBWO yang bertanggung jawab di bidang seni.
Rehan dan keluarga besar kemudian dipersilahkan masuk ke dalam halaman rumah.Mereka duduk di kursi-kursi yang sudah dipersiapkan.MC mulai membuka acara dan membaca susunan acara.
MC kali ini adalah Sahrul.
Mendadak MC yang sebenarnya tidak bisa hadir lantaran mengalami kecelakaan lalu lintas saat hendak ke lokasi lamaran.MC dari JBWO itu sudah dibawa ke rumah sakit dan kondisinya stabil.Sayang dokter masih melarangnya untuk beraktivitas selama 3 hari ke depan.Karena situasi mendadak itulah Sahrul terpaksa harus menjadi MC di acara lamaran mantan kekasihnya.
Mutiara kagum dengan ketabahan hati yang ditunjukkan Sahrul.Mutiara sebenarnya tidak ingin Sahrul menjadi MC namun Sahrul menawarkan diri lantaran tak ada pilihan lain.Semua MC JBWO sudah ada di lokasi tugas masing-masing dan solusinya hanyalah Sahrul.
Sahrul kemudian memberitahu Rehan untuk berdiri dan melangkah mendekati pintu utama rumah Nadia.Rehan tersenyum mendengar pemberitahuan tersebut.Dia kemudian berdiri.Rehan tampak gagah dengan busana adat khas Minahasa di tubuhnya.Mutiara seperti ingin merobek-robek busana itu dan membakar Rehan hidup-hidup saat ini.
Rehan melangkah penuh percaya diri mendekati pintu utama rumah Nadia yang tertutup rapat.Pintu pun juga dikunci.Sahrul berharap kunci rumah itu tidak akan pernah ditemukan.
Sahrul mempersilahkan Rehan untuk mengetuk pintu rumah sebanyak 3 kali.Rehan melakukan apa yang disampaikan Sahrul.
"Seharusnya aku yang menjadi dia."batin Sahrul dalam hati.
"Jangan Izinkan dia masuk."batin Mutiara."Dia bukan manusia,dia binatang."
Harapan Mutiara tidak terkabul.Pintu kemudian terbuka.Yang membukanya adalah bibi Nadia dari pihak ayahnya.Rehan disambut dengan senyuman.Rehan pun masuk ke dalam rumah.Para tamu yang ada di luar rumah bertepuk tangan bahagia.Sahrul kemudian masuk ke dalam rumah melalui pintu samping.Layar besar menampakkan kondisi di dalam rumah yang bisa ditonton oleh para tamu undangan yang ada di luar rumah.
Sahrul menempati posisi MC yang tepat ada di depan kamar Nadia.Hari ini dia harus kuat.Dia harus tabah.Acara lamaran ini seperti acara kematian baginya.
Rehan duduk di hadapan para keluarga besar Nadia.
Sahrul mempersilahkan Rehan untuk meminta agar bisa dipertemukan dengan Nadia.Permintaan itu haruslah dilakukan Rehan sebanyak 3 kali.Rehan dengan penuh semangat melakukan semua yang disampaikan oleh Sahrul.Rehan yang bahagia,Sahrul yang merana.
Permintaan Rehan untuk bisa dipertemukan dengan Nadia sebanyak 3 kali akhirnya dikabulkan oleh keluarga besar Nadia yang semuanya memakai pakaian seragam dalam balutan adat Minahasa yang kental.Rehan tersenyum lega,Sahrul yang berdarah-darah.
Dalam hati Sahrul menangis.
Pintu kamar Nadia terbuka.Dibuka oleh nenek Nadia dari pihak ayah.
Sahrul mempersilahkan Nadia untuk keluar dari kamarnya.Suaranya agak serak namun masih normal.Mutiara paham perasaan Sahrul saat ini.Nadia kemudian keluar dari dalam kamarnya.Dia melangkah anggun,Sahrul melihat saat Nadia melewatinya.Nadia tidak menoleh kepadanya.
Nadia sangat cantik jelita.Semua terpukau dengan kecantikannya.Sahrul mencoba menahan airmatanya.Nadia kini duduk di hadapan Rehan.Mereka saling berpandangan.Mutiara yang melihat ekspresi mereka melalui layar besar seperti mau muntah dibuatnya.
Sahrul kemudian mempersilahkan keluarga besar Rehan untuk masuk ke dalam rumah.Keluarga besar Rehan pun masuk,mereka menempati tempat duduk yang disediakan.Percakapan antar keluarga besar pun terjadi.Sahrul sebagai MC kadang terlibat dalam percakapan tersebut.
Tawar menawar hantaran pun terjadi.Biasanya banyaknya hantaran disesuaikan dengan keinginan calon pengantin perempuan.Akhirnya disepakatilah jumlah dan jenis hantaran yang akan diterima.Sahrul mempersilahkan para pengantar hantaran untuk masuk ke dalam rumah dan membawa hantaran-hantaran yang sudah disiapkan oleh Rehan.
Jenis-jenis hantaran itu sangat banyak.Semua diletakkan di atas meja.Hantaran-hantaran itu seperti kain khas Minahasa,perhiasan berlian bernilai milyaran rupiah,kosmetik-kosmetik Oriflame,makanan khas Minahasa dan lain-lain.
Sahrul membatin.Jika hanya hantaran sebanyak ini dia pun sanggup memberikannya untuk Nadia.Bahkan dia bisa memberi Nadia berkali-kali lipat dari hantaran-hantaran yang ada ini.Apa daya cintanya terhalang restu orang tua.
Hantaran-hantaran itu diterima dengan baik oleh keluarga besar Nadia dan Nadia.Keluarga besar Rehan dan Rehan bahagia dengan semua itu.Percakapan-percakapan ringan pun terjadi sampai kemudian Sahrul mengabarkan bahwa acara lamaran akan bersambung esok hari di kediaman Rehan dengan menggunakan adat Mandalika NTB.
Sahrul kemudian mempersilahkan tamu-tamu undangan untuk menikmati hidangan yang sudah dipersiapkan.Sebelumnya tamu-tamu undangan sudah disuguhi dengan menu pembuka berupa kue-kue khas Minahasa buatan Chef Vendis Tengker.Para tamu undangan sangat antusias menikmati hidangan saat tahu kalau semua menu adalah hasil kerjasama JBWO dan Chef Vendis Tengker.
Sambil menikmati hidangan lezat,para tamu undangan disuguhi nyanyian-nyanyian khas Minahasa yang sangat merdu.Nyanyian-nyanyian itu dibawakan oleh penyanyi-penyanyi yang didatangkan langsung dari Minahasa.Di layar lebar nampak foto-foto prawedding Rehan dan Nadia.Sahrul mengarahkan keluarga besar Rehan dan Nadia untuk berfoto bersama di stand foto yang disediakan di halaman samping.
Sahrul diajak juga ikut berfoto dengan Rehan dan Nadia.Bertiga saja.Nadia di tengah.Sahrul berusaha tersenyum.Mutiara yang melihat itu hanya bisa terdiam.Setelah itu Mutiara juga ikut berfoto di samping Sahrul.Kini foto berempat.Mutiara ingin bisa menghibur Sahrul dengan semua yang terjadi hari ini.Setelah acara usai,Mutiara langsung mengajak Sahrul melepas lelah di sebuah pantai yang indah di Jakarta.
......