Chereads / MEMBUNUH MANTAN? / Chapter 16 - BAB 16 . KEJUJURAN MANTAN

Chapter 16 - BAB 16 . KEJUJURAN MANTAN

"Sudah berapa bulan?"tanya Sahrul.

"3 bulan."jawab Nadia.

Sahrul masih ingat semua kenangan dimana Nadia masih bersamanya.Saat itu Sahrul tidak tahu kalau Nadia sedang mengandung anak lelaki lain.Saat itu Sahrul tulus memberikan cintanya hanya untuk Nadia tapi Nadia membalasnya dengan luka.

"Sejak kapan kau selingkuh dengan Rehan?"tanya Sahrul.

Dia seharusnya tidak bertanya,tapi dia ingin bertanya.

"7 bulan yang lalu."jawab Nadia jujur.

"Kau sedang berdusta,kan?"tanya Sahrul.

Nadia menggeleng.

"Kau terlalu sibuk,Sahrul.Aku merasa kesepian.Aku kemudian merebut Rehan dari kekasihnya."jawab Nadia.

"Kenapa baru sekarang kau sampaikan kabar buruk ini?"tanya Sahrul terluka.

"Karena aku sudah terciduk."jawab Nadia."Percuma untuk berbohong karena kau sudah melihat semuanya.Kau adalah orang cerdas dan pasti paham kalau aku menyembunyikan sesuatu."

Sahrul mencoba untuk tidak berteriak histeris.Dia melarang kru kapal yang ada di bagian bawah untuk ke Singapura.Kru kapal mematuhi perintah Sahrul yang disampaikan pemuda itu via handphone.

"Awalnya aku ingin menyembunyikan kehamilanku ini darimu.Aku sengaja mau menjebakmu malam itu di kamar hotel agar saat aku terciduk olehmu aku tinggal mengatakan kalau aku hamil anakmu."kata Nadia."Aku akan mengarang cerita kalau kehamilanku belum berusia 3 bulan.Saat bayi ini lahir aku tinggal mengatakan kalau dia bayi prematur."

"Setega itu kau kepadaku."kata Sahrul.

"Kau juga tega kepadaku,Sahrul."kata Nadia."Kau sering meninggalkanku untuk urusan bisnismu.Malam-malamku dipenuhi nuansa sepi dan itu menyakitkan."

"Kenapa kau tak pernah mau jika kuajak menikah selama ini?"tanya Sahrul.

"Aku tidak suka pernikahan.Ini dunia modern,Sahrul.Menikah itu tidak penting lagi."jawab Nadia.

"Lalu kenapa kau mau menikah dengan Rehan?"tanya Sahrul."Apa karena kau dijodohkan?"

Nadia menggeleng.

"Aku mau menikah karena sudah hamil duluan.Orang tuaku tahu semua itu dan mendesakku untuk segera menikah.Orang tua Rehan juga tahu.Demi menjaga nama baik keluarga disebarlah informasi bahwa kami dijodohkan padahal itu semua hanya sebuah informasi palsu yang dibuat agar aku tidak diketahui sedang hamil duluan oleh masyarakat luas."kata Nadia.

"Aku tidak mungkin menghamilimu duluan untuk bisa menikahimu.Aku sangat mencintaimu sehingga aku tulus menjaga kesucianmu selama ini."kata Sahrul.

"Pemikiranmu terlalu kampungan,Sahrul."kata Nadia."Sekarang sex sebelum pernikahan itu wajar.Hanya kau mungkin satu-satunya pemuda yang pernah kukenal yang tak pernah menyentuhku sama sekali."

"Apa sebelum dengan Rehan kau pernah selingkuh juga?"tanya Sahrul.

"Sering.Mungkin 3 kali.Rehan adalah pemuda ke 4.Semua pria itu menyentuhku.Mengobati semua kesepianku akibat kekakuanmu."

Hancur hati Sahrul saat ini.Benar kata Emal kalau Nadia memang tidak mencintainya dengan tulus.Sahrul menghapus airmatanya.

"Tapi,jujur kuakui kau baik hati.Kekuranganmu hanya terlalu menjaga kesucian diri."kata Nadia."Dan aku juga suka dengan semua hartamu."

"Nadia....."kata Sahrul kemudian.

"Ya...."kata Nadia.

Dermaga ini menjadi saksi bisu betapa pilunya semua ini bagi Sahrul.Dia tak menyangka Nadia bisa sekejam ini kepadanya.Kejujuran Nadia seperti sebuah pisau yang menikam dadanya berulang lagi.

"Aku sangat tulus mencintaimu.Aku tak pernah berselingkuh sekalipun.Semua godaan aku abaikan.Kesucianmu aku jaga.Hidupku kupersembahkan hanya untukmu.Apapun ucapan orang tentangmu aku tak pedulikan."kata Sahrul.

Sahrul menangis.Ini patah hati terbesarnya.Wanita yang begitu dicintainya rupanya bukanlah berlian yang pantas untuk dipertahankan.

Nadia terdiam mendengarnya.Dia merasa tidak peduli dengan apa yang sedang dirasakan oleh Sahrul saat ini.

"Hari ini seperti kiamat bagiku,Nadia.Kejujuranmu terlalu menyakitkan."kata Sahrul sambil menghentikan tangisannya.

"Aku harus jujur,Sahrul.Aku belum lama menyadari bahwa cepat atau lambat jika aku berdusta pasti kau akan mengetahuinya juga karena sifat penuh selidikmu itu pemicunya."kata Nadia.

Sahrul menatap langit yang mendung.Dia mencoba untuk tidak menangis lagi.Dia kembali menatap Nadia.

"Hari ini kita putus."kata Sahrul mantap.

Nadia seperti sudah memaklumi semua itu.

"Aku merestui pernikahanmu dengan Rehan."kata Sahrul lagi.Kini ia ikhlas.Ikhlas agar tak terluka."Hiduplah bahagia dengannya.Jadilah isteri yang baik dan rawat anak kalian dengan baik pula."

Buku ini ditutup Sahrul.Sebuah buku yang dari halaman pertama telah dibacanya.Tak semua kisah dalam buku itu menyedihkan,hanya saja saat ini seolah semua keburukan yang bisa diingatnya.Halaman terakhir buku ini berakhir dengan sebuah bab penuh luka yakni bab perpisahan.Dia tak mungkin bisa menjalani lagi kisah cinta bersama Nadia.Sungguh tak bisa.

"Maafkan aku,Sahrul."kata Nadia tanpa penyesalan.

"Aku sudah memaafkanmu.Aku yakin ini sudah ditakdirkan Allah.Kita memang tak berjodoh."kata Sahrul berlapang dada.

Nadia tersenyum bahagia.Tapi,Sahrul hanya bisa melihat senyuman itu tanpa bisa tersenyum.

"Buku yang memuat kenangan tentang kisah cinta kita selama 10 tahun ini akan aku hempaskan ke lautan ini."kata Sahrul."Banyak kenangan indah namun ada baiknya kita tak usah membacanya lagi.Sekarang kita harus memulai hidup baru yang jauh lebih baik dari sebelumnya."

Sahrul kemudian mengajak Nadia untuk turun dari kapal.Singapura bukan lagi tujuan.Tetap di Indonesia adalah yang terbaik.Nadia kemudian duduk di jok belakang.Sahrul mengemudikan mobil itu dengan kecepatan sedang.

Sepanjang jalan hanya ada diam.Hanya lagu-lagu sedih yang terdengar di MP3 Player mobil.Hujan akhirnya turun juga setelah mendung lelah menahannya tadi.Awalnya rintik lalu menjelma deras.

Mereka sudah tiba di hotel Akton.Hotel itu adalah tempat dimana direkayasanya tentang keberadaan Rehan dan Nadia.Dua anak buah Mutiara yang berjaga di lobby melihat Sahrul dan Nadia yang memasuki lobby hotel.Mereka langsung menghampiri Sahrul dan Nadia.

"Pesankan kamar untuk Nadia.Aku yang bayar.Pukul 8.30 antar dia ke rumah Rehan."kata Sahrul.

"Baiklah."kata salah satu anak buah Mutiara.

Sahrul membayar biaya kamar hotel.Setelah itu dia memutuskan untuk meninggalkan hotel.Nadia sudah masuk ke dalam kamar hotel.

Sahrul memutuskan untuk mencari Mutiara dan Rehan.Sahrul khawatir Mutiara bisa menjadi pembunuh hari ini.Jika Rehan mati maka bayi Nadia akan menjadi yatim sebelum lahir.

Sahrul mengemudikan mobil Pajero Sportnya dengan kecepatan di atas rata-rata.

...........